14°Sadar

3.2K 245 135
                                    

Assalamu'alaikum
Halo Bestieee

Dokter tersenyum, " Itu sudah tanggung jawab saya, Pak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter tersenyum, " Itu sudah tanggung jawab saya, Pak. Nanti pasien akan kita pindahkan ke kamar inap. Kalau begitu saya permisi. Kalau Bapak Ibu mau menjenguk, silahkan."

"Iya, Dok. Mari."

Setelah dokter pergi, mereka pun masuk ke dalam ruangan tersebut.

Cklek

Terlihat Mahen dan juga suster yang masih bersih-bersih.

Suster tersebut merasakan adanya seseorang dan menoleh ke belakang.

"Maaf, Bapak, Ibu. Kita masih menyiapkan agar pasien biar cepat dipindahkan ke kamar inap."

"Eh...iya, Sus. Kita hanya ingin melihat sebentar," jawab Ayu.

"Kalau gitu kita tunggu diluar aja, Sus."

Bara dan Ayu pergi menunggu diluar. Setelah beberapa menit, brankar Mahen didorong keluar menuju kamar inap. Bara dan Ayu mengikuti dibelakang.

°°°°°

"Lo dimana, Dan. Gue khawatir sama, Lo."

"Gue harap lo baik-baik saja di manapun lo berada."

Cklek

"Sayang," ucap seseorang di depan pintu.

Argan menoleh dan melihat Bundanya yang masuk dengan membawa nampan makanan.
Argan tadi sedang melamun di balkon kamarnya.

"Iya, Bun."

Sinta menghampiri putranya itu dan duduk di samping putranya.

"Kamu makan ya. Sudah tiga hari kamu gak makan. Bunda khawatir sama kamu, Sayang."

"Argan khawatir sama Ardan, Bun."

"Bunda tahu, tapi kamu juga harus memperhatikan kondisi kamu. Nanti kalau Ardan kembali dan lihat kamu gak sehat gimana? Ardan juga pasti sedih, Sayang."

"Sekarang makan. Nanti setelah makan kamu boleh mencari Ardan sepuas kamu."

"Iya, Bun."

Argan makan dengan disuapi oleh Sinta. Sejujurnya Sinta juga sangat khawatir akan keadaan Ardan. Namun, ia harus tetap tegar dihadapan Argan agar putranya tidak menyerah mencari Ardan.

" Kakak kangen kamu, Ardan. Cepatlah pulang dalam keadaan yang baik-baik saja."

"Pulang, Sayang. Bunda rindu sama kamu. Bunda janji nanti bunda akan selalu ada disisi kamu. Pulang yaa...."

°°°°°°

Disekolah kini Bayu ddk sedang makan di perpustakaan. Semenjak hilangnya Ardan mereka semua menjadi semakin dingin. Bahkan Bayu jarang sekali mengeluarkan suaranya.

ARDAN MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang