10.

47.5K 4.7K 57
                                    

Sekarang di sinilah, Axel sedang makan siang bersama Ricky yang dari tadi asik menatapnya makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang di sinilah, Axel sedang makan siang bersama Ricky yang dari tadi asik menatapnya makan.

Tuk!

Axel memukul sedikit keras kepala Ricky dengan sendok. "Berhenti menatapku!! Dan makanlah!!"

"Hehe, soalnya kau semakin hari semakin manis dan imut. Jadi aku tidak bisa untuk tidak menatapmu" Kata Ricky dengan jujur ​​sambil nyengir.

Axel yang mendengarnya merasa sedikit bangga. Kemudian dia berdeham sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak manis dan imut! Tapi aku tampan dan keren" Axel menyisir poninya ke belakang seolah menunjukkan bahwa dia keren.

Tapi di mata Ricky justru semakin imut dan menggemaskan yang membuatnya terkekeh gemas pada Axel.

"Haha, malah itu membuatmu semakin manis, Axel. Wajahmu sangat cantik" Puji Ricky lagi.

Axel terdiam sejenak. Kemudian membatin, 'Apakah karena ragaku ini gay, aku terlihat cantik??!! Ck. Sial...!!'

"Terima kasih atas pujiannya...!" Ucap Axel dengan tidak tulus dan senyum dipaksakan.

"Oh ya, Axel, ada yang ingin aku tanyakan padamu"

"Apa?" Axel tidak menatap Ricky karena matanya terfokus pada makanannya.

"Apakah kau dan Camelia sepupu?"

"Hm, kenapa?" Axel mengangguk sambil mengunyah makanannya.

"Oh. Tidak ada, hanya bertanya"

"Apakah kau menyukainya?" Santai saja Axel bertanya dengan ekspresi serius di wajahnya.

"Tentu saja tidak karena aku menyukaimu" Jujur Ricky dengan wajahnya sedikit merona.

"Tapi aku tidak menyukaimu. Aku hanya menganggapmu sebagai temanku. Tidak lebih dari itu"

Kalimat dan nada bicara Axel adalah tanda bahwa dia menolak pernyataan cinta Ricky. Dia tidak ingin memberi Ricky harapan.

Bersikap jujur ​​lebih baik daripada harus berpura-pura menjaga hati orang lain sedangkan hati sendiri tidak dijaga.

Yah, Axel bukan tipe orang yang terlalu suka menjaga hati orang lain hingga mempersulit hidupnya. Dia suka berbicara langsung tanpa basa-basi.

Ia tahu kalimatnya itu sangat menyakitkan bagi Ricky. Tapi dia tidak ingin menipu dirinya sendiri karena itu membebankan.

Seperti slogannya, dia hanya ingin hidup tenang dan santai tanpa terlibat dalam sesuatu yang mempersulit hidupnya.

Ricky yang mendengarnya terus menghela napas pelan dan tersenyum kecil.

"Apakah karena kau menyukai Melvin?"

Axel terdiam lagi. Kemudian, menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak punya jawaban untuk itu! Kuharap kau mengerti" Dingin Axel.

Ricky mengangguk mengerti dan menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Baiklah, aku menghargai keputusanmu... Tapi jangan hentikan aku untuk berteman denganmu"

"Hm, kita masih berteman. Dan aku harap kau akan menemukan seseorang yang lebih baik dariku setelah ini" Kata Axel sambil menepuk lembut punggung tangan Ricky.

"Ya" Ricky hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kecil.

Setelah itu, Axel menyuruh Ricky untuk segera menghabiskan makanannya karena jam istirahat akan segera berakhir.

[🍁]

Saatnya pulang, Axel segera mengemasi barang-barangnya untuk pulang. Dan Melvin sudah menunggunya di bawah dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

Axel yang melihat ekspresi itu terus mengangkat alis kirinya sambil menatap Melvin.

"Kenapa?" Nada suara Axel tidak sedingin dulu sejak sikapnya berubah.

Ini adalah pertama kalinya, Axel begitu lembut padanya sehingga membuat wajahnya memerah.

"Aku cemburu" Kata Melvin jujur.

Axel mengangguk mengerti. Lalu, "Oh..."

Respon itu membuat hati Melvin semakin sakit. Padahal, dia berharap Axel akan bertanya kenapa. tapi harapannya hancur hanya karena sebatas 'Oh'...!

"Apakah kau tidak ingin tahu mengapa aku cemburu?" Tanya Melvin dengan nada penuh berharap.

"Tidak. Itu bukan urusanku. Yang cemburukan kau, bukan aku" Santai Axel sambil menahan tawa saat melihat ekspresi kecewa di wajah Melvin.

"Tapi aku cemburu karena kau...!" Protes Melvin.

Deg!

"Hah? Karena aku? Apa yang kulakukan?" Axel benar-benar terkejut dan sedikit bingung.

"Aku cemburu karena kau makan siang dengan Ricky tanpa aku. Bahkan, kau terlihat sangat akrab dengannya" Melvin menjelaskan dengan jujur ​​dan berharap Axel mengerti perasaannya.

"Ricky dan aku hanya teman. Tidak lebih dari itu. Kau tidak perlu cemburu padanya. Bagaimanapun, dia adalah sepupumu" Jelas Axel sambil memberikan senyum tulus kepada Melvin.

Entahlah, karena ingatan yang diberikan oleh Axel yang asli atau perasaannya sendiri? Ia tidak tega melihat Melvin terluka apalagi sedih.

"Betulkah?"

"Hm" Axel hanya mengangguk.

Melvin terus menarik napas lega. Dia percaya pada kata-kata Axel. Apalagi saat melihat senyum manis dan tulus Axel padanya.

'Arrh... Aku benar-benar jatuh cinta padanya...! Aku menyesal menolak cintanya dulu'

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang