chapter 53

3.7K 296 2
                                    

"gue udah firasat bakal kesini lagi???,emang gak bener kalo nurutin kemauan lu, Bikin rugi diri sendiri" ucap nayara dengan wajah cemberut nya.

"Lagian lu ngapain ngikutin gue,udah tau sesat jadi inti nya lu juga mau kan.??" Jawab cowok di samping nya tidak terima.

"Lagian kenapa sih lu suka banget bikin guru murka?? Gak bisa apa otak lu berkerja dengan semesti nya.??"

"Sebelum lu ceramahin gue mending lu perbaiki dulu otak lu,pake bilangin otak gue segala.!!" Sahut nya lagi.

"Kita di sini gara-gara lu,gue tuh pengen jadi murid yang baik njiir lah elu dateng menjelma setan menyesatkan"

"Nay gak baik loh bilang gitu sama calon suami" ujar nya memelas.

"Calon suami.?? Sejak kapan jangan-jangan otak lu ketinggalan di rumah ini,ngawur"

Debatan demi debatan terus terjadi pada pasangan itu,membuat guru botak di sana menghela nafas dia sangat lelah menghadapi pasangan murid nya yang sering bikin masalah gak di kelas gak di lapangan,sudah sering dia melihat kedua nya berdiri di bawa tiang bendera,beberapa waktu lalu gadis mungil itu tidak membuat ulah dan itu adalah hal yang sangat membahagiakan bagi semua guru bahkan mereka ingin mengadakan syukuran, tapi sekarang kenapa gadis itu kembali seperti semula membuat masalah lagi bersama partner nya...

"DIAM.. APA KALIAN INGIN SAYA TAMBAH HUKUMAN NYA??" Teriak pak Bonar membuat pasangan itu berhenti debat malah sekarang saling melotot.

"Pak.... Ara tuh masih terbilang baru di sekolah ini,jadi kenapa terus dihukum kasih lah keringan buat saya, saya tuh merasa gak adil tau" sungut nayara di bawa terik matahari.

Andika hanya mencibir mendengar ratapan nayara...

"30 kali terpergok tidur dikelas,10 kali didapati nyolong mangga,20 kali tidak ikut serta dalam pelajaran olahraga dan 35 kali terlambat dalam 2 bulan, apa itu yang di haruskan memberi keringanan??" Jelas pak Bonar yang sukses menyentil ginjal Ara.

"Waah benar-benar prestasi yang membagong kan, gue salut sama lu nayara" ujar Andika mengacung kan jempol nya,nayara menatap tajam Andika yang masih bertepuk tangan.

"Diem lu.!! Tapi pa-

"NAYARA, ALIYA PINGSAN"

Ucapan nayara terhenti mendengar jeritan keras dari teman kelas nya,tanpa banyak berpikir gadis itu berlari menyeret Andika menuju lapangan,bahkan panggilan pak Bonar tidak dia hiraukan,dia berlari dengan jantung berdetak kencang.

"Nay pelan-pelan" tegur Andika mengikuti langkah nya,tiba lah mereka di lapangan voli yang dimana sudah sangat ramai disana juga sudah ada Arya dkk.

"Aliya.!!" Panggil nayara bergetar,hati nya sakit melihat gadis itu kejang-kejang dengan bibir berbusa.

"Aliya kenapa.?? Dia kenapa.??" Cecar nayara menangis, Arya menggendong Aliya untuk dibawa kerumah sakit.

"Aliya.!!" Gumam nayara.

"Jangan khawatir Aliya akan baik-baik aja" ucap ares memeluk nayara.

"Dia kenapa jadi gitu.??" Tanya Andika kepada teman kelas nya.

"Kami gak tau,tadi pas kami break dia gak apa-apa kok cuma waktu mau mulai maen,dia ngeluh sakit perut setelah nya kejang-kejang" jelas anak tiem Aliya.

"Andika.!!" Panggil nayara yang langsung di angguki Andika,cowok itu pun pergi entah kemana.

"Mau nyusul Arya.???" Tanya Zico.

"Em"

Mereka pun menyusul saudara kembar yang sudah kerumah sakit,tidak jauh dari mereka terlihat dua sejoli menatap mereka tersenyum kemenangan.

 Figuran Or ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang