It's not my fault

280 90 12
                                    

Chapter 25

"Aku menyukaimu, menyukaimu sejak pertama kali melihatmu. Bukan membencimu sejak pertama, justru sudah menyukaimu sejak pertama kalinya. Hanya dirimu, dari dulu hingga saat ini, Park Sooyoung!" 

Sooyoung diam dan hanya menyelami tatapan mata Taehyung untuknya yang berbinar tulus saat mengatakan semua kalimatnya barusan. Menyukai Sooyoung alih-alih membenci Sooyoung sejak pertama katanya? Apa maksudnya? 

Bukannya Sooyoung tidak mengerti dari sebuah pengakuan karena dulu juga sudah ada terlalu banyak lelaki yang mengaku menyukai dirinya, jadi ini bukanlah yang pertama ada lelaki yang mengatakan menyukai diri Sooyoung. Tapi yang masih Sooyoung tidak mengerti adalah lelaki yang kini berbaring menghadapnya, menatapnya dan baru saja mengungkapkannya itu yang membuatnya tidak mengerti. Dulu, setiap ada lelaki yang mengakui suka padanya, Sooyoung dengan kejamnya segera bereaksi untuk memberi penolakan. Entah Sooyoung harus meminta maaf terliebih dahulu (agar cara penolakannya terlihat lebih halus) atau Sooyoung justru bebrohong karena harus mengatakan kalau dia menyukai orang lain (Dia pasti akan mengatakan kalau dia menyukai Jiyeol hingga orang-orang berpikir kalau Sooyoung memang benar menyukai bocah lelaki yang lebih tua dan selalu bersama dengannya itu). Tapi saat ini?

Entahlah! Sooyoung tidak mengerti, ia bingung dan benar-benar tidak mengerti.

Taehyung tersenyum (agak kaku karena baru merasa sedikit malu karena Sooyoung hanya menatapnya diam seperti sekarang ini). "Apa aku terlihat sangat payah, yah? Seharusnya aku mengungkapkannya di tempat-tempat romantis bukan? Ah...!" Taehyung kini bergerak untuk berbaring lurus (tidak lagi menopang kepala dengan tangannya sambil menghadap Sooyoung) kemudian Taehyung menambahkan sambil menatap atap kamarnya itu. "Aku tidak tahu kenapa tadi aku begitu tiba-tiba mengatakan semua itu, jadi lupakan saja! Lagi pula aku sedang tidak meminta jawaban padamu agar bisa membalas perasaanku itu. Jadi, lupakan saja!" Setelahnya, Taehyung memejamkan sepasang matanya, mencoba untuk tidur dan juga melupakan hal yang barusan.

Benar! Lupakan saja! Taehyung rasa melupakan semua tindakannya yang memang setelah ia pikirkan kembali itu terlalu terburu-buru adalah solusi yang paling tepat. Sooyoung tidak perlu mengatakan apapun dan dia tidak perlu mendengar apapun dari mulut Sooyoung. Apalagi jika sampai yang keluar dari mulut Sooyoung nanti adalah sebuah penolakan, wah... bukankah itu akan sangat menyakitkan? Jadi, lebih baik lupakan saja bukan?

Taehyung tidak lagi peduli jadi ia tidak tahu kalau sampai saat ini Sooyoung masih memerhatikannya. Sooyoung masih mengamati Taehyung yang kini sudah memejamkan sepasang matanya itu. Sooyoung terus memerhatikan dalam diam bahkan hingga nafas Taehyung terdengar teratur, menandakan kalau lelaki itu bena-benar terlelap dalam tidurnya setelah beberapa menit mengatakan agar Sooyoung melupakan semua kalimat pengakuannya tadi itu.

Sooyoung tersenyum setelah beberapa saat memerhatikan wajah Taehyung yang tertidur sebelum kepalanya bergerak lurus kedepan. Lehernya bahkan terasa pegal sekarang ini tapi seolah ia tidak peduli (Mungkin terpana melihat ketampanan suaminya sendiri makanya pegal dilehernya itu tidak terasa sama sekali). Kemudian ia menarik nafasnya, menghempaskannya perlahan. Haruskah Sooyoung melupakan semua kalimat Taehyung yang tadi itu? 

Sooyoung memegangi dada kirinya sesaat, mengelusnya perlahan. Rasanya aneh didalam sana, benar-benar aneh dan membuatnya bingung. Sekali lagi, Sooyoung tidak tahu dengan perasaan yang ia rasakan sekarang ini. Perasaan yang seharusnya tidak pernah ada. 

"Aku menyukaimu, menyukaimu sejak pertama kali melihatmu. Bukan membencimu sejak pertama, justru sudah menyukaimu sejak pertama kalinya. Hanya dirimu, dari dulu hingga saat ini, Park Sooyoung!"

Sooyoung memejamkan sepasang matanya, tersenyum saat semua kalimat itu terus berputar didalam otaknya seperti sebuah lirik lagu dari lagu paling favorit kalian yang sudah tersimpan otomatis dalam playlist kalian.

The Fake WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang