Seperti biasa setelah mendapat kekerasan fisik dari mama nya dia akan berlari tak tentu arah,menghindari amukan mama nya yang akan menyiksa diri nya dan hari ini dia kembali mendapat perlakuan tidak menyenang kan itu,kaki kecil penuh lebam membawa nya menuju taman komplek tidak jauh dari rumah nya,dia juga langsung meringkuk di salah satu semak-semak agar terhindar dari pengunjung lain nya.
"Hiks.. hiks..." Isak nya dengan wajah telungkup di antara lutut nya.
"Maafin Ala ma" racau nya terisak pilu,dia tidak tau kenapa dia terus di perlakukan tidak adil,dia juga tidak tau apa kesalahan nya dia sudah berusaha menjadi anak baik dengan cara menuruti keinginan mama nya.
Menjauhi saudara nya,tidak manja,tidak keluar kamar bahkan dia juga memilih makan di kamar karna para kakak nya tidak mau satu meja dengan nya,tapi kenapa mama nya masih menyiksa diri nya.??
"Hey.!! Ngapain kamu nangis disini.?"
Dia melonjak kaget saat suara anak laki-laki berseru dari belakang,dia menoleh dengan sedikit takut disana terdapat seorang anak laki-laki berseragam SD menatap nya kaget... Dengan cepat dia bangkit dan menghampiri anak itu.
"Ka-kamu kenapa nangis.??"
"Aku.. aku" ia bingung mau jawab apa,jika jujur nanti anak ini malah menertawa kan nya.
"Aku telsesat" hanya alasan itu yang terlintas di pikiran kecil nya.
"Mau aku antar?"
"Gak.... Gak usah kakak aku pasti bental lagi nyaliin" tolak nya beralasan meski dia yakin jika itu tidak akan terjadi...
"Ini kenapa.??" Tanya anak itu menunjuk bekas lebam di tangan nya,ia menutupi luka nya mengguna kan tangan mungil itu.
"Oh ini aku jatuh tadi" ucap nya bohong dengan di sertai senyuman meyakin nya,anak laki-laki itu hanya diam mata nya masih menatap lekat luka itu...
"Kamu kenapa bisa di sini.??"
"Aku bosan di rumah maka nya kesini,dan gak sengaja lihat mahluk kecil yang menangis,,, kamu jelek pas nangis" ejek nya tersenyum jahil.
"Aku gak jelek tapi manis tau... Kamu yang jelek" sungut nya tidak terima.
Pada akhir nya mereka mencairkan suasana dengan saling mengejek dan bercerita tentang keluarga mereka,lebih tepat nya diri nya lah yang banyak bercerita meski yang ia cerita kan sebuah kebohongan.
"Nama kamu siapa.??" Tanya nya setelah sekian lama bercerita,anak cowok itu juga banyak diam sambil menatap nya.
"Panggil aja Ian.!! Kalo kamu.??"
"Aku na-
Belum selesai dia menyebut nama nya sudah ada orang dewasa menghampiri mereka,dia tidak mengerti apa yang mereka bicara kan yang dia tau jika anak itu di cariin oleh mama nya,sekilas rasa iri memenuhi hati nya iya dia iri karna anak itu di cari mama nya,tapi dia jangan kan di cariin bahkan dia sering di sumpahin mati...
Dia meremas jari kecil nya berulang kali dia melihat taman itu siapa tau mama atau kakak mencari nya,tapi harapan memang hanya harapan itu tidak akan terjadi,diri nya semakin gelisah saat anak cowok itu akan pulang,sekali lagi anak itu menawar kan untuk mengantar nya namun dia tolak lagi dengan alasan nanti mama anak itu marah...
Sekarang dia sudah sendirian lagi dengan langit sudah mulai senja,tapi tidak ada bayangan mama nya menjemput mungkin malah mereka bersorak riang karna dirinya tidak ada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Or Protagonis
FantasyNayara gugen aghata gadis cantik terkenal dengan sikap jutek nya, dia di kenal si mungil jenius tidak ada yang bisa menebak sikap gadis itu,namun dia bersikap gimana orang bersikap padanya... bagaimana jadinya jika gadis mungil nan jutek itu masuk k...