Chapter 27
TOK TOK TOK...
TOK TOK TOK....
TOK TOK TOK....
Taehyung masih kesal sejak tiga puluh lima menit yang lalu. Dia bahkan hanya duduk sambil terus menggerutu dan beberapa kali menyumpah serapah padahal dia bisa saja mengerjakan beberapa pekerjaannya setelah ia masuk ke dalam ruang kerjanya itu. Tapi mendengar ketukan dari depan pintu, seketika ia bangun berdiri.
Seolah kekesalannya berubah menjadi harapan ketika Taehyung terus berjalan ke arah pintu. Jantungnya berdetak lebih cepat saat harapannya melambung semakin tinggi, semakin tinggi dan terlalu tinggi hingga harapannya itu jatuh ke daratan dengan cepatnya, menyakitkan.
Taehyung mengernyit setelah membuka pintu dan mendapati Yena yang biasanya menundukan kepalanya padanya kini menatapnya dengan pandangan.... panik?
"Tuan Kim, Park Sooyoung! Dia...!" Bibir Yena bergetar hingga perempuan itu harus mengulum bibirnya dulu sebelum melanjutkan. "Aku berani bersumpah aku hanya masuk ke kamar kalian setelah mengetuk pintu berkali-kali dan tidak ada jawaban tapi kemudian Sooyoung ada disana! Dia berbaring diatas lantai, tidak sadarkan diri."
"APA KAU BILANG?"
"Sooyoung pingsan!"
Tidak perlu mendengar banyak kata lagi, Taehyung segera berlari menuju kamarnya. menerobos masuk dan melihat dengan mata kepalanya sendiri. Di sana, masih di tempat berdirinya Sooyoung tiga puluh menitan yang lalu itu, Sooyoung sekarang berbaring memejam dan tidak sadarkan diri.
Taehyung menarik nafasnya dulu sebelum mendekati Sooyoung, menggendong perempuan itu untuk ia pindahkan ke atas ranjang tidurnya. "Park Sooyoung, jika sesuatu terjadi padamu maka aku tidak akan pernah memaafkanmu. Jadi cepatlah bangun dan sadarkan dirimu!"
***
Taehyung segera menatap penuh tanya pada dr.Nam setelah dokter itu selesai memeriksa serta memasangkan selang infus ditangan Sooyoung. "Apa yang terjadi pada Sooyoung?"
dr.Nam tersenyum melihat Taehyung dengan ekspresi khawatirnya itu. "Gula darahnya turun sangat drastis. Tubuhnya juga kekurangan banyak cairan makanya dia pingsan." Lagi, dr.Nam tersenyum sebelum menambahkan. "Sooyoung akan segera sadar, jadi tidak perlu khawatir!"
"Bagaimana bisa aku tidak khawatir kalau tiba-tiba Sooyoung pingsan seperti ini?"
dr.Nam seketika mengernyit, tidak tersenyum seperti tadi sebelum menjawab. "Tubuh Sooyoung itu lemah karena dia kekurangan nutrisi. Aku rasa dua bulan yang lalu ketika dia tidak sadarkan diri, aku sudah menyarankannya untuk lebih banyak makan agar tubuhnya tidak terlalu lemah. Dan lagi, apa Sooyoung masih rutin meminum semua vitamin yang aku berikan?"
Kini gantian Taehyung yang mengernyit, bingung dengan semua yang dikatakan dr.Nam barusan. Dua bulan yang lalu Sooyoung juga pingsan secara tiba-tiba? Apa maksdunya?
Taehyung menatap dr.Nam dan kembali bertanya. "Aku rasa dua bulan yang lalu aku tidak sedang berada disini. Apa Sooyoung juga pingsan seperti sekarang ini?"
dr.Nam melirik Yena yang tetap setia berada disisi Sooyoung, menemani sambil mengamati pergelangan tangan Sooyoung yang terinfus. Lalu dr.Nam kembali menatap Taehyung yang masih menatapnya, tajam dan sangat mengintimidasi hingga membuatnya mau tidak mau harus berkata. "Taehyung, aku rasa ada yang harus kita berdua bicarakan."
"Apa ini soal Sooyoung?"
dr.Nam menganggukan kepalanya lalu Taehyung mengerti. Ia membawa dr.Nam keluar dari kamarnya, kemudian mereka berdua berdiri di depan pintu kamar yang sudah Taehyung tutup rapat sebelumnya. Taehyung menatap serius dr.Nam dan kembali membuka suaranya. "Apa yang sebenarnya terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fake Wedding
FanfictionKami menikah! Tapi bukan menikah! Ini semua hanyalah sesuatu yang harus dilakukan, walau tidak diinginkan. Yah...begitulah!