Confession of My Feeling

277 88 15
                                    

Chapter 24

Sooyoung masih berdiri di tempatnya, masih saling beradu pandangan dengan Taehyung saat Taehyung menambahkan. "Kau boleh pergi menemui Jiyeol, jika malam ini kau tidur bersamaku, Park Sooyoung!"

Tentu saja sepasang mata bulat Sooyoung segera membelalak terkejut mendengar ucapan Taehyung. Mulut Taehyung itu memang tidak punya penyaringan dan suka sekali berbicara sembarangan, tapi bukankah ini agak keterlaluan (Tidak sih sebenarnya kalau yang mengatakan itu adalah suamimu sendiri, ckckckck)? Dan karena telunjuk Sooyoung gemas, maka Sooyoung gerakan saja telunjuk kanannya itu untuk menyentuh sudut bibir Taehyung yang terluka dengan sedikit kasar (sebenarnya lebih kasar dari yang kalian bayangkan) hingga Taehyung kaget karena sedang tidak siap.

"Aw!" Mata tajam Taehyung menatap Sooyoung sedikit kesal. "Kau sengaja melakukannya yah?"

Memang Sooyoung sengaja, tapi kali ini ia tidak mau mengakuinya jadi dengan ekspresi datarnya Sooyoung menjawab. "Masih ada sisa obat pada ujung jariku, kalau kau mau aku bisa mengolesinya lagi pada lukamu itu."

"Tidak! Kau akan dengan sengaja menekan lukaku seperti barusan." Tatapan Taehyung masih sama kesalnya saat dia menambahkan, "Lagi pula apa yang kau pikirkan memangnya? Kau marah karena aku bilang kau harus tidur dulu denganku jika ingin aku mengizinkanmu menemui Jiyeol besok?"

Jelas Sooyoung marah, siapapun pasti marah (Sebenarnya tidak apalagi yang mengatakan suami sendiri, ckckkckc part 2). Sambil menajamkan tatapannya yang justru terlihat lucu, Sooyoung berkata. "Aku tidak perlu izin darimu jika ingin bertemu dengan siapapun!"

"Ah... Bagus sekali!" Taehyung seketika berdiri yang mana hampir menabrak Sooyoung jika Sooyoung tidak reflek mundur satu langkah menghindarinya kemudian Taehyung menambahkan. "Aku suka keberanianmu yang sekarang ini. Tapi masalahnya kau jadi semakin menarik, Park Sooyoung!" Taehyung tersenyum, cukup bengis lalu tangan kanannya dengan jahilnya bergerak menekan hair bun Sooyoung, membuat Sooyoung menjadi semakin kesal.

"Apa yang kau lakukan?" Sooyoung kembali mengambil satu langkah mundur, berusaha menghindari Taehyung yang bisa saja menjahilinya kembali. 

Sedang Taehyung, senyumannya justru melebar (bayangkan betapa liciknya lelaki tampan itu ketika sudut bibirnya yang sedikit pecah dan terluka tersenyum seperti iblis dihadapan Sooyoung, ckckckck). "Apalagi memangnya yang harus aku lakukan?"

Lagi, Sooyoung mengambil satu langkah mundur. Mata bulatnya menatap ngeri pada Taehyung yang masih tersenyum seperti iblis padanya. "Bu- Bukankah kau sendiri yang bilang kalau aku harus melakukan apapun yang aku ingin lakukan? Jadi, kenapa kau melarangku sekarang ini?"

"Aku tidak melarangmu! Aku bilang aku bisa saja mengizinkanmu jika kau mau melakukan apa yang ingin aku lakukan terlebih dulu."

"Itu sama saja dengan larangan!"

"Itu berbeda!" Taehyung teringat akan sesuatu yang membuat senyuman iblisnya kembali melebar sebelum ia menambahkan dengan jahilnya. "Ah, apa karena kau selalu mengeluarkan liur saat tidur makanya kau tidak mau tidur denganku? Ckckckckkc... Mengeluarkan liur itu tidak berdosa, asal kau tahu saja!"

Sungguh, Kim Taehyung bagi Park Sooyoung adalah orang yang paling menyebalkan semakin harinya. Sooyoung berkedip normal sebelum ia berkata. "Apa kau akan terus mencari gara-gara kalau aku belum melakukan apa yang kau inginkan itu?"

"Aku tidak pernah bilang begitu, tapi secara tidak langsung sistemnya memang seperti itu. Aku akan melakukan apapun, apapun agar apa yang aku inginkan itu tercapai. Lagi pula hanya berbaring disebelahku sambil memejamkan mata apa susahnya? Kau bahkan bisa memilih mau tidur di sini atau di kamarmu itu."

"Apa kau bilang?"

Taehyung memutar bola matanya malas. "Apa kau pikir aku sedang memintamu untuk melakukan hubungan seks?" Taehyung sekarang menatap Sooyoung dramatis sebelum ia menambahkan. "Ya tuhan....! Aku belum sebrengsek itu! Saat aku bilang ingin tidur denganmu, itu sama saja artinya dengan tidur, benar-benar tidur. Ya mungkin akan ada sedikit pelukan, tapi tetap saja! Itu hanya menemani tidur!"

The Fake WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang