In My Dream

368 84 15
                                    

Chapter 51

"Aku bilang aku juga menyukaimu!" Kemudian Sooyoung meletakan kaleng bir yang sebenarnya masih dia pegangi itu ke pinggiran kitchen cabinet kecil yang ada di sebelah kulkasnya itu.

Taehyung mengedipkan sepasang matanya cepat, konyol dan terlihat bingung (sebenarnya terlihat bodoh). Mulutnya ingin mengatakan sesuatu tapi anehnya Taehyung hanya diam saja. Kemudian Sooyoung menarik nafasnya, menatap Taehyung dan menambahkan. "Aku belum pernah merasakan perasaan ini, belum tahu apa itu perasaan ini jadi aku butuh waktu lebih lama dari orang lain untuk menyadarinya." Sooyoung tersenyum (hanya menarik sudut bibir kanannya sebenarnya) lalu Sooyoung juga menambahkan. "Rasa sukanya berbeda dari rasa sukaku pada daging, pada bunga atau hal lainnya tapi yang jelas aku rasa aku sama-sama menyukai semua itu, termasuk dirimu. Kau mungkin bingung yah? Bahkan aku rasa aku lebih suka padamu dari pada semua itu. Kau pasti tambah bingungkan? Hem... Bagaimana yah caraku agar menjelaskannya lagi? Ah... aku tidak tahu cara menjelaskannya lagi, pokoknya aku suka padamu, suka pada Kim  Taehyung yang gila itu!"

Taehyung sudah bilang kalau dia sudah tidak mau berharapkan? Jangankan berharap mendengar penjelasan yang berbelit-belit dari Sooyoung seperti barusan, tidak dibenci dan Sooyoung masih mau menemui Taehyung saja Taehyung rasa dia sudah begitu bersyukur untuk hal yang itu. Karena demi apapun, Taehyung tidak pernah (tidak lagi) berharap Sooyoung merasakan apa yang ia rasakan selama ini. Sekali lagi, Taehyung tidak berharap Sooyoung membalas semua perasaannya yang tulus itu, sungguh. 

Kalau selama ini dia mengatakan Jia itu gila, maka orang yang lebih gila dari perempuan gila dan orang gila manapun itu dirinya sendiri. Karena Taehyung memang sudah gila. Sudah gila sejak dulu, kalian sudah tahukan? Dan gilanya Taehyung itu karena Park Sooyoung seorang, bukan karena alasan lainnya. Kalau sebelum menikah dengan Sooyoung dulu itu Taehyung disebut dengan si gila kerja, maka setelah menikah Taehyung disebut dengan budak cintanya Park Sooyoung atau tergila-gila pada Sooyoung dan Taehyung tidak peduli dengan semua itu.

Toh Taehyung memang mencintai Park Sooyoung, menyukai perempuan itu sejak pertama kali bertemu dan menyayangi perempuan itu bahkan lebih dari menyayangi dirinya sendiri. Jadi, memangnya peduli apa Taehyung pada pendapat orang lain bahkan pendapat dari Sooyoung sendiri?

Tapi malam ini, apa mungkin Taehyung sedang bermimpi?

Mimpi indah macam apa yang sangat terasa seperti nyata begini? Telinga Taehyung bahkan hampir mengeluarkan madu mendengar ucapan Sooyoung yang sangat manis itu, astaga...!

"Taehyung!" Kini gantian Sooyoung yang berkedip-kedip dengan tempo cepat, bingung saat mengamati Taehyung yang mematung seolah pingsan sambil berdiri (Memangnya ada orang yang pingsan sambil berdiri dan membuka sepasang matanya? Ck!) "Taehyung!" Sooyoung angkat tangan kanannya, ia lambaikan ke kanan dan ke kiri satu tangannya itu tepat di depan wajah Taehyung sambil sekali lagi menyebutkan nama lelaki itu (niatnya agar Taehyung sadar kalau setidaknya Sooyoung masih ada di hadapannya saat ini). "Taehyung... Apa yang terjadi? Kenapa kau diam saja?"

"Hah?" Lagi-lagi si gila Taehyung hanya bisa mengedipkan sepasang matanya cepat, ckckckckkc...

Sooyoung tahu dia itu tidak pandai berkata-kata, tapi apa Taehyung harus diam saja begini? Padahal Sooyoung sudah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan selama ini. Sooyoung mengerucutkan bibirnya sejenak kemudian dia berkata. "Aku tahu apa yang aku katakan terlalu terburu-burukan? Tapi..." Sooyoung kini menggigit bibir bawahnya, kembali merasa tidak tahu lagi harus mengatakan apa dan untung saja si gila Taehyung kali ini sudah bisa menggerakan mulutnya yang suka mengeluarkan kata-kata sampah dan untungnya lagi kalimat yang kali ini keluar bukanlah kalimat sampah.

Benar-benar malam yang beruntung sepertinya....

"Aku kaget! Sangat bahkan!" Taehyung meraih tangan kanan Sooyoung yang tadi melambai-lambai sedikit menyebalkan tapi karena itu tangannya Sooyoung maka menurut Taehyung itu indah kemudian Taehyung pegangi, cukup erat sebelum pada akhirnya dia tempelkan tangan kanan Sooyoung itu ke dada kirinya sambil dia melanjutkan. "Apa kau merasakannya? Aku rasa jantungku harus dipasang sebuah ring agar dia tidak jatuh ke perut besok pagi setelah mendengar ucapanmu yang sungguh manis itu."

The Fake WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang