Chapter 35
"Hachim...!" Taehyung baru menutup mulutnya tapi kemudian mulutnya kembali terbuka, "Hachim..!" Lagi, mulutnya lagi-lagi terbuka hanya untuk bersin entah untuk yang keberapa kalinya pagi ini. "Hachim...!"
Sooyoung baru keluar dari dalam toilet, berjalan mendekati Taehyung yang masih duduk dipinggir ranjang tidur kemudian ia menatap Taehyung sambil berkata. "Apa kau sakit, Taehyung?"
Taehyung menaikan pandangannya, bersitatap dengan Sooyoung. Hidungnya terasa gatal, jadi sambil menggosok (agak berlebihan hingga hidungnya memerah) Taehyung menjawab. "Tidak, hidungku hanya sedikit gatal. Jadi, apa kita akan pulang pagi ini?"
Sooyoung memerhatikan wajah Taehyung lebih rinci, sambil berkedip. Wajah tajam Taehyung yang biasanya terlihat seram dan galak kini terlihat layu (bukan layu seperti bunga, tapi maksud Sooyoung disini, wajah Taehyung jadi terlihat pucat pasi). Lalu hidung Taehyung yang katanya sedikit gatal itu semakin terlihat memerah (parah) karena Taehyung terus saja menggosok-gosoknya dengan tangan. "Apa kau yakin, kau baik-baik saja?"
"Aku ba- Hachim...!" Lagi, Taehyung kembali bersin. Hidungnya semakin terasa gatal lalu kepalanya kini terasa berat. Taehyung harus memokuskan sepasang matanya untuk tetap bisa bersitatap dengan Sooyoung dan menjawab. "Aku baik-baik saja, tenang saja!" Taehyung mencoba berdiri bangun dari duduknya tapi kemudian tubuhnya sedikit oleng hingga dia kembali jatuh dan duduk ditempatnya semula.
Menahan rasa malunya, Taehyung tersenyum (aneh dimata Sooyoung). "Aku baik-baik saja, benar-benar baik-baik saja!"
"Apanya yang baik?" Sooyoung berjalan semakin medekati Taehyung (tanpa rasa takut) kemudian ia meletakan tangan kanannya yang terangkat ke atas dahi Taehyung, mengecek suhu tubuh lelaki itu. "Suhu badanmu panas!" Sepasang mata bulat Sooyoung membulat lucu, menggemaskan dan kalau Taehyung sedang baik-baik saja mungkin dia akan segera memeluk Sooyoung. Tapi karena Taehyung (sebenarnya dari awal sudah sadar) kalau ia sedang tidak baik-baik saja maka Taehyung hanya diam, menahan dirinya.
Sooyoung berdiri dengan benar di hadapan Taehyung (tidak takut tertular demam/flu atau sakit lainnya yang mungkin sedang hinggap ditubuh Taehyung) kemudian ia berkata. "Semalam kau berendam terlalu lama, itu yang membuat hidungmu gatal dan mungkin terkena flu. Suhu tubuhmu juga panas, kau demam, Taehyung!"
Taehyung rasa salivanya kini juga terasa pahit, mungkin dia memang sakit pagi ini. Tapi sebagai lelaki yang tidak mau terlihat lemah dimata Sooyoung (sok sekali memang dia itu!). Taehyung berdiri bangun, menatap Sooyoung dan berkata. "Kau bilang kau mau pulang pagi ini, jadi ayo kita pulang!" Setelahnya Taehyung berjalan mendekati koper abu-abu yang mereka telah bawa sebelumnya. Taehyung menyeret koper abu-abu itu, berjalan menuju pintu keluar dari kamar hotel yang mereka diami dari semalam itu. "Ayo, kita pulang!"
Sooyoung membalikan tubuhnya saat mendengar suara koper yang diseret. Dahinya mengernyit memerhatikan Taehyung yang berjalan dan justru mengatakan sesuatu yang menurut Sooyoung tidak terlalu penting. Ayo pulang katanya? Memang, semalam Sooyoung yang meminta agar mereka berdua bisa pulang ke rumah pagi ini. Tapi dengan kondisi Taehyung yang sekarang? Sooyoung menarik nafasnya, menghempaskannya dan berkata. "Apa kau yakin kau bisa menyetir mobil, Taehyung?"
Taehyung tidak berbalik atau menoleh. Dia hanya mengangkat tangan kanannya sambil menunjukan lambang: okay dengan jemarinya itu dan berkata. "Aku bisa melakukan apapun, Park Sooyoung! Jadi tenang saja!"
***
Tenang saja katanya! Apanya yang tenang saja kalau saat ini, saat Sooyoung membuka pintu mobil (tentu bagian depan) dan melihat Taehyung yang sebelumnya sudah ada lebih dulu didalam sana kini tengah memejamkan sepasang matanya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fake Wedding
FanfictionKami menikah! Tapi bukan menikah! Ini semua hanyalah sesuatu yang harus dilakukan, walau tidak diinginkan. Yah...begitulah!