14.

36.1K 3.8K 59
                                    

Axel menopang pipinya di atas meja sementara tangan kanannya mengetuk pelan pena di meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Axel menopang pipinya di atas meja sementara tangan kanannya mengetuk pelan pena di meja.

Dia ingin tidur untuk mengistirahatkan otaknya tapi ini masih jam kerja dan dia khawatir gajinya akan dipotong oleh Melvin.

"Eh?... Tunggu... Hmm...?"

Axel tiba-tiba memikirkan sesuatu dan sedikit tidak yakin dengan apa yang dia pikirkan.

Tapi dia benar-benar perlu mengistirahatkan otaknya sekarang. Ditambah lagi dia ngantuk dan malas.

Jadi dengan langkah pelan, ia menuju ke kantor Melvin untuk meminta simpati.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" Sebuah suara dingin dari dalam menyuruhnya masuk.

Cklek

Axel membuka pintu sedikit dan hanya separuh tubuhnya saja yang masuk.

Dia ingin memastikan apakah suasana hati Melvin baik atau tidak hari ini. Jika tidak baik, dia terlalu malas untuk mengganggu.

"Hmm... Melvin?"

Melvin yang mendengar suara itu langsung mengangkat kepalanya untuk melihat pemilik suara itu dengan senyum lebar di bibirnya.

"Axel...? Kenapa? Ayo masuk"

Melvin langsung berdiri dari kursinya untuk mempersilahkan Axel masuk.

Entah kenapa itu membuat wajah Axel sedikit merona saat Melvin mendekatinya dan dengan lembut menarik tangannya untuk masuk.

"Kenapa?" Melvin menatap Axel dengan lembut.

"Hmm... S-Sebenarnya kepalaku sedikit pusing dan juga mengantuk. J-Jadi bisakah aku tidur di sini sebentar?"

Jelas Axel dengan malu-malu dan sedikit gugup sambil menggaruk bagian belakang lehernya yang tidak gatal.

"Tidurlah" Titah Melvin sambil mengusap lembut pipi bulat Axel yang kemerahan.

Deg! Deg! Deg!

Melvin melakukan itu tanpa sadar, dan jantungnya berdetak sangat cepat. Dia suka Axel bermanja dengannya.

Wajah Axel semakin merona sampai ke telinganya saat Melvin mengusap pipinya dengan lembut.

Dia ingin menepis tangan itu tetapi untuk beberapa alasan dia merasa nyaman dengan belaian itu. Jadi dia membiarkan Melvin mengusap pipinya.

"Terima kasih, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu dan aku sangat mengantuk" Kata Axel dengan antusias.

Kemudian, dengan santai dia merebahkan tubuhnya di sofa lalu memejamkan matanya.

Cup~

Melvin mencium kening Axel dengan lembut lalu berjalan ke mejanya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Axel terus membuka matanya dan mengelus lembut keningnya yang dicium Melvin.

Dia benar-benar terkejut dan merasakan atmosfer semakin memanas.

Deg! Deg! Deg!

'Arrh... Sial, aku hampir jantungan...!'

Axel terus memejamkan matanya lagi dengan meletakkan punggung lengannya kanannya untuk menutupi matanya.

[🍁]

Akhirnya pekerjaannya selesai. Melvin terus mengesampingkan pekerjaannya yang lain untuk menikmati keindahan wajah tidur Axel.

Axel telah tidur selama lebih dari 2 jam. Bahkan, dia tidur begitu nyenyak sehingga para karyawan yang keluar masuk kantor Melvin untuk mengantarkan berkas, dia tidak menyadarinya.

Beberapa karyawan lain sedikit terkejut ketika melihat Axel tidur nyenyak di ruang kantor bos.

Namun, mereka tidak berani untuk bertanya karena Melvin sudah memperingatkan mereka untuk 'Tidak berisik' dan menutup pintu dengan pelan.

Melvin takut mengganggu tidur Axel. Dia benar-benar memperlakukan Axel dengan sangat lembut dan penuh kasih.

"Axel~" Melvin mengusap dan menepuk pipi Axel dengan lembut untuk membangunkannya.

Axel hanya menjawab 'Hm' dengan mata masih terpejam.

"Ayo bangun sayang~"

Axel sangat imut dan menggemaskan saat tidur apalagi saat bangun tidur. Benar-benar cantik di mata Melvin.

'Aku heran, pertama kali sikapmu berubah, hatiku juga turut berubah'

'Aku seperti di sihir untuk terus mendekatimu. Awalnya aku menyangkal tapi semakin lama aku menyangkal ada rasa penyesalan yang merayap di hatiku'

'Aku benar-benar jatuh cinta padamu dan aku sangat mencintaimu'

'Maafkan aku, karena pernah menyakitimu dan menolak cintamu saat itu'

'Aku sangat menyesalinya...!'

Melvin terus-menerus membatin sambil tangannya mengusap pipi Axel dengan senyum lebar di bibirnya.

Axel pula tidak mau bangun sama sekali karena masih mengantuk.

Jadi pada akhirnya, Melvin membiarkan Axel tidur sepuasnya tanpa ingin mengganggunya.

.

.

.

TBC!

[END] I'M JUST AN EXTRA | TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang