"Kamu beneran mau tidur sama Umi?" Baru saja aku memasuki kamar, Abi langsung menodongku dengan sebuah pertanyaan yang membuat aku mengulum senyum geli.
Anggukan kepalaku membuat Abi menghempaskan hp yang semula ia pegang ke kasur. Tak tau saja ia kalau aku sedang merasa senang sekarang karena melanjutkan godaan yang diawali oleh Umi.
Entah apa yang terjadi pada Abi hingga secara tiba-tiba ia memintaku untuk membereskan pakaian di pagi buta sebelum ia berangkat menunaikan ibadah subuh. Ternyata tanpa sepengetahuanku, Abi telah memesan tiket ke Batam. Kami langsung berangkat sepulang ia bekerja.
Belum cukup ia mengeluarkan uang demi memesan tempat di sebuah restoran mewah untuk makan malam romantis kami, sekarang ia kembali menambah keterkejutan dengan memesan liburan tanpa menginfokan terlebih dahulu. Namun harus kuakui kalau aku senang menghabiskan waktu berdua dengan Abi di tempat yang ternyata sangat indah.
Hari ini adalah malam terakhir kami menginap di Batam. Selama tiga hari belakangan sudah banyak sekali tempat yang kami kunjungi. Paling sering ke pantai, sebab aku suka sekali dengan suasananya. Berjalan sambil bergandengan tangan berdua dengan Abi menyusuri pasir pantai rasanya sangat menyenangkan. Tak banyak yang kami bicarakan, hanya saling menatap beberapa saat lalu tersenyum. Rasanya lewat ekspresi itu sudah cukup untuk menggambarkan suasana hati kami.
Wisata kuliner adalah hal yang wajib ketika bepergian. Setiap hari kami selalu memakan makanan yang berbeda. Sungguh tak bisa kuduga kalau Abi ternyata menyiapkan sendiri setiap detail agenda perjalanan yang hendak kami tempuh. Berkat suamiku itu, aku jadi bisa bersenang-senang selama di sini.
Anehnya meskipun kami ke Batam, Abi tak memberitahu Umi. Alasannya adalah karena Umi pasti akan meminta kami untuk menginap di rumahnya. Sedangkan Abi mengajakku pergi karena ingin menikmati waktu bersamaku tanpa diganggu. Biarlah mengeluarkan uang untuk biaya menginap di hotel asalkan tak direcoki Umi. Cucu durhaka memang.
Tapi pada akhirnya Abi tetap mengabari Umi. Sudah bisa ditebak reaksi Umi langsung heboh. Kami bahkan dimarahi karena baru memberitahu tadi sore.
Karena ingin membalas Abi, Umi iseng menawariku untuk tidur bersama. Tak butuh waktu lama bagi Umi untuk membuat Abi kesal. Apalagi aku juga langsung menyetujuinya tanpa pikir panjang. Meskipun harus membuat Abi minggat ke kamar tanpa berpamitan.
"Tidur gih. Kasihan Abi cemberut lama gara-gara nungguin kamu gak balik ke kamar." Lewat perkataan Umi itulah aku jadi sadar kalau Umi bercanda. Umi tampaknya cukup puas karena berhasil mengerjai Abi.
Melihat Abi tampak uring-uringan, aku jadi terbawa arus sehingga memilih untuk meneruskan permainan yang mulanya diciptakan oleh Umi. Ternyata menyenangkan juga menggoda Abi. Responnya sangat lucu.
"Aku ngajak kamu liburan biar bisa berdua sama kamu terus." protes Abi.
"Hanya semalam, Mas. Lagian besok kita udah balik. Kamu bisa tidur sama aku lagi." sahutku tak acuh sambil berlalu membawa beberapa skincare menuju kamar mandi yang terletak di luar. Sebelum sempat menutup pintunya, kaki Abi lebih dulu mengisi celah untuk menghalangi.
"Kenapa ngikutin aku?" heranku.
"Karena mau bujuk kamu." Ia ikut masuk ke dalam. Memangnya aku mempan dengan bujukannya?
Tanpa menghiraukan Abi, aku memulai rutinitasku sebelum tidur. Meskipun merasa terganggu karena ia terus-terusan menatapku lewat cermin, tapi aku tetap berusaha untuk fokus dengan kegiatanku. Tak kuperdulikan tatapan memelas yang ia tunjukkan. Sebab aku telah menghapus rasa belas kasihanku hari ini hanya karena ingin menjahili Abi.
Selesai dengan kegiatanku, aku kembali ke kamar. Tentunya masih diikuti oleh Abi. Sekarang ia memilih untuk berdiri di dekat pintu kamar yang tertutup seakan menunggu aku keluar. Entah apa yang akan ia lakukan setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kacamata [END]
ChickLitHidup di perantauan, jauh dari keluarga, jauh dari rumah, selalu merasa sendiri meskipun ada banyak orang di kota metropolitan yang hampir sama padatnya dengan ibu kota. Perjalanan hidup yang tak mudah, apalagi bagi wanita yang sudah berusia lebih d...