The Fake Wedding

Try to be close to you

Chapter 5

"Aku hanya bercanda, tidak perlu terkejut sampai segitunya!"

Apa menurut kalian wajar jika Sooyoung yang biasanya tanpa ekspresi dan hanya diam saja kini menunjukan rasa terkejutnya setelah mendengar kalimat yang terlontar dari Taehyung barusan? Atau, apa Sooyoung saja yang memang sangat kaku hingga kurang bisa menanggapi candaan itu?

Bercanda katanya? Tiba-tiba begini? Yang benar saja!

Sooyoung melepas seat belt kemudian membuka pintu mobil dan keluar lebih dulu dibanding Taehyung (Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang memang baru beberapa kali mereka berdua bersama didalam satu mobil yang sama). Taehyung saja sampai harus menghempaskan nafasnya, tidak percaya dengan apa yang dia saksikan itu. 

Apa Park Sooyoung sedang merajuk saat ini? Karena candaannya tadi? Bukan candaan biasa  memang yang sebenarnya terjadi itu. Taehyung hanya tidak sengaja mengeluarkan kalimat itu ketika sepasang matanya tadi memerhatikan dengan jelas saat Sooyoung mengigit bibirnya sendiri. Seolah semuanya tampak bergerak dengan gerakan perlahan, bibir yang terlihat sangat manis itu digigit, menggemaskan hingga membuat Taehyung harus mengatakan apa yang sebenarnya ingin ia lakukan. Tanpa sengaja dan dari lubuk hatinya sendiri.

Iya, katakanlah Taehyung gila saat ini karena ingin mengigit bibir yang tampak manis itu. 

Kim Taehyung sudah gila!

Taehyung memukul setir mobilnya sendiri dan berkata untuk dirinya. "Sialan! Aku memang tidak boleh terlalu dekat dengannya!" Setelahnya, ia ikut keluar dari dalam mobilnya itu.

***

Apa Sooyoung sudah pernah bilang kalau ia tidak akan pernah bisa berselera makan ketika ia harus berhadapan langsung atau duduk disatu meja yang sama dengan suaminya sendiri? Sebenarnya, itu terjadi bukan hanya karena Kim Taehyung. Tapi juga ketika ia bersama dengan ayah mertuanya yang baik itu, dengan ibu mertuanya yang selalu memarkan dirinya itu juga dengan orang-orang lainnya yang ia kenal ataupun tidak kenal.

Apa kalian bingung?

Sama, Sooyoung sendiri juga bingung. Itu semua terjadi begitu saja ketika usianya beranjak remaja dulu. Ketika ibu panti selalu mengajaknya untuk makan malam bersama dengan para donatur tetap panti asuhan mereka. Sooyoung harus dipaksa terus tersenyum, terus menjadi anak manis yang penerut dan harus selalu menunjukan sikap sopan santunnya yang luar biasa. Dengan kata lain, Sooyoung harus menyantap makanan yang ia tidak sukai. Ia  harus dipaksa menelan beberapa makanan ketika ia bahkan tidak merasa lapar demi kata sopan atau kata si anak manis yang penurut hingga semua orang menyukainya.

Dan dari situlah kini Sooyoung punya pola makan yang cukup aneh. Ia tidak pernah mau mengatakannya pada orang lain soal tingkah makannya yang aneh ini. Sooyoung juga tidak mau memeriksakannya pada dokter dibidangnya soal gangguan makannya ini yang semakin lama justru semakin parah. Karena beberapa bulan yang lalu, ia hampir selalu memuntahkan setiap makanan yang masuk ke dalam perutnya itu. 

"Apa kau akan terus mengaduk-aduk supnya saja?"

Sooyoung mengangkat kepalanya yang terus tertunduk memandang kosong semangkuk sup kemudian ia menatap Taehyung (walau takut-takut tapi sudah tidak setakut sebelumnya). Kemudian Taehyung menaikan sebelah alisnya (menakutkan bagi Sooyoung hingga Sooyoung harus kembali menundukan kepalanya).

Taehyung berdecak. "Ck!" Ia meletakan sendok supnya kedalam mangkuk sup yang sudah hampir habis. "Begini, aku tidak akan memulai makan menu utamanya jika kau bahkan tidak mencicipi supnya. Jadi, cicipi supnya, makan lalu kita akan berlanjut ke sesi menu utamanya."

Cicipi, makan kemudian makan lagi lalu membuat Sooyoung pusing membayangkan berapa banyak makanan yang harus ia makan lalu membayangkan itu semua membuatnya mual bahkan sebelum ia menyantap makanannya itu. Apa ini cara baru Taehyung untuk membuat Sooyoung tersiksa? Tapi setahun ini lelaki itu biasanya bersikap biasa saja padanya, maksudnya tidak pernah menyiksanya atau merepotkannya  (sepertinya).