Part 19

750 39 0
                                    

Tinggalkan jejak kalian!

Selamat membaca💋

🌻🌻🌻

"Fath?"

Fath menghentikan langkahnya saat sebuah panggilan dari seorang rekan kerja perempuannya. Fath menaikkan sebelah alisnya saat rekan kerjanya itu perlahan menghampirinya.

Dia adalah Iptu Azizah Danita Farah. Polwan cantik dengan potongan rambut bob itu dulu juga menjalani pendidikan dan satu angkatan dengan Fath. Desas-desus yang terdengar, Azizah menyukai Fath namun Fath tidak terlalu menggubris hal itu. Toh, Azizah sendiri juga tidak pernah bilang langsung padanya.

"Ada apa?" tanya Fath saat Azizah berdiri di hadapannya.

"Kamu mau makan siang?" tanya Azizah.

"Iya," jawab Fath.

Azizah tersenyum manis. "Boleh aku gabung?"

Fath sebenarnya ingin menolak tapi dia tidak ingin jika teman kerjanya itu tersinggung.

"Boleh," kata Fath membuat senyuman di bibir Azizah semakin mengembang.

Keduanya berjalan menuju kantin yang terdapat banyak rekan mereka juga. Sesekali keduanya berhenti untuk menyapa para senior dan disapa oleh para junior.

"Bu, saya pesan nasi sama ayam goreng satu, minumnya es jeruk," kata Fath pada ibu penjual.

"Baik," jawab ibu penjual dengan ramah.

"Pesanan saya samakan saja, Bu," kata Azizah yang diiyakan oleh ibu penjual tadi.

Keduanya berbalik mencari bangku untuk makan. Salah satu teman Fath, Reno, melambaikan tangan padanya agar Fath bergabung bersama rekan lainnya.

Fath duduk di sebelah Faris yang di sampingnya ada Ardan. Sementara di hadapannya ada Septian, Reno, dan juga Azizah.

"Sudah pesan?" tanya Septian.

"Sudah," jawab Fath.

"Oh iya. Bagaimana perkembangan kasus kecelakaan yang menewaskan Gio Dirgantara dan istrinya?" tanya Ardan.

"Pelakunya sudah ditemukan. Seperti yang diduga, pelakunya nggak lain adalah musuh bisnisnya," jawab Fath.

Beberapa minggu terakhir, Fath jadi lebih dekat dengan Kenand karena mengusut kejadian kecelakaan yang menewaskan kedua orang tua Kenand. Tidak hanya Kenand, tapi Fath juga kembali bertemu dengan Devan dan Elang.

"Dunia bisnis semengerikan itu," kata Septian bergidik ngeri.

"Demi kesuksesan, mereka rela membunuh orang yang tidak bersalah," ujar Faris. "Aku nggak mau nanti punya kekasih dari keluarga pengusaha."

Fath tersenyum miring menatap Faris. "Yakin kamu?"

"Gayamu! Cewek dari keluarga bisnis juga belum tentu mau sama kamu," cibir Ardan.

"Kamu belum tau siapa Fauzia yang sebenarnya 'kan?" tanya Fath.

Faris menatap Fath bingung.

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang