chapter 52

4.1K 355 1
                                    

Boncel bangun

Eggy menghela nafas kasar ini sudah teriakan yang kesekian kali nya,tapi mahluk mungil di atas kasur tetap saja tidak bergeming,malah sekarang bibir mungil itu meracau tidak jelas dengan tangan menggaruk perut mulus nya...

Bangun cel

Ucap Eggy lagi sambil menarik baju nayara agar menutupi perut nya yang terbuka.

Ceklek

Kamar gadis itu terbuka membuat Eggy gelagapan karna belum berhasil menutup perut nayara,masuk lah seorang pemuda tampan yang Eggy yakini adalah Aris lengkap dengan seragam sekolah.

Aris melihat cara tidur nayara yang berantakan,padahal masih dia ingat jika gadis ini tidur diam tak bergerak saat di kasur miliknya,tapi sekarang malah berantakan dengan-

"Ara.!!" Panggil nya cepat lalu menutup perut mulus nayara tak hayal pipi cowok itu memerah.

"Huh berantakan banget sih tidur nya" gumam Aris pelan,mata hitam nya menatap dalam pada wajah damai nayara.

"Maafin gue" bisik nya.

Eggy hanya melihat kedua nya dalam diam.

"Ara bangun.!!"

"Enghu 10 menit lagi" gumam Ara.

Aris menggeleng dengar jawaban nayara,tidak lama mata gadis itu terbuka menatap Aris sayu.

"Kok lu di sini??" Tanya Ara sambil mengucek mata nya.

"Udah pagi, waktu nya sekolah" ucap nya lembut.

Nayara menatap Aris bingung,begitu juga Aris melihat nayara heran.

"Gak usah sok lembut merinding gue" pungkas Ara bangkit menuju kamar mandi,Aris termanguh di tempat seingat nya gadis itu gak banyak bicara sejak kejadian itu,tapi sekarang gadis itu malah kembali judes bukan nya tadi malam gadis ini masih pendiam.

"Lu ngapain di kamar Ara.??" Suara bariton dari arah pintu membuat Aris terperanjat.

"Bangunin Ara"

"Terus orang nya kemana.??" Tanya ares.

"Kamar mandi"

Ares mengangguk paham lalu melangkah kemeja belajar Ara dan duduk disana.

"Bang." Panggil aris,ares hanya melirik tidak berniat untuk menjawab.

"Semalam kita masih liat kan kalo dia bersikap dingin.??" Ujar nya.

"Terus.?"

"Tapi tadi dia balik kek dulu lagi bang jutek ke gue.!!" Jelas nya bukan nya marah dengan ke jutekan Ara dia malah senang.

Alis ares menukik tidak percaya,tidak mungkin gadis itu berubah dalam waktu hitungan jam...

"NGAPAIN KALIAN DI KAMAR GUE"

🌷🌷🌷🌷🌷

"Udah kali ngedumel nya cuma perkara kita di kamar lu doang" goda Aris menoel pipi gembul nayara yang sekarang duduk di samping supir,sambil mendumel gak jelas.

"Perkara di kamar doang??? Itu tuh dalam arena privasi gue ya, lu pikir gue gak kaget pas liat lu bedua nangkring di kamar gue,mana mata nya jelalatan lagi liat gue pake handuk" sungut Ara mendelik pada 2 saudara itu yang kini terkekeh...

Mereka tidak bisa ngebantah soal itu,Ara keluar dalam balutan handuk sepaha memperlihat kan kulit mulus mengkilat nya,membuat mereka menelan air liur karna tulang selangka Ara sangat menggoda.

Pletaak

"Aduh". Ringis Aris kesakitan.

"Bayangin apa lu pake senyum-senyum gitu,pasti mesum kan tuh otak" ucap Ara ngegas.

 Figuran Or ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang