21° Kangen?

2.1K 137 92
                                    

Sekarang hari Kamis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang hari Kamis. Hari yang di mana Annisa akan pulang ke Indonesia. Sebelumnya, Ardan pernah berkata kepada Annisa bahwa dirinya akan ikut mengantarkan gadis itu ke bandara. Kini, dia telah menepati perkataannya. Dia ikut mengantarkan Gadis itu ke bandara.

Sekarang pukul 07.30 dan jadwal keberangkatan Annisa pukul 08.15.
Saat ini Ardan dan Annisa hanya berduaan. Orang tua Gadis itu sudah masuk dahulu tadi.

"Serius lo mau ikut pulang hari ini? "tanya Ardan.

Anisa mengangguk. "Yah Iyalah, Ya kali gue ditinggal di sini sendirian."

"Oh, iya lo tau kan Bayu?" tanya Ardan.

"Iya tau, emang kenapa? "

"Tolong bilangin sama dia kalau keadaan gue di sini baik-baik aja, Oh ya bilangin juga ... dia gue suruh ngasih tau ke Kakak gue tentang kondisi gue saat ini."

Anisa menyerngit bingung, berarti sampai saat ini Ardan tidak bersama orang tuanya? "Tunggu ... Lo di sini sama siapa? Bukannya sama orang tua lo? Terus maksud lo Bayu harus kasih tahu Kakak lo itu gimana?"

Ardan lupa kalau gadis ini tidak tahu tentang kondisinya saat ini. Dia keceplosan tadi. Bagaimana kalau Gadis itu tau kalau dia tidak bersama keluarganya? Bagaimana kalau Gadis itu tau masalah dia dengan orang tuanya? Apakah dia akan menghindari dirinya jika tau tentang itu semua? Ardan berhadap tidak.

"Maksud gue ... gue di sini dengan Paman dan Bibi gue. Keluarga gue di sana nggak tau karena gue diam-diam gak ngasih tau siapapun."

Ardan terpaksa untuk berbohong kali ini pada Annisa agar Gadis itu tidak mencurigainya.

Annisa hanya menganggukan kepalanya seakan mengerti. Sejujurnya ... dia merasa curiga akan Ardan. Bukankah katanya dia ke sini karena ingin berobat? tapi apa mungkin Jika dia sedang sakit keluarganya tidak mengetahui itu? Sudahlah dirinya menjadi pusing jika memikirkan itu.

"Eh ... udah jam 08.00 kurang 15 menit lagi nih. Sana lo buruan masuk, ketinggalan tau rasa." Ardan mengalikan pembicaraan, dia tidak berbohong kali ini, memang sekarang pukul 08.00 kurang 15 menit lagi.

Sedangkan, gadis itu langsung mengecek jam di handphonenya dan memang benar segera dia mengambil tasnya yang tadi dia taruh di bawah.

"Gue pergi dulu ya, Dan. Nanti kalau lo udah selesai berobat kita ketemuan lagi di sana, "ucap Anisa.

"Kalau gue nggak mau," jawab Ardan.

"Harus mau pokoknya!"

Setelah mengucapkan itu Gadis itu langsung berlari pergi meninggalkan Ardan. Dirinya juga sempat melambaikan tangannya ke arah cowok itu. Ardan yang melihat gadis itu lari sambil tergopoh-gopoh pun tersenyum sambil membelengkan kepalanya. Sangat lucu, pikirnya.

°°°°°°

Di lain tempat, terdapat pria paruh baya sedang diam-diam memasuki kamar putranya yang saat ini tidak ditempati lagi.
Pemandangan pertama saat dia membuka pintu adalah gelap.
Kamar ini tidak terlalu besar, bahkan besarnya setengah dari kamar utama. Karena sudah tidak dipakai lagi dan jarang di buka. Kamar ini jadi terasa pengap saat dimasuki.

ARDAN MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang