Di sebuah kamar mansion yang tidak jauh dari dapur,kaki kecil dengan kulit sedikit kusam tidak terawat keluar dari ruangan yang di ketahui itu adalah kamar,gadis kecil itu melangkah seraya memeluk boneka Teddy bear berwarna pink yang sudah terlihat kusam,ia menuju di taman belakang dimana gelak tawa bahagia dari orang yang dia sebut adalah keluarga.
Mata kucing keemasan nya menatap beberapa anak kecil sedang bermain,disana juga terlihat mama dan Daddy nya,meski mereka tidak ikut bermain bersama anak-anak itu namun dimatanya,mereka adalah keluarga harmonis dia yang berumur 5 tahun merasa di kucil kan apa lagi mama nya tidak pernah merawat nya sejak ia umur 3 tahun,semenjak para anak laki-laki disana datang...
Ia menatap lekat pada wanita paru baya yang dia ketahui adalah mama nya,tersenyum manis bercanda ria bersama kakak-kakak disana dia ingin bermain juga,dia ingin dekat dengan Daddy juga mama nya kenapa sangat sulit mendekati mereka.
Dengan keberanian yang sedikit ia melangkah mendekati ke 5 orang disana,wajah yang sedih tadi kini berubah menjadi ceria...
"Abang boleh ala gabung.??" Ujar nya dengan suara cadel.
Suasana hangat yang ia lihat kini menjadi suram dan dingin,apa lagi rasa itu berasal dari kedua orang tua nya,ketiga anak laki-laki disana juga ikut menatap nya datar,gadis kecil itu mencengkram boneka nya erat dia mencoba melawan rasa takut saat ini,meski tubuh nya sudah bergetar....
"Urus anak mu,saya tidak mau melihat nya berkeliaran di dekat anak-anak ku.!" Ucapan tajam itu berasal dari sang Daddy gadis kecil itu hanya menunduk takut,kepala nya sangat berat untuk mendongak karna tekanan dari sang Daddy...
Pria paru baya itu pergi begitu saja membawa anak-anak nya,dia merasa jijik melihat mahluk kecil di depan nya benar-benar jijik...
"Mama sudah pernah bilang jangan keluar dari kamar.!" Murka wanita itu sambil memukul kaki kecil nya.
"Ampun mah... Ala cuma mau dekat sama Abang... Ala bosan di kamal.,ala mau main.!!" Jerit nya disela kesakitan atas pukulan sang mama.
"Siapa yang mengizinkan mu... Dirumah ini kau hanya benalu,ayo sekarang kamu harus dihukum.!" Wanita itu menyeret nya kasar tanpa peduli dengan gadis kecil yang sekali-kali terjatuh.
Wanita itu menyeret nya kekamar mandi dan menyiram tubuh kecil yang sudah ada lebam di beberapa bagian tubuh nya.
"Hiks... Hiks... Ampun mah... Ala gak gitu lagi hiks...hiks... Ala janji" jerit tangis nya sedikit pun dihiraukan oleh mamah nya,dia menyiram tubuh kecil itu tanpa ampun...
________
"Lu cuma benalu dirumah ini kenapa gak pergi mati aja." Suara khas anak kecil laki-laki terdengar menghina di telinga nya dengan tubuh bergetar kedinginan dia melirik anak itu,dimana terlihat anak kembar menatap nya mencemooh hanya satu menatap nya datar...
"Rumah ini akan menjadi bersih tenang dan hangat kalo tanpa lu.!! Pergi mati kek sana!" Sekali lagi ucapan sumpah menyuruh nya mati terdengar lagi,hati kecil nya sangat sakit,luka fisik ia masih menahan nya tapi kenapa dia tidak bisa menahan sakit hati nya...
"Abang kesini mau jenguk ala ya.??" Ucap nya polos dengan mata berbinar ia melupa kan ucapan mereka dan sakit hati nya,dia terlalu di senang kan kakak kembar nya menjenguk dia kekamar...
"Ciih gak guna !!" Kembali umpatan itu ia dengar namun gadis kecil itu hanya tersenyum polos,melihat senyum itu kedua nya berdecih lalu keluar kamarnya...
"Ra..."
"Ar.."
"Ara"
Gadis itu membuka mata nya cepat saat mendengar namanya di panggil,ia menatap sekeliling dengan linglung dimana banyak para cowok menatap nya beragam tatapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Or Protagonis
FantasyNayara gugen aghata gadis cantik terkenal dengan sikap jutek nya, dia di kenal si mungil jenius tidak ada yang bisa menebak sikap gadis itu,namun dia bersikap gimana orang bersikap padanya... bagaimana jadinya jika gadis mungil nan jutek itu masuk k...