36.

19K 2K 308
                                    

"Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang..."

Axel tidak menjawab apalagi menatap Melvin.

Dia menundukkan kepalanya, berpikir begitu keras sehingga alisnya berkerut.

Dia tidak marah pada Melvin. Ia hanya kesal dan ada perasaan cemburu yang mulai menjalar di hatinya sekarang.

Dia bingung. Sejauh yang dia tahu, tidak ada nama Alice yang tertulis di novel aslinya. Bahkan, dia tidak tahu kalau Melvin punya sepupu dari Australia.

Namun, dia bertekad jika wanita itu berani merebut Melvin darinya, dia tidak akan berpikir dua kali untuk menggunakan kekerasan.

"Sayang~" Panggil Melvin lagi.

Melvin menyandarkan bokongnya di samping Axel dan memeluk pinggang Axel dari samping.

"Hm?" Axel menyandarkan kepalanya di pundak Melvin.

"Apa kau marah padaku?"

Axel menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak. Aku hanya kesal dan cemburu...!"

"Sayang, percayalah padaku. Alice dan aku tidak pernah memiliki hubungan. Dia hanya sepupuku. Tidak lebih dari itu" Melvin menjelaskan sambil menepuk lembut punggung tangan Axel.

"Aku tahu. Tapi aku punya firasat buruk. Aku tidak suka kau dekat atau lembut padanya...!" Kesal Axel.

"Aku tidak terlalu dekat dengannya. Hanya saja dia suka menempel padaku. Namun, aku selalu berusaha menjauhkan diri darinya" Melvin menjelaskan lagi.

Axel hanya diam. Tapi bibirnya bergerak seolah bergumam kesal.

Entahlah, ada perasaan tidak suka di hatinya terhadap wanita itu.

Dia tidak ingin menjadi egois tetapi dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri.

Jika dia tidak menyukai orang itu, dia akan bersikap dingin dan acuh tak acuh tanpa harus berpura-pura baik atau menyukainya.

Karena dia benci berpura-pura baik apalagi menjadi orang lain...!

"Aku tidak akan bertemu dengannya tanpamu, sayang"

"Aku tidak mengizinkanmu bertemu dengannya!" Posesif Axel.

Melvin tersenyum lembut pada Axel dan mencium puncak kepala Axel dengan penuh kasih.

"Baiklah sayang"

"T-Tapi jika kau benar-benar ingin bertemu dengannya, A-Aku hmm... Izinkan..." Gugup Axel dengan ragu-ragu.

Jiwa posesifnya terlalu kuat tetapi dia tidak ingin terlalu mengikat Melvin sehingga dia tidak dapat bertemu dengan sepupunya sendiri.

Melvin menggelengkan kepalanya. "Untuk apa aku bertemu dengannya? Aku sama sekali tidak tertarik untuk peduli padanya"

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang