Our Wedding

1.4K 160 26
                                    

Chapter 1

Sangat serasi! Terlihat sangat cocok! Mereka seolah sudah saling ditakdirkan, diturunkan dari langit langsung untuk bersama dan bersatu selamanya!

Begitulah rata-rata komentar yang keluar dari mulut orang yang melihat satu buah foto berukuran besar yang terbingkai mewah di ruang tamu rumah ini. Tapi itu hanya untuk orang lain, bukan untuk sepasang suami-istri yang saling berpegang tangan, berpose sambil tersenyum seolah ingin memamerkan pada dunia kalau mereka berdua adalah dua orang paling bahagia yang ada di muka bumi ini didalam bingkai itu, Ha...!

"Apa kau akan datang?"

Taehyung menelan kunyahan makanannya, meraih gelas minumnya untuk kemudian meneguk sedikit air lalu tanpa menolehkan kepalanya pada perempuan yang baru saja bertanya itu, ia menjawab seperti malas. "Aku rasa kau tahu kalau aku tidak akan punya waktu untuk hal seperti itu."

Hal seperti itu katanya! Ingin sekali Sooyoung tertawa saat ini. Kalau kalian mengetahui hal seperti itu yang dimaksudkan Taehyung, mungkin kalian juga ingin tertawa saat ini juga, sama seperti Sooyoung.

"Permisi... Seseorang mengirimkan karangan bunga lagi didepan. Katanya itu sebagai hadiah untuk satu tahunnya pernikahan  kalian."

Taehyung kini mengangkat kepalanya, memandang salah satu pelayan yang bekerja di rumah besarnya ini. Dengan pandangan datarnya ia berdiri bangun dan berkata. "Terima saja semua sampah yang katanya hadiah ulang tahun pernikahan itu. Setelahnya..." Taehyung tidak menoleh pada Sooyoung, hanya menyudutkan bola matanya pada perempuan yang masih duduk disatu meja yang sama dengannya itu, ia menambahkan dengan nada sedikit sarkas. "Terserah saja mau diapakan semua sampah itu. Aku selesai dengan sarapanku, aku pergi...!"

Dan Sooyoung tidak peduli. Benar-benar tidak peduli pada suaminya yang kini sudah melangkahkah kakinya untuk meninggalkan dirinya didalam penjara alih-alih rumah baginya. Penjara paling mewah. Tapi juga paling membosankan. Bahkan rasanya lebih membosankan dari kehidupan yang ia jalani selama ini. Lagi pula yang seperti ini memang sudah sering terjadi. Tidak ada percakapan hangat atau sekedar basa-basi lainnya. Taehyung akan pergi setelah selesai dengan sarapannya kemudian entah kapan ia akan kembali pulang, sekali lagi Sooyoung juga tidak peduli.

Paman Ahn mendekati Sooyoung, tersenyum dan berkata lebih ramah dari sebelumnya. "Nona, bukankah nona menyukai bunga? Di luar sudah ada banyak sekali kiriman bunga. Bagaimana kalau nona melihat dan mengaturnya?"

Sooyoung meletakan kembali sepasang sumpitnya. Sedari tadi ia bahkan sama sekali tidak menyentuh makanannya. Seperti biasa, ia tidak pernah berselera jika harus makan bersama dengan suaminya sendiri. Sooyoung mengangkat kepalanya, menatap paman Ahn yang masih tersenyum ramah padanya kemudian ia tersenyum balik pada paman Ahn dan berkata. "Aku rasa itu bukan ide yang buruk. Ayo kita keluar dan lihat semua kiriman bunga itu."

Senyum paman Ahn semakin melebar  walau kini ia tengah melirik piring makanan Sooyoung yang masih terlihat penuh dan memang tidak tersentuh. "Ayo, nona! Dan jangan lupakan jadwal anda nanti siang untuk bertemu dengan ibu mertua anda untuk membicarakan pesta lusa nanti!"

Sebenarnya Sooyoung sudah sedikit bersemangat, tapi semangatnya yang sedikit itu segera hilang mengingat pertemuan dengan ibu mertuanya nanti siang. Sepertinya, ia memang tidak boleh punya semangat untuk hidupnya. Hidupnya yang sudah diatur dan tidak membiarkan dirinya sendiri untuk mengubah aturan mainnya sendiri.

Tapi sampai kapan Sooyoung harus bertahan dengan semua omong kosong ini?

Entahlah!

***

"Jadi, selamat atas umur pernikahanmu yang sudah setahun ini, Kim Taehyung!"

Taehyung hanya melirik Jeremy dengan pandangan sebal sebelum pada akhirnya kembali fokus pada tab yang dipegang dikedua tangannya itu.

The Fake WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang