Part 3

1.1K 54 1
                                    

Selamat Membaca💋

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!
SAHRE JUGA KE TEMAN-TEMAN KALIAN!!!

🌻🌻🌻

Pagi ini, Nadia disibukkan dengan pekerjaan sampingan miliknya, yaitu online shop. Bisnis yang dipercayakan oleh sahabat-sahabatnya kepadanya dari jaman sekolah sampai sudah mempunyai pekerjaan masing-masing. Bisnis yang awalnya hanya berjualan dibidang jasa print out foto polaroid, sticker, handwrite untuk wisuda, dan paper case handpohone, kini sudah berkembang menjadi bisnis online shop baju muslim dan hijab. Tentunya hal itu tak luput dari kerja keras Nadia.

Terkadang jika ada waktu luang, sahabat-sahabat Nadia turut membantu Nadia dalam menyelesaikan urusan online shop ini. Walaupun, Nadia sendiri sudah mempunyai beberapa karyawan dan tempat untuk usaha sendiri.

"Mbak Nad. Stok gamis Aulina tinggal sedikit. Yang minat banyak," ujar Ani--salah satu karyawan Nadia.

"Para penjahit tiga hari yang lalu sudah aku suruh buat isi stok gamis itu, An," jawab Nadia.

Tak hanya mempunyai karyawan untuk bagian pemasaran. Nadia juga mempunyai karyawan untuk bagian produksi.

"Coba kamu cek di bagian produksi. Apa sudah ada beberapa barang yang siap kirim atau belum," kata Nadia.

"Siap, Mbak Nad!" kata Ani lalu menjauh dari Nadia.

"Mbak, di depan ada orang kirim beberapa kain yang dipesan kemarin," kata Yudha saat Nadia sibuk dengan laptop miliknya.

Nadia menoleh kearah Yudha. "Bisa kamu tangani, Yud? Aku lagi rekap pemasukan bulan ini soalnya," kata Nadia meminta tolong.

"Es degan satu bungkus tapi," ucap Yudha. "Di luar panas, Mbak. Butuh yang segar-segar," imbuhnya.

Nadia mendengus pelan mendengar ucapan Yudha. "Iya nanti aku traktir es degan buat semuanya," jawabnya.

Yudha mengacungkan kedua jempol tangannya kearah Nadia. "Mbak Nadia memang bos terbaik!"

Nadia hanya menggeleng-geleng kepala melihat tingkah Yudha. Kemudian, gadis itu kembali memeriksa pemasukan usahanya.

"ASSALAMU'ALAIKUM, CALON PENGHUNI SURGA!"

Nadia terlonjak saat mendengar suara itu. Suara yang tak lain adalah suara dari sahabatnya sendiri.

"Wa'alaikumsalam," jawab Nadia termasuk beberapa karyawan yang sedang mengemas pesanan pembeli.

"Mbak Zi? Lama enggak main kesini," celetuk Rika. Karyawan-karyawan Nadia memang dekat dengan sahabat-sahabatnya karena mereka sering membantu di tempat usaha Nadia.

"Hehe, iya, Mbak Rika. Di rumah sakit sibuk terus. Ini saja baru dapat libur meskipun cuma sehari," jawab Fauzia. "Oh iya! Ini oleh-oleh, kemarin abangku baru pulang dari Semarang. Nanti dibagi-bagi sama yang lainnya," imbuhnya menyerahkan dua paper bag yang ada di tangannya kepada Rika.

"Wah! Terima kasih, Mbak!" jawab Rika mewakili teman-temannya.

Fauzia tersenyum. "Sama-sama. Semangat kerjanya ya!"

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang