Sekolah sekarang sangat ramai, banyak murid-murid yang sedang menyiapkan acara untuk nanti malam. Di lapangan sudah terdapat panggung untuk lomba nanti malam.
Ardan kini sedang duduk sendiri di taman belakang sekolah, sejak berangkat tadi ia tidak bergabung dengan yang lain.
Entah apa yang membebani pikiran Ardan hingga ia sampai tak sadar kalau seseorang telah duduk di sampingnya.
"Dan." orang itu menepuk pundak Ardan.
"Hah ...." Ardan terkejut akan seseorang yang tiba-tiba menepuk pundaknya, padahal hanya dirinya lah di sini.
"Lo lagi ada masalah?"
"Gue ... gue gak papa,Mit."
Yah, yang duduk tadi tak lain adalah Mita.
Tadi saat ia akan ke toilet, ia melihat Ardan yang duduk melamun di taman, entah apa yang lagi di pikirkan oleh Ardan. Mita pun menghampiri Ardan."Entah mengapa, gue ngerasa lo menghindar dari gue," ucap Mita. Memang ... sejak sehabis balapan waktu itu, Ardan seperti menghindari dirinya.
"Kalau ada masalah curhat aja gakpapa, gue gak mau persahabatan kita ini renggang, Dan," ucap lirih Mita.
Ardan menghela nafas, ia menatap Mita teduh. " Gue suka sama lo, tapi gue sadar gue yang salah karena menaruh perasaan pada persahabatan kita, gue minta maaf kalau gue menghindar dari lo, gue cuma mau nenangin hati dulu."
Mita mematung, ia tak menyangka bahwa Ardan menyukainya. Dia tidak pernah terbesit rasa suka terhadap Ardan. Dia tidak tahu, tapi apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur.
"Gue minta maaf, Dan. Gue gak bermaksud nyakitin hati lo, tapi gue udah ada Rangga," ucap Mita dengan lirih.
Ardan tersenyum miris, "Gakpapa, gue tahu kok, gue akan coba menghapus perasaan gue pada lo, gue duluan."
Setelah mengucapkan itu Ardan pergi meninggalkan Mita yang terdiam.
"Maaf, gue minta maaf, Dan."
°°°°°
Hal yang ditunggu-tunggu telah tiba, kini semua murid telah berkumpul di lapangan dengan alunan lagu yang mengena.
Banyak dari mereka yang berdansa bahkan juga ada yang duduk sambil menikmati makanan yang tersedia.
"Tes ... tes ... tes."
Bunyi mikrofon mengalihkan perhatian mereka, semua terdiam menunggu apa yang akan diucapkan oleh Kepala Sekolah tersebut.
"Baiklah, karena sekarang sudah waktunya, mari kita mulai perayaannya, beri tepuk tangan semuanya!!"
Suara tepuk tangan terdengar riuh, kini semua sedang menikmati nyanyian dari panggung karena lomba nyanyi nya sudah dimulai.
Satu persatu peserta sudah menampilkan kemampuannya, kini giliran seseorang yang sangat kita tunggu.
"PESERTA SELANJUTNYA ARDAN MAHENDRA DARI KELAS XI-IPA 1!! Beri sambutannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDAN MAHENDRA
Roman pour AdolescentsArdan Mahendra Menceritakan kisah seorang remaja penikmat luka yang selalu menemani harinya. Apakah Ardan bisa mendapatkan kebahagian atau sebaliknya? °Start : 10 September'22 °Finish : 10 Juli'23 #Cover by Pinterest! [ Isi masih acakadut + belum r...