Part 18

848 41 0
                                    

BACA! PENTING!

Halo, maaf sebelumnya karena jarang update. Akhir-akhir ini lagi sibuk banget terus ditambah beberapa hari yang lalu aku sempat sakit juga:) Sehat-sehat buat kalian semua ya! Pola makan dan tidurnya harus benar-benar diperhatikan.

Dan juga, aku mau ucapin terima kasih banyak buat kalian yang sudah support cerita-cerita aku terutama kalian yang kasih vote disetiap bab. Makasih juga buat kalian yang setia menunggu update-an ceritaku. Jangan bosan-bosan sama ceritaku yaaa! Sayang kalian banyak-banyak pokoknya💜

Siapa di sini yang kangen sama Fath?

Sama Nadia?

Bia?

Atau kangen sama kerecehan sahabat-sahabat Nadia?

Pesan aku, kalian harus bahagia selalu!

Tinggalkan jejak kalian!

Selamat membaca💋

🌻🌻🌻

Akhir pekan ini, Nadia mengajak sahabat-sahabatnya untuk pergi ke car free day. Selain karena hari ini adalah hari Minggu, Nadia ingin mengajak sahabat-sahabatnya untuk pergi keluar rumah agar mereka tidak menjalin hubungan lebih serius dengan kasur, bantal, dan guling. Sesekali mereka harus merasakan hawa minggu pagi yang cerah ini. Ralat. Lebih tepatnya Nadia memaksa sahabat-sahabatnya.

Kenand, Elisa, Devan, dan Elang, dan Citra berhalangan untuk hadir karena mereka ada urusan pribadi. Nadia menatap enam orang dihadapannya. Fauzia yang tengah menutup mulutnya karena menguap. Sagara yang tengah menjahili Razka. Pasangan bucin Nia dan Athala. Dan Putri yang memandang malas orang-orang yang tengah berlalu lalang.

"Gue ngantuk, Nad," kata Fauzia. Gadis itu sehabis berjaga malam di rumah sakit. Paginya, langsung dipaksa Nadia untuk ikut. Bahkan gadis itu dijemput oleh Nadia di rumah sakit tempatnya mencari pundi-pundi rupiah.

"Makanya gerak, biar nggak ngantuk," balas Nadia.

Fauzia menatap sebal Nadia. Andai Nadia bukan sahabatnya, pasti sudah dia tukarkan dengan sembako untuk kebutuhan dapur rumahnya.

"Tujuan lo kesini sebenarnya ngapain?" tanya Sagara.

"Ngajakin kalian biar tau cerahnya minggu pagi," jawab Nadia.

"Pagi gue setiap hari cerah. Karena setiap pagi mata gue langsung lihat Pak Suami," kata Nia membuat yang lain mendecih pelan. Sementara Athala kini sudah mengumbar senyuman lebar dan mencium pelipis istrinya dengan penuh cinta.

"Spesies bucin dimana-mana. Heran gue," ujar Razka.

"Lo friendzone diam saja," balas Athala membuat yang lain tergelak puas melihat wajah Razka yang ditekuk.

"Gue kok curiga sama lo ya, Nad?" kata Putri menatap Nadia menyelidik.

"Curiga apaan? Gue nggak ada niat sama sekali buat nge-prank kalian," jawab Nadia.

"Lo ngajakin kita ke car free day karena ada maksud terselubung 'kan?" tanya Putri.

Nadia mendengus mendengar penuturan Putri. "Lo curiga mulu sama gue. Gue kasih gamis buat Tante Yasmin saja lo langsung curiga kalau gue mau diangkat jadi anak Mama lo."

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang