chapter 28

7.6K 755 21
                                    

Seorang pria berjas hitam formal berjalan dengan aura gelap menuju salah satu ruangan di gedung pencakar langit,saat ini dia ingin menyalur kan rasa kesal serta rasa amarah yang sedari awal dia tahan.

Braakk.!!!

Ia membuka pintu tanpa mengetuk yang di dalam ruangan menatap nya tajam,begitu juga klien bersama pria itu kaget hingga kopi yang dia minum tumpah pada baju nya.

"Pak Utomo kita akan bahas nya nanti,silahkan anda kembali.!" Ucap pria itu kepada lelaki lansia bersama nya.

"Baik pak."

Setelah lelaki itu keluar dia langsung menatap nyalang pada pria yang mendobrak pintu kerja nya.

"Ada apa.?? Kenapa anda kembali lagi,bukan nya kita sudah sepakat.?" Ucap nya menyandar pada kursi kebesaran nya..

"Sepakat kau bilang.?? Saya sudah bertemu dengan anak mu,tapi kau tau dia bilang apa.??"

"Apa.??" Tanya pria itu menatap nya dingin.

"Malah dia yang ingin membayar saya." Jawab nya dengan nada sedikit frustasi.

Pria yang bukan lain adalah rarendra terdiam sedetik kemudian terdengar tawa menggelegar hingga orang itu menatap nya bingung.

"Hahahaha... Kau bilang apa.?? Membayar mu.?? Gadis yang unik bukan.??" Ujar nya masih di sertai kekehan.

"Saya tidak terima,dia sudah merusak harga diri ku, dan kau!! Kau bilang,kau akan membuat nya menjauh dari anak ku tapi kenapa sampai sekarang dia masih mendekati nya,bahkan sekarang dia melukai anak tiri ku.!! Jika kau tidak membuat nya sadar saya yang akan bertindak, jangan salah kan aku jika aku melukai nya.!!" Kecam nya tajam lalu keluar dari ruangan itu.

"Bajingan... Aku akan membunuh mu jika dia terluka sedikit saja" teriak nya murka...

Flaasback

Seorang gadis masuk kedalam ruangan dengan wajah linglung sambil menatap interior ruangan mewah di salah satu room mall,tubuh mungil nya di dorong agar segera menghadap pria yang duduk sambil memutar gelas wine nya.

Sejenak mata pria itu menatap gadis yang sudah berdiri dihadapan nya,ia akui gadis kecil itu sangat cantik dan imut..

"Duduk lah.!!" Perintah nya kepada gadis itu,yang langsung di turuti oleh nya.

"Om siapa ya ?" Tanya nya setelah duduk.

"Mau minum.??" Tunjuk nya pada minum di hadapan nya.

"Ah gak om... Nanti mabuk kan gak lucu" tolak nya.

Pria itu mengangguk paham sejenak ruangan itu menjadi hening,tidak ada yang mau memulai percakapan.

"Maaf om... Saya di panggil kesini buat apa ya.?? Soal nya dari tadi om cuma diam aja.!" Ucap gadis itu memberanikan diri.

Pria itu meletak kan gelas nya sedikit keras lalu menatap Ara tajam "nama saya Arfian Wardana... Kau tau.??"

"Iya.... Om papa nya Aldian kan.??" Tanya gadis itu setelah sekian lama terdiam.

"Sekarang kau sudah mengerti kan kenapa saya memanggil mu.?"

"Gak... Memang nya kenapa om memanggil saya.?" Tanya gadis itu polos.

Pria bernama Arfian mengepal kan tangan karna menahan emosinya,apa lagi tampang gadis itu seakan mengejek nya.

Braakk.!!!

"Astagfirullah" kaget Ara meraba dada nya.

"Kau jangan pura-pura bodoh gadis kecil" bentak Arfian murka setelah menggebrak meja.

 Figuran Or ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang