Tinggalkan jejak kalian
Selamat membaca💋
🌻🌻🌻
"Papi mau tau nggak?" tanya Bia.
"Nggak mau tau," jawab Fath.
Keduanya tengah bersantai sambil menonton pertandingan bulu tangkis. Wajah Fath nampak tak bersemangat. Padahal bulu tangkis adalah salah satu olah raga favorit laki-laki itu.
"Papi kenapa? Sakit?"
"Nggak,"
"Terus?"
Fath menatap Bia menepuk-nepuk dada kirinya. "Sesak."
"Hah?" beo Bia tak paham.
"Papi galau, Bi," jawab Fath.
"Papi putus cinta?"
"Putusnya dari dulu tapi galaunya sampai sekarang," kata Fath.
"Oh," ucap Bia.
Fath menatap Bia kesal. "Oh doang?"
"Terus Bia harus jawab bagaimana lagi?" kata Bia. "Dulu Papi sendiri yang putusin tapi Papi sendiri yang menyesal."
"Papi di tolak lagi, Bi," curhat Fath.
"Kalau Bia jadi Mama Nadia juga bakal begitu sih," balas Bia. "Enggak mudah menerima orang dari masa lalu, Pi. Apalagi orang itu pernah membuat sakit hati dalam-dalam."
Fath tertohok dengan ucapan Bia. Memang benar apa yang diucapkan Bia.
"Papi harus bagaimana lagi?" kata Fath rasanya frustasi.
"Ya harus berjuang lagi," jawab Bia apa adanya. "Cewek kalau sudah pernah disakiti, pasti hilang respect sama orang yang menyakitinya."
Lagi-lagi ucapan Bia membuat Fath semakin tertohok.
"Pi, Mama Nadia jadi wali kelasnya Bia loh!" kata Bia senang.
Fath langsung menoleh ke arah Bia. "Coba ulangi?" tanyanya.
"Tadi katanya enggak mau tau," cibir Bia.
"Sekarang mau," kata Fath.
"Mama Nadia jadi wali kelasnya Bia," ujar Bia.
Segerombolan ide terlintas di pikiran Fath untuk mendekati Nadia. Diotaknya, tersusun rencana-rencana untuk mendapatkan hati Nadia.
"Tapi, Pi, sampai sekarang Mama Nadia 'kan belum tau kalau Bia anaknya Papi," kata Bia membuat Fath kembali sadar.
"Bi, menurut kamu Papi harus berhenti kejar Nadia atau lanjut?" tanya Fath.
Bia nampak berpikir. "Kalau Papi masih sayang dan cinta kenapa enggak dilanjut?"
Fath menghela napas pelan. "Masalahnya yang dikejar malah nyuruh Papi berhenti, Bi," akunya.
Bia menatap Fath yang nampak frustasi dengan tatapan bersalah. "Maafin Bia, Pi. Kalau enggak ada Bia, pasti Papi sekarang masih sama Mama Nadia," ungkapnya.
Fath menatap Bia dan mengusap kepalanya dengan sayang. "Bukan salah kamu. Papi yang salah karena mengambil keputusan secara gegabah."
Fath menarik Bia kedalan dekapannya. Dia sungguh menyayangi Bia lebih dari menyayangi dirinya sendiri. Bia adalah alasan mengapa sampai sekarang Fath masih bisa tertawa dan bahagia. Bia adalah duplikat orang yang sangat Fath sayangi dan telah pergi untuk selama-lamanya.
"Jadikan kisah Papi sebagai pelajaran. Bia enggak boleh ikutin jejak Papi. Mengambil keputusan gegabah dan menyesal dikemudian hari," ujar Fath.
Bia mengangguk dalam pelukan Fath. "Menurut Bia, Mama Nadia masih sayang sama Papi."

KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA
Romans[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] [Baca Cerita Seven Of Us Biar Nggak Bingung] "Mama mau jadi Maminya Bia?" "Hah!?" ___ _ ___ Kisah ini hanya kisah klasik yang menceritakan kehidupan Nadia Aulina yang merupakan seorang guru Bahasa Indonesia yang mengaja...