Sebulan kemudian,
Axel akhirnya terbangun dari tidurnya yang panjang. Matanya mengerjap sambil dia menggerakkan jari-jarinya yang sedikit mati rasa.
"M-Melvin..." Panggilnya. Namun, orang yang dipanggil tidak ada.
"Melvin..." Sekali lagi Axel memanggil nama itu tapi, nihil.
Bu Clara yang mendengar suara anaknya memanggil nama Melvin langsung menghampiri Axel dengan air mata mengalir di pipinya.
"Axel...! Hiks... Akhirnya kamu sadar juga nak... Hiks.. Bentar ya sayang, Ibu panggil dokter sekarang"
Setelah itu, dokter dan perawat datang untuk memeriksa kondisi Axel.
Dokter mengatakan kondisi Axel sudah benar-benar pulih. Hal itu membuat Bu Clara menarik napas lega.
"Bu, di mana Melvin? Dan apakah anakku baik-baik saja?" Tanya Axel sambil berusaha untuk bangkit duduk.
Bu Clara segera membantu Axel menyandarkan tubuhnya di ujung ranjang dengan hati-hati.
"Tentu saja cucu ibu baik-baik saja. Mereka kembar, keduanya laki-laki" Jelas Bu Clara dengan senyum manis di bibirnya.
"K-Kembar? B-Benarkah? Dimana mereka? Aku ingin melihat mereka" Mata Axel sudah berkaca-kaca dengan ekspresi tidak sabar untuk bertemu dengan putranya.
Bu Clara terus menepuk lembut punggung tangan Axel untuk menenangkannya. "Tenang Axel. Mereka bersama Melvin di ruang perawatan khusus. Mungkin sekarang mereka sedang menyusu" Jelas Bu Clara.
Yah. Saat Axel dalam keadaan koma, Melvin-lah yang merawat si kembar. Dan berikan susu formula untuk mereka.
Awalnya Melvin tidak mau melihat anaknya karena Axel masih belum sadarkan diri.
Ia benar-benar frustasi ketika mengetahui istrinya dalam keadaan koma. Namun, dia tidak ingin menjadi ayah yang tidak bertanggung jawab.
Jadi dia menyalakan kembali semangatnya dan percaya bahwa Axel akan kembali padanya. Dia tidak ingin egois. Si kembar membutuhkannya.
Dan selama sebulan itu, emosi dan mental Melvin perlahan membaik saat melihat si kembar.
Si kembar adalah sumber kekuatannya. Ia harus sabar menunggu istrinya sadar dan kembali ke pangkuannya.
"Oh-"
"Sayang...!" Tiba-tiba Melvin menyela lalu berlari ke arahnya dan memeluknya erat.
Axel sedikit tersentak, tapi hanya sesaat. Kemudian, dia membalas pelukan Melvin.
Mereka saling berpelukan seolah melepaskan kerinduan satu sama lain.
Bu Clara yang melihat pemandangan itu terus berpamitan untuk memberi mereka ruang.
"Sayang... Aku sangat merindukanmu... Hiks"
"Sstt... Aku juga sangat merindukanmu. Jangan menangis"
Melvin melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Axel hingga kepala Axel terangkat sedikit untuk menatapnya. "Terima kasih telah menepati janjimu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATION
Romance【 ORIGINAL STORY 】 ♡ || FOLLOW SEBELUM BACA || ♡ Axel yang tertidur di kelas tiba-tiba terbangun di tempat lain yang sangat asing baginya. Transmigrasi??!!! ✔ Konflik ringan, Lapak bucin, Fluffy, Mpreg, No angst, Double Clean. Melvin Stefanus. (SEME...