24 | PERUBAHAN SIKAP

4.3K 658 62
                                        

Kepala Kalandra tertoleh ketika rahangnya ditendang, Kalee yang melakukannya. Adiknya itu melakukann gerakan dolly chagi, yaitu tendangan menggunakan punggung kaki. Kening Kalandra mengernyit menatap adiknya. Biasanya saat mereka melakukan kyorugi, mereka hanya latihan biasa, bahkan mereka tidak menggunakan pelidung kepala maupun pelindung dada.

Kalandra merasa heran dengan adiknya itu yang tak seperti biasanya. Terlalu bersemangat saat melawannya.

Ia pun mengambil ancang-ancang. Jika awalnya tadi, ia hanya bersikap santai karena menganggap mereka hanya bertarung biasa, kini ia memakai tenaga penuh hingga berhasil menumbangkan Kalee. Mengayunkan kaki hingga mengenai pingganng Kalee membuat Kalee mengerang sakit seraya memegang pinggangnya. Bahkan Kalee kini menekuk satu kakinya seraya membungkuk dan memegang pinggangnya.

Kalandra mengulurkan tangan pada adiknya itu, tapi Kalee menepis dan merebahkan tubuhnya. Rambutnya basah karena keringat, nafasnya pun tersengal.

"Sakit?" tanya Kalandra datar. Kalee melirik kesal Kalandra.

"Sakit lah! Lo mau buat gue masuk rumah sakit, Mas?!"

"Lo yang mulai," ujar Kalandra datar dan mengambil airnya. Meneguknya hingga setengah. Menyodorkannya pada Kalee. Adiknya itu kini duduk dengan meluruskan kedua kakinya dan menerima air botolnya.

"Semalam ... lo ngapain di rumah Nora, Mas?"

Pertanyaan Kalee membuat Kalandra menatap lurus adiknya itu yang masih duduk.

Kalee berdiri, balas menatap lurus Kalandra. Semalam, ia ke rumah Nora. Tapi saat melihat ada mobil kakaknya di halaman rumah Nora membuatnya mengurungkan niatnya menekan bel dan langsung kembali pulang.

Ia pun mengingat tentang perkataan Kalea yang menemukan sebuket bunga dalam mobil Kalandra. Mulai mengaitkan segalanya tentang kedekatan Kalandra dengan Nora. Baru menyadari jika baru akhir-akhir ini dua orang itu dekat.

Mungkin keduanya dekat saat Kalandra menjadi arsitek rumah Nora.

Yang Kalee tak mengerti adalah, kenapa bisa dua orang itu menjadi dekat?
Kalandra orang yang dingin, sedangkan Nora orang yang anti pada seorang pria.

"Dia punya trauma," sambung Kalee.

"Gue tau," balas Kalandra.

Kalee menghela nafas pelan. "Lo tertarik sama Nora, Mas?" Lagi-lagi Kalandra hanya diam membuat Kalee berdecak pelan. Berpikir sejenak. "Kalau belum jauh rasa tertariknya, mending Mas berhenti deh."

"Kenapa lo nyuruh gue berhenti?"

"Gue khawatir kalau Nora cuma jadiin lo objek penyembuhan dia, Mas."

Alis Kalandra naik sebelah.

Dugaan Kalee bukan tanpa alasan, ia mengingat perkataan Nora beberapa bulan yang lalu, jika Nora masih mencoba mengobati rasa traumanya terhadap pria, Nora akan berada di lingkungan ramai, makanya Nora sering ke kafe sendirian. Tapi, tak ada perkembangan sama sekali.

Nora juga memberitahunya, jika dokter psikiater wanita itu memberikan saran untuk dekat dengan satu pria saja, tapi Nora menolak dengan alasan masih terlalu cemas jika memutuskan untuk dekat seorang pria di tengah kondisinya yang belum stabil.

Saat itu Kalee bercanda, menawarkan dirinya. Tapi, Nora menolak dengan alasan jika keduanya sudah dekat dan sudah berteman dari dulu.

"Maksudnya?" tanya Kalandra tidak mengerti.

"Dia mencoba dekat dengan lo, untuk tau sejauh apa traumanya dia terhadap laki-laki. Apakah sudah sembuh atau belum. Lo tau kan, Mas."

Kalandra hanya diam, kemudian meraih tasnya dan pergi dari sana meninggalkan Kalee yang termangu di tempatnya.

I HATE MENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang