Part 29

639 31 0
                                    

Makasih banyak buat 6k readers!

Yang belum vote, bisa kali vote dulu. Gratis ga bayar, tinggal klik bintang pojok kiri bawah

Yang belum vote bab sebelum-sebelumnya, DIMOHON untuk mundur dulu untuk vote terus balik ke sini lagi.

Sudah?








Belum?








Wah! Parah kalau belum!












Sudah?














Oke, lanjut!

Bagi yang sudah vote, makasih banyak karena kalian sudah mendukung cerita ini

Happy Reading!

🌻🌻🌻

Seperti yang diduga-duga, Nadia positif hamil. Lima buah testpack berbeda merk dari yang termurah sampai yang termahal sudah dicobanya. Dan hasilnya sama. Sama-sama menunjukkan dua garis.

Perasaan haru dan bahagia menyelimuti kedua pasangan suami istri itu. Fath sampai memeluk Nadia dan menciumi seluruh wajah Nadia dengan bertubi-tubi. Fath juga mengucapkan terima kasih pada istrinya itu. Yang mereka tunggu-tunggu akhirnya tiba.

Bertepatan dengan itu, rumah mereka kedatangan tamu yang tidak lain adalah Ethan dan Elisa serta si kecil Ezra yang anteng digendongan Papanya. Mereka turut bahagia mendengar Fath dan Nadia kan mendapatkan momongan. Kini, mereka sedang duduk santai di ruang tamu seraya berbincang ringan.

"Dari tadi gue nggak lihat Bia. Lagi bimbel?" tanya Elisa.

"Nggak kok. Bia ada di kamarnya," jawab Nadia.

"Tumben? Biasanya kalau ada Ezra dia langsung ajak main," kata Ethan yang tengah menggendong Ezra.

"Kecapekan mungkin. Lo tau sendiri anak SMA sekarang tugas-tugasnya seabrek," jawab Fath.

"Lo pikir jaman kita SMA nggak banyak tugas juga?" sinis Elisa. "By the way, selamat atas kehamilan lo, Nad."

Nadia tersenyum. "Makasih, El," katanya.

"Siap-siap saja Fath menghadapi aksi ngidam ibu hamil yang kadang suka minta yang aneh-aneh," ujar Ethan. "Kalau sampai itu terjadi, saran gue nikmati saja. Nanti juga kalau anak lo sudah lahir, Nadia juga berhenti ngidam."

"Eh? Memangnya ngidam sampai lahiran ya?" tanya Fath.

"Ya, nggak juga. Tergantung hormon ibu hamil saja," jawab Elisa. "Kalau gue, sampai mau lahiran pun ngidam tetap jalan. Yang paling seru kalau diingat, momen pengen makan apa saja yanh dimakan sama Fauzia. Nggak tau kenapa kayaknya waktu itu enak banget semua makanan yang masuk ke mulutnya Fauzia. Sekarang kalau dipikir-pikir, gue agak jijik-jijik gimana gitu," curhatnya.

"Makanya sekarang Ezra lengket banget sama Fauzia," kata Nadia sambil tertawa.

"Benar. Ezra kalau lihat Fauzia kayak lihat makanan enak. Bawaannya pengen dekat mulu," ucap Elisa.

"Gue lebih iri ke Kenand sih. Gue Papanya, tapi kalau Ezra sudah sama Kenand, gue dilupain," giliran Ethan yang curhat.

"Buat satu lagi lah. Biar adil," celetuk Fath.

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang