chapter 33

6.9K 617 16
                                    

Aldian melirik Andika sejenak lalu kembali menatap nayara yang sedang berpikir keras,jujur melihat tampang nayara yang serius membuat mereka di meja itu begitu greget.

"Ehkem.." dehem Aliya mencairkan suasana hening di sana.

"Coba lu ingat lagi nay, siapa tau emang beneran lu ketemu sama mereka sebelumnya??" Saran Aliya mendorong Ara untuk mengingat semua nya.

Dahi Ara mengerut keras dia mencoba mengingat-ingat tapi nihil,Ara menggeleng cepat karna terasa pusing.

"Lu kenapa.??" Tanya Andika khawatir.

"Gak kenapa-kenapa, kepala gue cuma pening dikit." Jawab nya nyengir.

Ketiga cowok itu menghela nafas kecewa dengar jawaban nayara,yang tanda nya gadis itu belum mengingat apa pun..

"Oh ya, Ian udah denger belum.??"

"Apa.??"

"Itu loh, tentang si Melli kecelakaan 2 hari lalu,padahal gue habis berantem sama dia pas malem nya kabar keluarga nya kecelakaan... Gak aneh sih kan emang sering kecelakaan gitu, cuma yang aneh tuh kejadian nya selepas gue berantem Ama dia.?? Kek di sengaja gak sih.??" Ucap Ara di akhiri pertanyaan.

Ketiga cowok itu berdehem secara bersama dengan pandangan mereka kelain arah begitu juga Aliya,gadis itu malah memilih fokus pada bakso nya dia tidak tau peristiwa itu, cuma dia bisa menebak dengan reaksi tiga cowok itu yang salah tingkah sekarang.

"Oh ya dik, gimana persiapan pertandingan besok anak-anak udah pada siap kan.??" Tanya Arya pada Dika tentang pertandingan di sekolah nya,dia sengaja melakukan itu untuk mengalih kan pembicaraan nayara.

"Ah iya... Kek nya mereka masih kurang semangat,biasa adik kelas mental nya belum di asah" jawab Andika sedikit melirik nayara yang menatap mereka cemberut.

"Lu gimana Al... Tim basket lu udah ada persiapan belum.??" Tanya Andika.

"HM. Seperti biasa" jawab Aldian seadanya.

"Iya seperti biasa dengan jawaban lu yang sama sekali gak gue ngerti." Sahut Arya menyeruput minuman nya.
"Gimana dengan lu.?" Lanjut Arya menatap Aliya.

"Ya gitu deh.."

Arya mendelik menatap Aliya yang menjawab nya asalan.

"Ini... Gak ada niat buat jawab pertanyaan gue nih.??" Ujar Ara di sertai cemberut andalan nya.
"Ian kok gak jawab pertanyaan gue malah ngebahas pertandingan besok." Ucap Ara sedikit merajuk.

"Nay besok ada pertandingan di sekolahan kita,banyak cowok ganteng nya loh entar gue kenalin sama temen gue,mereka cakep-cakep banget.!!" Ungkap Aliya.

"Yang bener liya.?" Wajah yang semula cemberut kini menjadi cerah sedia kala mendengar kata cowok ganteng,Aliya mengangguk sebagai jawaban.

"Eh lu boleh ngalihin pembicaraan tapi gak usah promo cowok juga dong, ondel-ondel." Bisik Andika tajam di samping Aliya.

"Bodoh amat... Yang penting naya gak nanya soal kematian Melli, emang lu mau di cecar sama pertanyaan dia.?? Enggak kan ??" Jawab Aliya berbisik juga, Andika menggeleng cepat dengan pertanyaan Aliya.
"Nah kan, maka nya diem aja."

"Ngomongin apa sih bisik-bisik segala.??" Ucap Ara memicing kan mata nya curiga.

"Ini sih Dika minta gue buat ngenalin dia sama temen cowok gue juga, siapa tau dia demen"

"Heh sembarangan" pungkas Andika.

Ara menatap Andika gak percaya "beneran dik.??"

"Enggak lah... Nih ondel-ondel ngasal aja." Bantah Dika keras.

 Figuran Or ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang