Terror hantu

2.2K 109 0
                                    


Adi terlihat panik dan pucat, badannya Bermandi keringat dingin dan tak mampu menggerakkan diri

"Ada apa ini, apa yang sedang aku alami" gumamnya dalam hati

Namun selang beberapa menit akhirnya Ratih dan Nina datang kemudian kesadarannya mulai kembali. Untuk sesaat matanya kembali menegang sambil mencengkram erat kain celananya.

"Ada apa kak? Kak Adi kenapa ?"
Ratih mendekati Adi yang terlihat pucat  pasi dengan tatapan mata yang penuh ketakutan.

Adi dengan tangan gemetar dan masih kaku perlahan meraih pundak Ratih.
Nana memperhatikan Kakaknya dengan penuh tanda tanya, tidak seperti biasanya kakaknya seakan terlihat sangat ketakutan. Ratih melirik Nana sesaat kemudian kembali menatap raut muka Adi yang pucat lalu menyentuh tangannya yang  mencengkeram pundaknya dengan tangan gemetar.

"Kak ! Kenapa sih ?"
Sekali lagi Ratih bertanya sambil menurunkan tangan Adi yang ada di pundaknya.

"Rat...lihat di belakangku "
Ucap Adi dengan suara yang bergetar.

Ratih melirik ke balakang Adi dan tak mendapati apapun disana.

"Apa an sih kak ?"
Ucap Ratih mengernyitkan keningnya

Belum sempat Adi menjelaskan ,  tiba2 mereka di kejutkan dengan suara sesuatu yang menggedor pintu gudang dengan sangat keras, saking kerasnya sampai seakan seperti hampir menjebol pintu tersebut

Sontak mereka bertiga menegang dan sangat terlihat panik, wajah mereka kembali memucat Hingga suara gedoran itu berubah menjadi sebuah suara cekikikan. Seketika mereka bertiga langsung lari tunggang langgang menuruni anak tangga.

Ketiganya saling berebut menuruni anak tangga terlebih dahulu, mereka saling dorong untuk cepat sampai ke lantai bawah.
Mereka terus berebut berlari menuju kamar kedua orang tuanya hingga menimbulkan suara bising yang membuat Nina kembali terbangun.

Keringat dingin yang membasahi kening dan suara bising langkah kaki ketiga bersaudara itu membuat Sinta yang tertidur terbangun binggung. Perasaannya berkecamuk dengan penuh heran karna pasti ada yang tidak beres dengan anak anaknya.

Sampai di kamar orang tuanya, Adi dan Nana langsung memeluk erat Sinta sedang Ratih terduduk di depan mereka karna tidak kebagian tempat.

Berbeda dengan kedua saudaranya Ratih masih terlihat sedikit tenang. Meskipun sebenarnya ia juga takut tapi ini bukan kali pertama Ratih mengalami kejadian aneh seperti barusan, bahkan beberapa kali dia mengalami mimpi buruk yang lebih mengerikan dari kejadian tersebut.

"Kalian ini pada kenapa sih ?" Tanya Sinta dengan cemas.

"Ta...ta..tadi diatas...."

Adi terbata-bata karna rasa takutnya yang belum mereda,
Namun suaranya terjeda oleh kedatangan Nina yang terbangun karna suara bising yang mereka timbulkan.
Nina berjalan menghampiri mereka lalu ikut nimprung di kamar orang tuanya.

"Ada apa sih kalian dari tadi berisik mulu, ganggu orang tidur
Saja " celoteh Nina cemberut sambil mengatur posisi duduk di samping Nana.

"Kamu sih tidur mulu, mangkanya gak tau apa2 " dengus Ratih yang dibalas dengan expresi meledek Nina

"Kok disini semua ada apa?"
Tanya Pak Sholeh yang tiba toba terbangun dengan heran

"Gak tau nih Pak anak2 pada kenapa ini"
Jawab Sinta sambil mengerutkan keningnya.

"Gakpapa kok Pak, kita cuma ingin kumpul2 aja. Bapak istirahat lagi aja" jawab Ratih menenangkan Bapaknya

"Tengah malam gini kok mau kumpul-kumpul ?"

Santet Pring SedapurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang