48. EPILOG

23.7K 2K 173
                                    

NOTED : Chapter kali ini panjang dikit dari chpter² sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOTED : Chapter kali ini panjang dikit dari chpter² sebelumnya. Jadi baca pelan-pelan, jangan terburu-buru. Takut nanti ngak ngerti alurnya!

####

Keesokan harinya,

Axel dan Daniel telah ditempatkan kembali di kamar ICU masing-masing dan masih tidak sadarkan diri karena anestesi.

Efek anestesi ini diharapkan tidak lama setelah operasi, mereka akan segera sadar.

Dan benar saja, Daniel sadar lebih awal dari Axel yang masih belum menunjukkan reaksi apapun untuk sadar.

Melvin mulai panik dan takut. Lalu memanggil dokter untuk memeriksa kembali kondisi Axel karena Daniel sudah sadar satu jam yang lalu tapi Axel-Nya masih belum sadar.

Dokter memeriksa kondisi Axel dengan ekspresi sedikit panik dan khawatir.

Kemudian, dokter memeriksa detak jantung Axel menggunakan stetoskop.

Setelah beberapa menit memeriksa kondisi Axel, dokter mengatakan bahwa Axel disahkan dalam keadaan setengah koma.

Mengapa dokter mengatakan setengah koma? karena denyut nadi dan detak jantung Axel sangat stabil.

Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu kesadarannya. Atau lebih tepatnya Axel sedang tidur dan terjebak di alam bawah sadarnya.

Brukk!

Melvin yang mendengar hasil pemeriksaan kondisi Axel langsung ambruk dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Melvin!"

"Astaga, bersabarlah nak. Axel akan baik-baik saja"

"Kamu harus kuat. Dan sabar..."

"Melvin tenang nak..."

Begitulah cara keluarganya dan keluarga Axel berusaha menenangkannya. Namun, nihil. Ia merasa dunianya gelap.

"S-Sayang... Huwarghh... Hiks!"

Melvin menangis sekencang-kencangnya sambil dipeluk erat oleh Marisa.

"Melvin... Hiks... Kau harus kuat...!" Marisa dengan lembut mengelus punggung Melvin untuk menenangkannya.

Kalimat 'Kau harus kuat' tidak lagi berguna baginya. Dia bosan. Karena pada akhirnya, apa yang dia takutkan benar-benar terjadi.

'Axel, tolong kembali padaku...!'

'Kau sudah berjanji untuk tidak akan meninggalkanku...!'

'Hiks... Aku akan menunggumu tapi tolong jangan pergi lama-lama'

Tiba-tiba, Melvin merasa penglihatannya sedikit kabur dan kepalanya pusing.

Dan akhirnya dia pingsan dengan kepalanya jatuh di pundak Marisa yang sedang memeluknya.

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang