Funny & Poor

301 91 17
                                    

Chapter 16

"Taeh- hyunggggggggggg, cukup!"

Sudah Taehyung bilang kalau sepasang telinganya seolah ada yang menggelitik setiap kali suara Sooyoung mengayun lembut menyebut namanya bukan? Dan seolah segera tersadar, kewarasan Taehyung yang sempat hilang itu perlahan kembali. Taehyung membuka sepasang matanya dan segera membelalak (terkejut) melihat dari dekat kulit putih mulusnya  sekitaran tulang selangka milik Sooyoung. Kemudian Taehyung mengangkat kepalanya, menatap Sooyoung yang tengah menatapnya dengan ekspresi yang tidak seperti biasanya.

Tunggu, tunggu...! Apa Sooyoung sedang marah dan menatap kesal Taehyung saat ini?

Taehyung sempat mengedipkan sepasang matanya seperti orang bodoh sebelum pada akhirnya ia bergerak cepat untuk bangun dari atas tubuh Sooyoung dan duduk disamping perempuan itu. Ia juga tersenyum dulu (sama bodohnya seperti tadi) sebelum berkata. "Maaf, aku..." Sepasang matanya kini kembali turun, menyusuri leher Sooyoung yang punya sedikit bercak-bercak memerah dan Ups... Sejak kapan Sooyoung membuka dua kancing teratas dari blouse nya itu? Apa Sooyoung merasa gerah? 

Taehyung lagi-lagi berkedip bodoh sebelum melanjutkan kalimatnya yang barusan (kali ini kalimatnya sendiri saja ia sudah lupa dan tidak mengerti lagi karena kini Taehyung dalam mode bodoh, bukan hanya gila). "Apa kau merasa gerah?" Sungguh, pertanyaan macam apa itu? Bukankah sebelumnya ia meminta maaf, kenapa justru pertanyaan itu yang keluar dari mulut Taehyung?

Sooyoung marah, tentu saja ia merasa kesal. Ia ingin mengatakan apa yang ingin ia katakan atau setidaknya sesuatu yang bisa membuat Taehyung mengerti kalau ia sedang kesal tapi tidak bisa karena tiba-tiba Taehyung mendekatkan tubuhnya padanya. Astaga...! Apa yang ingin lelaki itu lakukan lagi pada Sooyoung memangnya?

Sepasang mata bulat Sooyoung seolah ingin loncat keluar saat ia berkata. "Tunggu, apa yang ingin kau lakukan?!" Tubuhnya seketika mundur ke belakang, berusaha menjauhi Taehyung yang sebenarnya ingin mengancingkan blouse Sooyoung.

Sooyoung seolah mengerti ketika kedua tangan Taehyung mencoba meraih kancing blouse nya yang terbuka. Lalu dengan berani, Sooyoung menampar pelan kedua tangan Taehyung itu dan berkata. "Biar aku saja, aku bisa sendiri!"

"Baiklah!" Taehyung  kembali duduk dengan benar dikursinya. Tapi mata tajamnya masih tidak bisa lepas dari Sooyoung yang kini tengah membenarkan penampilannya. Benar penampilannya, bukan hanya kancing blouse nya saja! Dan lagi, kenapa memerhatikan Sooyoung sangat menyenangkan bagi Taehyung sekarang ini yah?

Kembali, seperti ingatannya baru saja kembali setelah kewarasannya lagi-lagi muncul belakangan, Taehyung menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal dan berkata. "Maaf! Maafkan aku!"

Sooyoung melirik dengan pandangan paling sinis tapi Taehyung justru merasa itu imut kemudian Sooyoung tidak peduli jadi ia lebih memilih untuk tetap membenahi penampilannya. Ia lebih suka mencoba mengatur rambut panjangnya, menyisirinya dengan jemari lentiknya.

"Aku rasa aku sudah gila!" Taehyung masih menatap Sooyoung. Dan sebelum kegilaannya itu kembali, jadi ia lebih suka terus menjelaskan walau tipis kemungkinannya Sooyoung bia mengerti. "Aku benar-benar sudah gila, tidak tahu sejak kapan. Entah sejak mencoba lebih dekat denganmu atau jika terus mendekatimu. Maksudku, aku tahu aku akan gila jika dekat-dekat denganmu."

Sooyoung selesai merapikan rambutnya, mengancingkan blouse nya dan tidak ada lagi yang harus ia kerjakan. Jadi ia menoleh, menatap Taehyung dengan pandangan datarnya hingga Taehyung tersenyum karena pada akhirnya mendapatkan atensi Sooyoung dan melanjutkan. "Aku sadar, aku tahu dan aku faham aku akan menjadi gila jika terus dekat denganmu. Hal itu juga yang menjadi salah satu alasan kenapa setahun kemarin aku tidak mau mencoba mendekatimu. Rasanya aliran darahku mendidih panas mengalir disetiap tubuhku setiap kali berdekatan denganmu, sangat gila bukan? Aku bahkan tidak bisa mengontrol setiap gerakan dari tubuhku sendiri. Bukankah itu kedengarannya lebih gila lagi?"

The Fake WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang