Untuk Menantuku Tersayang,
Sebelumnya Mama minta maaf karena hanya bisa menyampaikan pesan lewat surat ini. Tuhan lebih dulu mengambil Mama sebelum sempat untuk mengenal kamu. Maaf karena Mama pergi sebelum membiarkan kamu merasakan bagaimana rasanya punya mertua yang akan menjadi ibu baru bagi kamu.
Siapapun kamu, Mama yakin kalau menantu Mama adalah sosok yang paling tepat untuk mendampingi Abi. Mama yakin kalau Abi sudah memutuskan, itu artinya dia tau siapa yang terbaik untuk dirinya. Dan orang itu adalah kamu.
Meskipun Mama tak turut andil dalam membesarkan Abi hingga jadi seperti sekarang, tapi Mama sangat mengerti kalau Abi dididik dan dibesarkan dengan sangat baik oleh papanya. Papa Abi adalah orang hebat. Mama yakin Abi adalah sosok yang tak kalah hebat dibandingkan papanya. Abi akan memperlakukan kamu sebaik ia memperlakukan Mama.
Kalau ada yang bertanya apa hal menarik tentang Abi, mungkin Mama tak mengetahui semuanya secara keseluruhan. Namun ada beberapa momen di mana kenangan antara Mama dan Abi terasa sangat berkesan.
Awal Abi hadir di perut Mama, dia datang tanpa ada tanda-tanda. Mama tidak mengalami mual seperti ibu hamil kebanyakan. Tau-tau sudah buncit saja dan setelah itu Mama baru menyadari kalau ternyata ada Abi di dalam perut Mama.
Mama sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah memberikan kesempatan pada Mama untuk melahirkan Abi ke muka bumi dan membuat ia merasakan kasih sayang seorang ibu meskipun itu hanya berlangsung sebentar. Mama bahagia walaupun hanya hadir di beberapa momen dalam hidup Abi.
Menyaksikan Abi mulai belajar merangkak, mengeluarkan kata pertama, hingga mulai berjalan dan berlari, semua itu masih tersimpan di benak Mama. Rasanya baru kemarin itu terjadi, namun tiba-tiba saja Mama bertemu Abi yang sudah beranjak dewasa. Semua penyesalan itu hadir tatkala Mama menyadari kalau Mama sudah sangat keterlaluan selama ini.
Mama menyesal karena tak menyaksikan tumbuh kembang Abi. Mama merasa bersalah karena membiarkan Abi tumbuh tanpa ibu kandungnya. Semua penyesalan ini memang sudah tidak berguna lagi sekarang. Namun harus Mama akui kalau Abi berhasil jadi orang hebat meskipun tanpa bimbingan Mama. Dia menjadi kebanggaan banyak orang.
Nak, jangan hidup seperti Mama ya. Jangan tinggalkan Abi, seperti yang Mama lakukan dulu pada papa Abi. Temani Abi selalu ya? Meskipun perjalanan kalian masih sangat panjang, tapi Mama yakin kalian bisa melewatinya dengan saling mendukung satu sama lain.
Meskipun Abi bukan tipe orang yang hangat dan banyak bicara, tapi Abi juga bisa merasa kesepian. Dia memang suka menghabiskan waktu sendiri bersama laptopnya, tapi akan ada saat di mana ia merindukan sesosok teman yang menemaninya. Kamulah orang yang ditunjuk oleh Tuhan untuk berada di samping Abi, melewati suka duka kehidupan.
Mama sangat berterima kasih karena kamu mau mendampingi Abi di saat Mama sudah tak lagi punya kesempatan untuk itu. Mama sangat bersyukur karena kehadiran kamu mampu mengobati rasa kehilangan yang Abi rasakan. Mama sangat merasa senang karena tau kalau Mama meninggalkan Abi pada sosok yang paling tepat untuk berada di sampingnya.
Mengetahui bahwa ada orang yang menemani Abi membuat Mama sangat gembira. Mama tak perlu khawatir di atas sini karena Mama bisa melihat betapa bahagianya Abi memiliki istri seperti kamu.
Mama sayang Abi. Mama juga sayang kamu. Maafkan Mama karena tak sempat mengatakan semuanya secara langsung. Terima kasih karena mau menghabiskan hidup kamu bersama anak Mama.
Berbahagialah dengan anak Mama, supaya Mama juga bisa bahagia di sini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Kacamata [END]
ChickLitHidup di perantauan, jauh dari keluarga, jauh dari rumah, selalu merasa sendiri meskipun ada banyak orang di kota metropolitan yang hampir sama padatnya dengan ibu kota. Perjalanan hidup yang tak mudah, apalagi bagi wanita yang sudah berusia lebih d...