[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]
[Baca Cerita Seven Of Us Biar Nggak Bingung]
"Mama mau jadi Maminya Bia?"
"Hah!?"
___ _ ___
Kisah ini hanya kisah klasik yang menceritakan kehidupan Nadia Aulina yang merupakan seorang guru Bahasa Indonesia yang mengaja...
Part ini mengandung kata-kata dan adegan sensitif!
Bocil mundur!
Untuk part 40 gak di publish di Wattpad ya! Silahkan baca di Karyakarsa!
Jangan lupa vote dan komen!
Happy Reading!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻🌻🌻
"Ini tempatnya?" tanya Ethan menghentikan mobilnya beberpa meter dari rumah Danes.
Mereka bertiga turun dari mobil diikuti dengan mobil yang dikendarai Elang.
Seorang pria yang mengenakan jas rapi menghampiri mereka. Tidak salah lagi, pria itu adalah orang suruhan Kenand. Dengan sopan, pria itu membungkuk singkat.
"Tuan, ini laporan mengenai Danes," kata pria itu menyerahkan tablet pada Kenand.
Ethan dan Kenand dengan teliti memeriksanya. Umpatan langsung keluar dari mulut mereka berdua setelah membaca laporan mengenai Danes.
"Ada masalah?" tanya Elang.
"Di dalam laporan ini tertulis kalau Danes ternyata punya gangguan jiwa dan hypersex," jelas Ethan dengan rahang mengeras setelah membaca laporan yang ada di tablet Kenand.
"Kalau begitu tunggu apalagi? Bia dalam bahaya," kata Fauzia khawatir.
Kenand menatap orang kepercayaannya. Mengerti maksud tuannya, pria itu pun menjelaskan.
"Selama pemantauan, tidak ada pergerakan dari rumah itu, Tuan. Namun bisa dipastikan kalau Nona Bia berada di dalam," jelas orang kepercayaan Kenand.
Mereka langsung beranjak menuju teras rumah Danes. Abizar langsung mengetuk pintu rumah Danes. Meskipun amarah menyelimuti hatinya, tapi dia masih punya sopan santun karena berkunjung di rumah orang.
"Buka pintunya, Danes!" kata Abizar.
"Dobrak saja," usul Sagara.
Ethan dan Elang segera mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu rumah Danes. Percobaan kedua mereka baru berhasil membuka pintu.
Mereka masuk dan mendapati seorang perempuan yang tidak lain adalah Rikha yang kesadarannya tinggal setengah karena pengaruh alkohol. Ada dua botol alkohol yang ada di meja. Satunya lagi sudah kosong, dan satu lagi hanya tersisa setengah.
"Ada banyak orang di sini," kata Rikha dengan tawa khas orang mabuk berjalan kearah mereka. "Hey, kamu sangat tampan. Ayo bercinta denganku!" sambungnya berkata pada Kenand.