Chapter 38
Saat Sooyoung membuka sepasang matanya pagi ini, Taehyung yang semalam masih ada berbaring disampingnya kini tidak terlihat. Sooyoung mencoba bangun, menyenderkan punggungnya pada headboard ranjang tidurnya kemudian kepalanya menoleh, ke kanan, ke kiri dan ke seluruh penjuru didalam kamarnya itu. Sepasang mata bulatnya seolah mencari-cari akan sesuatu. Dan NIHIL! Tidak ada sosok yang biasanya menjahilinya itu.
Sooyoung kini beranjak dari ranjangnya, berjalan menuju pintu toilet yang tertutup. Sesuatu terasa dihatinya, dan seolah berulang kali terjadi (untuk selalu jadi yang pertama kalinya). Apa ini yang dinamakan dengan perasaan berharap? Berharap saat Sooyoung mengetuk pintu toilet ini kemudian suara menyebalkan yang biasa mengganggunya itu menjawab ketukan dipintunya ini?
TOK TOK TOK...
TOK TOK TOK...
TOK TOK...
Dan kembali, NIHIL! Tidak ada suara apapun yagng terdengar. Sooyoung bahkan menyinggungkan sebelah bibirnya saat tangan kanannya dengan mudah bisa membuka pintu toilet yang sebelumnya tertutup rapat itu. Tanpa mau masuk lebih lanjut kedalam toilet, Sooyoung lebih memilih untuk kembali mendekati ranjang tidurnya. Ia sempat meraih ponselnya, mengecek layar pada ponselnya dan dibuat tersenyum akan hal itu.
Sooyoung duduk ditepi ranjang. Matanya lebih fokus lagi mengamati ponsel yang sebelumnya tidak pernah ia minati itu. Sekali lagi, Sooyoung tersenyum sebelum jemarinya mengklik sesuatu pada layar ponselnya hingga menampilkan wajah Taehyung yang memenuhi layar ponselnya itu.
"Hai, hai... Aku Kim Taehyung!"
Lagi, Sooyoung tersenyum menyaksikan rekaman video yang masuk lewat pesan yang dikirim Taehyung tadi pagi ke ponselnya itu. Kemudian fokusnya tetap pada layar ponselnya saat Taehyung yang Sooyoung ingat masih mengenakan pakaian tidurnya yang semalam itu kembali berbicara.
"Apa kau sudah bangun , Park Sooyoung?" Taehyung tersenyum, konyol dan menambahkan. "Aku tebak pasti sudahkan? Karena kau pasti sedang menyaksikan video ini bukan?" Taehyung lagi-lagi tesenyum sebelum dengan konyolnya ia berdehem beberapa kali. "Eehm, ehem...! Sebenarnya aku tidak mau melakukan hal bodoh begini, tapi apa boleh buat? Aku takut kau merindukanku!"
Senyuman konyol Taehyung melebar lalu ia melanjutkan. "Dan karena aku tahu kau tidak akan mungkin mengatakannya kalau kau merindukanku, makanya aku membuat video ini untukmu. Mungkin saat kau melihat video ini, aku sedang di perjalanan dan tidak akan bisa menghubungimu." Senyuman Taehyung terlihat berbeda dengan binaran mata yang tampak menyedihkan. "Iya iya aku tahu aku ini gila! Jadi jangan mengatakan kalau aku gila karena aku bahkan lebih tahu kegilaanku dari pada siapapun."
Entah kenapa Sooyoung justru tersenyum, merasa lucu. Senyuman Sooyoung bahkan terlihat lebih lebar dari yang pernah ia lakukan sebelum-sebelumnya (sepanjang hidupnya) kemudian Taehyung yang berada didalam layar ponselnya itu (rekaman video Kim Taehyung) kembali membuka mulutnya untuk berkata. "Kau tahu Sooyoung? Aku paling senang melihatmu tersenyum karena kau cantik sekali saat tersenyum. Tapi masalahnya, kau yang sedang kesal juga tidak kalah cantiknya. Lalu..."
Taehyung terlihat membalikan mode kameranya menjadi mengenakan mode kamera belakang. Setelahnya, wajah Sooyoung yang sedang tertidur pulas terlihat memenuhi layar ponsel Sooyoung hingga Sooyoung membelalakan sepasang mata bulatnya, terkejut.
"Kenapa Taehyung merekamku?" Baru selesai bertanya pada angin yang berlalu, suara Taehyung seketika kembali terdengar seolah menjawab apa yang baru saja Sooyoung tanyakan itu.
"Aku tebak kau pasti sedang merasa kesal bukan? Hehe...!" Taehyung sempat tertawa sebelum melanjutkan. "Tidak apa-apa kalau kesal, karena seperti apa yang aku katakan, kau cantik saat kesal. Dan coba perhatikan wajah tidurmu ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fake Wedding
FanficKami menikah! Tapi bukan menikah! Ini semua hanyalah sesuatu yang harus dilakukan, walau tidak diinginkan. Yah...begitulah!