chapter 47

4.8K 473 13
                                    

Nayara menatap tubuh nya di cermin rasa takut serta jijik menjadi satu,tidak dapat dia bayang kan setelah malam ini apa yang akan terjadi nanti nya?? Apa dia akan gila atau sebalik nya?? Apakah dia harus membunuh diri nya.?? Setelah malam ini sudah dapat dibayangkan jika rasa depresi dan frustasi akan dia rasa kan secara ini bukan keinginan nya,rarendra admaja dari awal tidak pernah dia sukai atau ada di pikiran nya,pria itu tidak lebih sebatas ayah bagi nayara tidak ada bayangan dia akan tidur berhubungan badan dengan orang yang merawat nya selama 16 tahun...

Tidak ada bayangan kearah sana,dia menganggap Rendra semata-mata adalah keluarga,tidak lebih tapi nayara tidak menyangka jika pria itu malah melihat nya sebagai wanita bukan sebagai putri...

Suara pintu terbuka membuyar kan lamunan nayara,masuk lah 2 pelayan wanita membawa nampan mungkin isi nya makanan,mereka juga membawa sebotol wine sebagai minuman setelah selesai salah satu dari wanita itu keluar,menyisah kan nayara bersama pelayan paru baya itu.

Nayara mengernyit saat pelayan itu mendekati nya,namun yang menjadi perhatian nayara adalah benda di tangan nya.

"Non Naya.. maaf kan bibi gak bisa ngebantu non tapi...." Wanita itu menaruh benda kecil di tangan ara. "Guna kan Ini jika anda terdesak, saya yakin anda tidak menyukai hal gila tuan,karna saya bisa melihat itu... Di minuman itu ada obat usaha kan anda tidak meminum nya nona" lanjut nya.

Nayara tidak menjawab sampai wanita itu pamit pergi dia tetap diam,dia mengamati benda itu Lamat yang ternyata adalah pisau lipat kecil,dia tidak mengerti yang di ucapkan wanita itu tapi dia yakin niat nya baik.

Nayara buru-buru menyembunyi kan benda itu di balik bantal,saat Rendra masuk kekamar dan mengunci pintu.

Pria itu mengenakan celana dasar berwarna hitam dan kemeja putih,terlihat sangat tampan dan gagah nayara akui Daddy nya memang sangat tampan namun sifat memaksa nya lah membuat nayara membenci nya.

"Hay sayang,kau terlihat seksi malam ini" ucap nya mencium pipi nayara.
"Ayo kita makan malam dulu, sebelum bermain"

Rendra menarik tangan nayara menuju meja yang sudah di hias cantik,tanpa izin Rendra menduduk kan nayara ke pangkuan nya membuat gadis itu risih namun ia tahan.

Dengan telaten Rendra menyuapi nayara sekali-kali mencium gadis itu,tak hayal dia juga menyuruh nayara meminum wine yang di suguhkan pelayan tadi.

Nayara berontak menolak nya namun Rendra memaksa gadis itu minum,dengan cara menuangkan langsung dari mulut nya.

"Mmmhhppttt" gumam nayara mencoba menolak nya namun tetap saja tidak bisa.

Glek.!!

"Uhuuk.. uhuk."  Tenggorokan nya sakit rasa manis dan pahit sangat tidak enak di lidah nya,namun yang menjadi aneh tubuh nya terasa panas.

"Eemm!" Lenguh nayara karna rasa panas menjalar keseluruh tubuh nya.

"Ada apa sayang ??" Tanya Rendra dengan suara berat nya di sertai menyeringai.

Ara mengigit bibir nya menahan sesuatu di dalam diri gadis itu agar tidak kelepasan.

"Apa kau merasa panas hhmm..??" Bisik nya sambil mencium leher nayara.

Eggy lu dimana hah... Bantu gue gy... Batin nya dengan mata sayu,nafas nya mulai tidak teratur rasa panas terus menjadi, keringat di tubuh nyaa mulai timbul,membuat kulit putih nya bersinar di bawa sinar lampu.

"Sayang kau butuh bantuan.??" Kembali suara Rendra terdengar di telinga nayara,kewarasan gadis itu semakin sedikit saat Rendra menyentuh tubuh seksi nya,rasa dingin,nyaman ia rasa kan kala pria itu mengelus nya bahkan lidah pria itu juga bermain membuat tubuh nya meminta lebih,Lidah Rendra menyapu lembut di setiap leher putih jenjang nya tak lupa tangan rendra sudah menyelinap di balik gaun nayara.

 Figuran Or ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang