Rumah Nora kembali ramai karena wanita itu mengundang orang-orang terdekatnya untuk memeriahkan acara peresmian rumah barunya dan pembukaan kelas melukisnya. Tidak lupa mengundang para calon muridnya, mereka saling berkenalan dan bertukar cerita seputar dunia melukis. Murid-murid Nora yang berusia mulai dari enam tahun hingga dua belas tahun. Jumlahnya hanya liba belas orang. Sudah cukup bagi Nora. Karena jika terlalu banyak, ia sendiri yang kerepotan. Tujuannya membuka kelas melukis hanya sekedar mengisi waktu senggangnya dan berbagi ilmu dengan para anak-anak tersebut.
Mereka berkumpul bukan sekedar mengobrol, tapi juga menikmati beberapa hidangan yang Nora pesan lewat catering. Salah satu hidangan yang paling di sukai para tamu adalah kambing guling.
Jihan, salah satu tamu tersebut yang tak hentinya berceloteh betapa empuknya daging tersebut.
Wanita itu berhenti bicara saat menyadari Nora sama sekali tak menggubris perkataannya. Ia pun menatap Nora yang tatapannya terarah ke pintu pagar yang terbuka lebar.
"Ra, kamu tungguin siapa?"
Nora tersentak dan menoleh ke arahnya, wanita itu hanya tersenyum tipis. "Kambing gulingnya enak?"
Jihan hanya memutar bola mata, padahal sedari tadi ia bicara layaknya presenter kuliner. "Enak banget. Kok kamu gak makan?"
"Ah itu ..." Kedatangan seseorang membuat Nora menghentikan ucapannya. Wanita itu berdiri, menyambut Kalee yang memamerkan sesuatu yang di bawanya.
"Selamat atas pembukaan kelas melukisnya," ujar pria itu dengan senyuman manis.
"Terima kasih. Ini apaan sih? Kok lo repot segala?" Nora meraih pot berukuran kecil tersebut, yang terdapat tanaman kaktus mini.
"Taruh di atas meja kerja. Gue sendiri yang tanem kaktus itu."
Nora meneggakkan pandangannya dan melempar senyuman tipis, sekali lagi mengucapkan terima kasih pada Kalee. Nora pun mengajak Kalee untuk menikmati hidangan yang tersedia.
Sebelum masuk, Kalee bertemu pandang dengan Jihan yang membuat wanita itu dengan terang-terangan melempar tatapan sinis. Kalee yang merasa kesal pun membalas dengan tatapan sinis juga. Lalu mengikuti Nora masuk.
"Kok telat lu?" sahut Zian saat melihat Kalee.
"Gue bukan cewek. Ngapain gue 'telat'?" Kalee tertawa saat pundaknya dipukul Zian.
"Yan, jangan gangguin Kalee makan," teguran Nora membuat Zian merengut, sementara Kalee menyengir lebar seraya menikmati makanannya.
Nora kembali ke depan dan berdiri, tatapannya kembali terpaku pada pintu pagar. Pundaknya di tepuk membuatnya menoleh dan menemukan Amanda.
"Dokter Amanda sudah mau pulang?" tanya Nora.
"Iya." Amanda melirik ke arah pagar lalu menatap Nora. "Padahal saya belum ketemu sama 'obat' kamu."
Amanda menangkap senyum malu Nora. Wanita itu menepuk pelan lengannya dan menyuruhnya untuk diam. Setiap bulan bertemu dengan Nora membuat Amanda sedikit banyak tau tentang 'obat' Nora tersebut. Sangat merasa lega karena sampai saat ini perkembangan kesehatan mental Nora cukup baik.
Wanita itu pun pamit, melambaikan tangannya pada Nora.
Satu per satu tamu yang hadir pun pamit, karyawan catering pun juga pergi setelah membereskan peralatan makan serta hidangan yang masih tersisa.
"Ini masih ada tersisa, Mbak."
Nora diam sejenak, lalu menggeleng, menyuruh wanita itu membawanya pulang saja. Berpikir jika menaruhnya, akan sia-sia saja karena tak akan ada yang memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE MEN
ChickLit|OHMYSERIES-5| Apa yang membuatnya membenci sosok pria? Alasannya karena yang terjadi masa lalu. Membuatnya selama bertahun-tahun terus menerus bermimpi buruk. Membuatnya ketakutan setengah mati hingga menimbulkan perasaan takut terhadap lawan jeni...