Kemunculan Makhluk Mengerikan

1.6K 72 2
                                    

Tutik saat ini sedang berjibaku di dapurnya. Tutik membuat olahan untuk makan malam nanti. Karena suaminya sedang keluar kota mengantar orderan driver offline, ia hanya tinggal berdua dengan anaknya jadi tidak terlalu kerepotan ketika sibuk di dapur meracik makanan kesukaannya. Tutik merasa khawatir pada kondisi Marni. Pasalnya sejak kejadian kemarin Marni tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali.

Tidak seperti sebelum-sebelumnya Marni yang selalu menceritakan kejadian apapun pada Tutik kali ini Marni tidak menemuinya sama sekali dari kemarin. Tutik pun berencana pergi ke rumah Marni untuk berkomunikasi dengannya setelah ia selesai memasak.

Tutik dikenal sebagai warga yang baik dan tidak terlalu suka bergosip, namun semenjak mengenal Marni ia mulai suka nongkrong di Rumah Marni dan terkadang nongkrong di rumahnya sendiri sambil menjaga tokonya yang kian hari kian nampak sepi.

Dulu ketika Tokonya masih ramai, Marni juga kerap kali membantu Tutik melayani pembeli atau sekedar membantu menjaga anak Tutik yang saat itu masih balita.

Setelah meracik masakan spesialnya, Tutik segera menuju ke rumah Marni yang pintunya tertutup rapat.

'Tok ...

'Tok ...

'Tokk ...

Sesaat kemudian pintu pun terbuka. Sang pemilik rumah yang tidak lain adalah Marni menyambut Tutik dengan senyum masam.

"Mbak Tutik, " sapa Marni begitu ramah.

"Junet sudah pulang dari luar kota kah ?" Tanya Tutik

"Belum mbak, Mas junet masih dalam perjalanan pulang, mungkin nanti malam sampai katanya." Jawab Marni

"Ini , saya bawakan Sop Buntut Spesial buat kamu" ucap Tutik memberikan semangkuk sop yang masih panas.

"Terima kasih mbak Tutik," ucap Marni menyambut buah tangan dari Tutik.

"Udah gak usah sungkan, kemarin kamu kenapa sama sebalah" ucap Tutik menyelidik.

Sesaat kemudian Marni mulai menarik nafas , matanya terlihat berembun dengan tatapan yang tajam menunjukkan kekesalannya.

"Saya dan suami saya gak akan diam mbak" Ucap Marni penuh emosi.

"Lantas apa yang akan kalian lakukan selanjutnya ?"

"Tunggu suami saya pulang dulu mbak"

"Ya sudah kalau begitu saya pulang dulu, takut Zahra nyari'in " ucap Tutik sambil berlalu meninggalkan rumah Marni.

*****

Sinta turun dari ranjangnya, melangkah maju mundur beberapa kali. Dia benar-benar telah merasa tubuhnya lebih vit setelah melampiaskan amarahnya. Matanya mengarah pada jendela yang tertutup.

Walau di Rumahnya terasa sejuk dan menyegarkan. Tapi Sinta ingin membuka jendela untuk menghirup udara segar. Selain itu dia hendak melihat keadaan di luar rumah, sekaligus untuk memberi sirkulasi udara pada Rumahnya.

Dengan santai, Sinta menuju jendela, kemudian tangannya menarik engsel, perlahan daun pintu jendela dia buka.

Tiba-tiba ada tarikkan yang kuat dari luar. Sinta terkejut dan tangannya lepas dari pegangan engsel jendela.

Brakkk ...!

Jendela terbuka menganga, bersamaan dengan itu, datang gelombang angin yang membawa bau busuk.
Bau busuk itu membuat Sinta menjadi mual.

"Bau apa ini ? Apakah ada bangkai tikus di luar" gumamnya sambil dengan cepat tangannya menjangkau daun jendela dan berusaha menutupnya kembali.

Sinta berjalan ke arah Pintu , ia menjangkau gagang pintu dan berniat membuka pintu untuk mencari aroma busuk yang mungkin di sebabkan oleh bangkai binatang.

Santet Pring SedapurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang