Chapter 21
Taehyung dan Jeremy sama-sama saling beradu tatapan tajam sejak dua menit yang lalu mereka bertiga (Sooyoung juga ada di antara mereka) memutuskan untuk duduk bersama di salah satu cafe yang letaknya tidak jauh dari gedung kantor Taehyung itu. Sooyoung bahkan sempat heran pada Jeremy dan Taehyung yang seolag tidak berkedip sedari tadi itu. Apa sepasang mata mereka tidak pedih? Aneh!
"Jelaskan!" Taehyung adalah orang yang pertama kali membuka suara di antara mereka bertiga. Ia juga sempat menaikan sebelah alisnya (tentu masih terus memandang tajam Jeremy) saat menambahkan. "Apa tujuanmu karena setahun ini menyembunyikan identitas aslimu itu? Ah... Haruskah aku memanggilmu Jiyeol mulai dari sekarang?"
Jeremy tersenyum (kesempatan itu diambil Jeremy dan Taehyung untuk mengedipkan sepasang mata mereka yang mulai pedih, kasian sekali bukan? Ck!). Lalu Jeremy menjawab. "Apapun alasanku karena sudah menyembunyikan identitas asliku selama satu tahun ini akan aku jelaskan pada Sooyoung, bukan padamu! Jadi berhentilah ingin tahu pada kehidupanku, Kim Taehyung!"
"Ha, lucu sekali!" Taehyung sengaja tertawa garing lalu menambahkan. "Memangnya kau pikir kau ini artis besar, atau apa? Aku tidak ingin tahu tentang kehidupanmu, percaya diri sekali kau ini!"
"Benarkah? Lalu bagaimana dengan box kecil, hadiah yang aku berikan pada Sooyoung waktu itu? Apa kau mau memberi penjelasan atas yang satu itu?"
Taehyung mengedipkan sepasang matanya, reflek atas pertanyaan yang Jeremy layangkan dan sedikit membuatnya telak kali ini. Sedang Sooyoung yang duduk di tengah di antara lelaki itu (Mereka memilih meja yang punya 4 kursi disetiap sisi meja persegi itu, jadi bisa kalian bayangkan kalau Sooyoung bisa mengamati kedua lelaki yang duduk di samping kiri dan kanannya itukan?) mulai menggerakan mulutnya untuk berkata. "Maaf, tapi akulah orang yang menghilangkan box kecil itu. Aku bahkan lupa dengan hadiah darimu itu."
Jeremy juga Taehyung menolehkan kepala mereka pada Sooyoung secara bersamaan (Entah kapan mereka berdua latihan hingga bisa kompak begitu) lalu Taehyung menaikan sebelah alisnya memerhatikan Sooyoung (yang menurutnya tengah memebelanya dan membuatnya sedikit terkejut) sedang Jeremy dengan pandangan tidak enaknya menatap Sooyoung dan berkata. "Kau menghilangkan hadiahnya?"
Sooyoung menoleh ke arah Jiyeol, menganggukan kepalanya lalu berkata tanpa sedikitpun keraguan (Taehyung saja heran kenapa bisa Sooyoung berkata selugas itu, tidak seperti biasanya). "Aku lupa dimana meletakannya setelah pesta. Setelahnya aku juga lupa total pada box kecil itu. Entah itu jatuh dimana atau terbuang begitu saja, aku benar-benar tidak mengetahuinya." Sepasang mata Sooyoung berbinar memancarkan kata maafnya saat ia juga menambahkan. "Maafkan aku, Jiyeol!"
Jeremy merindukan Sooyoung, sangat walau satu tahun ini ia beberapa kali bertemu dengan Sooyoung disaat Sooyoung tidak mengenalinya. Dan kini, saat Sooyoung sudah bisa mengenalinya, ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi (terlalu bahagia) karena dunia serasa berputar diatas kedua kakinya kini. Jeremy tersenyum, membalas tatapan mata Sooyoung dengan tatapan yang membuat Taehyung ingin muntah sekarang juga rasanya lalu Jeremy berkata. "Tidak perlu minta maaf, aku yang akan mencarinya!" Setelahnya, Jeremy meluruskan kepalanya untuk menatap sengit Taehyung dan menambahkan. "Aku rasa ada seseorang yang harus bertanggung jawab untuk itu!"
Taehyung tersenyum, licik juga angkuh mendengar kalimat yang tidak perlu ia tebak disudutkan untuk siapa ucapan Jeremy barusan itu. Kemudian tiga orang pelayan (iya benar tiga sekaligus karena saat pertama kali datang tadi, Jeremy juga Taehyung heboh memesan banyak makanan dan minuman) meletakan satu persatu pesanan mereka ke atas meja mereka. Kalian pasti sudah bisa menebak reaksi Sooyoung melihat piring demi piring disajikan dihadapannya bukan?
Yups, perutnya Sooyoung segera mual alih-alih merasa lapar.
Taehyung mengambil piring yang didalamnya sudah ada sepotong cake cokelat lalu Taehyung dekatkan ke hadapan Sooyoung. "Ini! Cake cokelat kesukaanmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fake Wedding
FanfictionKami menikah! Tapi bukan menikah! Ini semua hanyalah sesuatu yang harus dilakukan, walau tidak diinginkan. Yah...begitulah!