12.

38.2K 4K 67
                                    

Ketika Melvin tiba di area vilanya, ada dua mobil hijau dan merah yang diparkir di garasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Melvin tiba di area vilanya, ada dua mobil hijau dan merah yang diparkir di garasinya.

Dia tahu mobil siapa itu. Itu mobil orang tuanya dan kakak perempuannya.

"Apa yang mereka inginkan?!"

Melvin mendengus kesal. Kemudian segera turun dari mobil untuk menemui orang tuanya dan kakak perempuannya.

"Apa yang kalian lakukan di sini?!" Dingin Melvin.

Dia tidak suka keluarganya ikut campur dalam urusan pribadinya. Apalagi mengatur hidupnya. Dia sangat membencinya...!

"Kami ingin membicarakan sesuatu denganmu" Kata Marisa, kakak perempuan Melvin.

"Apa?"

"Duduk dulu" Titah Pak Marquez, ayah Melvin.

Melvin mengangguk pelan lalu menyandarkan bokongnya di sofa di sebelah kakak perempuannya.

"Apa yang ingin kalian bicarakan denganku?" Melvin bertanya dengan nada serius.

"Sebenarnya Ayah ingin menjodohkanmu dengan anak sahabat Ayah. Lagipula, kamu sudah cukup umur untuk menikah dan punya penghasilan yang bagus untuk memulai sebuah keluarga" Jelas Bu Alisha, ibunda Melvin.

"Hah?! Melvin tidak mau...!!" Protes Melvin.

"Kamu harus setuju karena Ayah sudah berjanji pada mereka" Desak Pak Marquez.

Melvin mengepalkan tinjunya dengan wajah merah menahan amarah. "Kalian suka mengatur hidupku!! Aku berhak memilih pasangan hidupku sendiri!!"

"Usiamu sudah 27 tahun. Tapi sampai sekarang kamu belum pernah membawa seseorang untuk dikenalkan kepada kami...!! Bahkan, kami belum pernah melihatmu berkencan sebelumnya!!" Marah Bu Alisha.

Melvin terdiam. Tentu saja dia tidak pernah berkencan karena dia sibuk dengan karirnya.

"Melvin, kau temui dulu dengan orang yang ingin ayah dan ibu jodohkan denganmu. Mana tahu orang itu cocok dengan seleramu, kan?" Bujuk Marisa sambil menepuk lembut punggung tangan Melvin.

Pak Marquez dan Bu Alisha terus mengangguk setuju dengan saran Marisa.

"Jika orang itu tidak cocok dengan seleraku, bisakah aku menolak perjodohan ini?" Tanya Melvin untuk memastikan.

"Ya" Bu Alisha dan Pak Marquez mengangguk.

"Baiklah, aku akan menemui orang itu dulu. Baru setelah itu aku akan memberikan keputusanku. Bagaimana?"

Mereka hanya mengangguk. Melvin terus menarik napas lega.

Tidak semudah itu dia ingin dijodohkan dengan orang lain. Dia akan membuat kesepakatan dengan orang itu nanti.

[🍁]

Di sisi lain,

"Apa yang ingin papa dan ibu bicarakan denganku?"

Axel memasang ekspresi bingung di wajahnya sambil menyandarkan bokongnya di sofa menghadap ibu dan papanya.

"Papa ingin menjodohkanmu dengan anak sahabat Papa. Apa kamu setuju?" Tanya Pak Alex, Papa Axel.

Axel sedikit terkejut tapi ekspresinya tetap tenang dan santai.

Karena dalam novel tersebut juga tertulis bahwa orang tuanya ingin menjodohkannya dengan seseorang.

Namun anak sahabat papanya menolak perjodohan itu sekeras-kerasnya.

Dan pada akhirnya, perjodohan itu dibatalkan begitu saja tanpa Axel mengetahui dengan siapa dia ingin dijodohkan saat itu.

"Hmm... Apakah anak sahabat papa setuju dengan perjodohan ini?"

Pak Alex terdiam sejenak untuk berpikir.

"Tadi mereka ada menelpon, kalau mereka sudah berbicara dengan anak mereka. Tapi belum ada kata final dari anak mereka" Jelas Pak Alex.

"Ohh... Kalau begitu kita tunggu saja keputusan anaknya" Tenang Axel.

"Katanya lagi, anaknya mau ketemu dulu. Baru setelah itu dia akan memberikan keputusannya" Jelas Bu Clara, Ibu Axel.

"Oh, baiklah. Atur saja pertemuan kami nanti..." Axel menguap kecil karena matanya mulai mengantuk.

"Yah, waktunya tidur. Selamat malam" Lanjutnya.

Axel pamit dan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda hormat kepada orang tuanya.

"Akhir-akhir ini anak kita aneh ya? Kita ngobrol lama, dia hanya menjawab dengan satu atau dua kata saja. Kadang dia hanya mengangguk dan menggelengkan kepalanya" Kata Bu Clara sambil melihat punggung Axel naik tangga.

"Hm, benar. Terkadang dia hanya menganggap kita hanya angin lewat. Tapi papa suka perubahan sikapnya sekarang. Mudah berurusan dengannya dan tidak banyak bertengkar"

Tentu saja Axel tidak melawan karena dia tahu perjodohan ini tidak akan terjadi dan akan segera dibatalkan.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang