28.

29.2K 2.7K 84
                                    

Benar saja, ketika Axel puas tidur, dia akan bangun sendiri tanpa dibangunkan atau menggunakan alarm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar saja, ketika Axel puas tidur, dia akan bangun sendiri tanpa dibangunkan atau menggunakan alarm.

Posisinya saat ini, paha Melvin digunakan sebagai bantal untuknya tidur sambil memeluk pinggang Melvin.

Ia menguap kecil sambil meregangkan ototnya lalu mengangkat kepalanya menatap Melvin yang juga sedang menatapnya.

"Apa kau sudah puas tidur, hm?"

"Hm" Axel tersenyum dan tertawa kecil.

Ia masih belum sadar jika tingkahnya itu dilihat oleh orang tuanya dan orang tua Melvin serta Marisa, kakak perempuan Melvin.

"Kalau begitu, ayo bangun sayang. Papa dan ibumu ada di sini" Melvin mengelus pipi Axel dengan lembut.

Mata Axel langsung terbelalak terkejut dan juga sedikit tidak percaya. Bahkan, dia hampir lupa tentang perjodohan itu.

"B-Benarkah?" Wajahnya sudah merah.

Melvin hanya mengangguk sambil menahan tawanya saat melihat ekspresi terkejut Axel dengan wajah yang merona.

"Ya kami di sini. Ini di rumah calon mertuamu, orang tua Melvin" Jelas Bu Clara.

"Huwargh, kenapa kau tidak membangunkanku? Arrhh aku malu" Rengek Axel sambil memukul perut Melvin dengan lembut.

"Aku tidak ingin mengganggu tidurmu hehe" Nyengir Melvin dan mencubit ujung hidung Axel.

Pada akhirnya, Axel hanya bisa menghela napas pelan dan tersenyum kecil pada orang tuanya yang sedang menatapnya.

Mereka semua tertawa melihat reaksi dan ekspresi Axel yang sangat lucu dan menggemaskan saat dia malu.

[🍁]

Setelah membahas tanggal yang cocok untuk pernikahan Melvin dan Axel, Pak Alex dan Bu Clara berpamitan dan mengajak Axel pulang sekali.

Awalnya Melvin sendiri ingin mengantar Axel pulang tapi Axel menyuruhnya kembali ke villa dan istirahat.

Axel juga sebenarnya ingin diantar oleh Melvin. Namun, dia tidak ingin egois. Lagipula, Melvin juga terlihat lelah hari ini.

Selama di dalam mobil, Axel hanya diam sambil memainkan ponselnya.

"Axel, apakah kamu benar-benar mencintai Melvin?" Tanya Bu Clara tiba-tiba.

Axel mengangkat kepalanya, menatap ibunya lalu mengangguk cepat. "Ya"

"Kamu tidak berbohong kan? Kami khawatir kamu melakukan ini karena kamu ingin menjaga hati kami" Kata Pak Alex.

Axel tersenyum manis sambil menggelengkan kepalanya.

"Sumpah tidak. Aku benar-benar mencintainya dengan sepenuh hatiku. Dan dia sangat istimewa bagiku"

"Syukurlah jika kamu bilang seperti itu. Kami juga senang saat melihatmu bahagia" Ucap Bu Clara.

"Iya Bu. Melvin adalah pria yang bertanggung jawab yang selalu memahamiku"

"Papa dan ibu juga melihat bahwa dia sangat mencintaimu. Bahkan, tadi dia melarang ibumu membangunkanmu haha"

Wajah Axel langsung merona dan terkekeh. "Dia selalu seperti itu" Kata Axel pelan.

Bu Clara dan Pak Alex hanya tersenyum senang dan bahagia sambil menghela napas lega.

[🍁]

"AXEL!!!"

"BENARKAH APA YANG AKU DENGAR INI??!!"

Axel sangat terkejut bahkan sedikit tersentak ketika Camelia tiba-tiba memanggilnya sambil mengambil langkah mendekatinya.

"Apa yang kau dengar?"

"Orang yang dijodohkan denganmu itu adalah bos Melvin, kan?!" Mata Camelia berbinar dengan senyum lebar di bibirnya.

"Hm" Axel mengangguk dengan wajahnya sedikit merona.

"Wahh selamat...!!! Sumpah aku sangat terkejut waktu ibumu bilang tadi"

"Kau pikir aku tidak terkejut? Aku merasakan duniaku berputar ketika aku tahu orang itu adalah Melvin"

"Tapi kau senang dan bahagia, kan?"

"Tentu saja aku senang dan bahagia. Bahkan, aku merasa duniaku mekar dan berkelap-kelip"

"Hahaha, Jadi kapan tanggal pernikahan kalian?" Camelia bertanya dengan antusias.

Axel berpikir sejenak. "Bulan depan"

"Bulan depan? Apakah itu tidak terlalu awal?"

"Tidak...! Malah itu penantian yang sangat lama. Padahal kami mau menikah minggu ini" Protes Axel.

"Ck, kau terlihat tidak sabar hahaha"

"Aku tidak mau menunggu lama karena aku takut Melvin diambil orang lain" Cemberut Axel sambil mempout bibirnya.

"Astaga, kenapa kau bisa berpikir sejauh itu? Jika ada seseorang yang naksir pada bos, mereka pasti tidak akan dilayan. Karena di hati dan di mata bos, hanya ada kau..."

"Kau lihat saja, sifatnya sangat berbeda ketika dia bersamamu dibandingkan dengan kami, dia sangat dingin dan tegas" Lanjut Camelia.

Axel mengangguk dan tersenyum. "Ya, aku percaya padanya"

"Tentu saja kau harus percaya padanya...!"

Axel hanya terkekeh dan menganggukkan kepalanya lagi.

Yah. Axel sangat mempercayai Melvin dan mencintainya.

Dia yakin Melvin juga memercayainya. Bahkan, sangat mencintainya.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang