chapter 50

4.4K 400 3
                                    

Waktu berlalu dengan cepat rasa trauma nayara pun kian membaik,berkat perawatan dokter psikolog yang di bayar oleh ares,sekarang gadis itu sudah menjalani hari seperti biasa,namun tidak menutupi sifat pendiam nya mungkin itu yang di lihat oleh orang lain,tapi nyata nya gadis itu terus di hantui rasa takut dan bersalah takut bayang-bayang diri nya di lecehkan masih sering hadir di mimpi nya,rasa bersalah kian ia rasa kan tiap kali melihat foto sang kakak sulung.

Setiap malam mimpi buruk terus hadir di tidur nya,tak hayal dia akan menghampiri ares atau Aris di tengah malam dengan mata menatap kosong,dan berakhir dia akan tidur dengan salah satu saudara kembar nya,sejak kejadian itu sering kali dia bangun di tengah malam berjalan sendiri dengan pikiran kosong,pas sadar nya dia akan kaget karna sudah ada di kamar ares atau pun Aris...

Kebiasaan nya itu sudah terjadi sejak kematian Roy,dia juga tidak mengerti bahkan dia tidak ingat sejak kapan tidur di kamar saudara nya,seakan ada sesuatu yang mengontrol nya saat bertanya pada Eggy pun dia tidak mendapat jawaban,karna sang rubah menghilang begitu saja...

Nayara menatap nanar pada benda di atas meja dimana sebuah gasing berputar pelan,dihadapan nya seorang dokter terus melontarkan pertanyaan tentang peristiwa yang dia alami beberapa waktu lalu,tak hayal di sana juga ada ares menemani nya dengan perasaan was-was...

"Sekarang apa yang Ara rasa kan.??" Tanya dokter psikolog bernama Billy.

"Takut... Sesak.. sakit." Jawab nya pelan seperti bisikan.

"Apa yang membuat Ara merasakan itu.!!"

"Ara takut." Gumam nya memiringkan kepala nya dengan wajah datar.

"Takut kenapa"

"Orang itu... Orang itu terus datang di mimpi Ara" jeda Ara pelan "d-di-dia ingin me-memperkosa Ara hiks.." lanjut nya di sertai tangisan,ares melihat itu ingin mendekat namun di cegah oleh Billy.

"Siapa orang itu.??"

Tangis Ara berhenti seketika wajah sedih nya sekarang berubah menjadi wajah emosi,marah dan penuh dendam,kedua cowok itu menatap terkejut dengan perubahan wajah gadis cantik itu.

"Bajingan itu.. dia udah mati tapi masih datang di mimpi gue,dia bajingan dia gak pantes di sebut manusia..." Jerit Ara kesal.

"Apa yang dia lakukan sama Ara.??"

"Hiks... Hiks..." Tangis Ara pilu "dia udah nyentuh setiap inci tubuh Ara hiks.. dia gila dia mau merusak tubuh Ara"

"Merusak.??"

"Hahahahahaha" tawa dingin sang gadis membuat kerutan di dahi kedua cowok itu,dia tidak menjawab hanya tertawa saja tawa yang mampu membuat orang merinding.

"Sekarang rileks tarik nafas dan hembus kan secara berlahan" ujar sang dokter dan benar saja Ara berhenti tertawa dan mengikuti instruksi Billy,setelah nya gadis itu merasa kan kantuk yang luar biasa hingga dia tertidur...

"Ara kenapa dok.??" Tanya ares merangkul bahu Ara yang hampir jatuh dari kursi.

Billy menarik nafas gusar dia menatap ares yang menunggu penjelasan nya.

"Mungkin secara normal kita melihat dia baik-baik saja tapi.."

"Tapi apa.??"

"Tapi mental nona nayara terguncang,anda lihat sendiri perubahan yang mengerikan tadi saya takut dia memiliki kepribadian lain berkat peristiwa yang dia alami" jelas billy, "dan itu sangat sulit di atasi"

Ares melihat wajah teduh nayara dia juga akui jika gadis ini sering menampilkan bermacam ekspresi,dia pikir nayara sudah kembali seperti semula ternyata diam nya nayara hanya menutupi kepribadian sisi gelap nayara.

 Figuran Or ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang