Lorong rumah sakit

1.7K 91 1
                                    


Ratih baru sampai di Rumah Sakit. Ia memarkirkan motornya, kemudian mengambil kresek hitam yang tergantung di motornya.

Sebelum masuk ke dalam Rumah Sakit. Ia menerima telpon dari Bapaknya.

"Iya Pak,  ini Ratih baru nyampe Rumah Sakit ?"

"Oh, ya sudah. Nanti jangan lupa kasih kabar Bapak mengenai kondisi Masmu"

"Iya, Bapak tenang saja. Mas Adi pasti baik-baik saja" jawab Ratih menenangkan Bapaknya.

Setelah menutup telepon, Ratih segera masuk ke dalam Rumah sakit dan menuju kamar ICU tempat Adi di rawat.

Beeerrr ....

Wangi bunga melati semerbak harumnya ketika Ratih melewati Lorong Rumah Sakit yang masih nampak sepi. Membuatnya sedikit merasa takut, tapi ia menampis perasaan takutnya itu untuk segera ke ruang ICU dan memastikan kondisi Kakaknya.

Ia berjalan sedikit cepat, namun tiba-tiba langkahnya mulai melambat ketika sebuah suara samar-samar terdengar di telingannya.

"Mataku di mana ...?"

sebuah suara sangat lirih sekali terdengar oleh Ratih.

Ia menoleh kekiri dan kekanan mencari sosok suara yang terdengar sangat lirih di telinganya. Namun ia tak menemukan apapun di sekitarnya. Lorong Rumah Sakit itu masih nampak sepi karna memang masih pagi buta.

"Tooolooong...toloong....!"

Kali ini suara rintihan yang sangat pilu terdengar oleh gendang telinganya.

Mata Ratih lalu tertuju pada suatu ruangan yang dirasa Ratih suara itu berasal dari sana. Ia pun menghentikan langkahnya berfikir sejenak untuk melihat atau terus melanjutkan langkahnya.

Deg...deg...!

Hatinya mulai berdetak, perasaan takut dan penasaran mulai menyerang jiwanya. Ia takut jika suara yang ia dengar bukanlah suara manusia, namun disisi lain ia khawatir jika suara itu betul-betul suara seseorang yang membutuhkan pertolongan.

Setelah berfikir sejenak hati nuraninya pun tergerak untuk mendekati ruangan yang berada di paling ujung . Perlahan ia mengintip lubang ventilasi kamar.

"Astagfirullah !!!"

Ratih terlonjak kaget hingga hampir tersungkur. Keringat dingin mulai membasahi keningnya, dadanya bedetak begitu hebat hingga rasanya seperti ingin meledak.

Dengan sekuat tenaga Ratih berlari kencang menyusuri lorong-lorong Rumah sakit yang nampak sunyi. Waktu Masih pagi dan Ratih sudah membuat keributan dengan langkah kakinya yang berlari menyusuri lorong Rumah Sakit yang menimbulkan suara detakan antara hak sepatunya yang keras dan lantai rumah sakit.

Dengan nafas ngos-ngos'an Ratih langsung menuju Ruang ICU, ingin sekali rasanya ia berteriak dan memanggil Ibunya. Tapi saat sampai Ruang ICU semua orang tidak ada. Kemana Ibu dan Kakak iparnya ?

"Mataku di mana?"

Suara itu kembali terdengar sangat dekat dengannya.

Ratih seketika menoleh kearah belakang.
Ia membekap mulutnya dengan kedua tangannya. Tubuhnya mulai bergetar hebat.

'Kenapa wanita yang dia lihat di Ruangan itu mengikutinya ?' Pikirnya ketakutan.

Seorang wanita dengan salah satu mata yang hampir copot dan satunya lagi tidak memiliki bola mata berjalan terseok-seok dengan kondisi yang mengenaskan mendekat ke arahnya.

"Aaaaaaaa.....!!"

Ratih berteriak ketika seseorang menarik lengannya.

"Kamu kenapa Rat ?"
Tanya Sinta binggung

Santet Pring SedapurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang