14. Tingkah Lain Si Bocil

3.1K 525 36
                                    

"Sha, nyanyi yuk!"

"Nyi pa ?"

Gibran mengambil handphonenya dan memutar musik karaoke "Aku Anak Sehat" . Cowok itu bertepuk tangan ria,diikuti Resha dengan senang hati. Kesenangan Resha berakhir ketika lagu yang Gibran nyanyikan jauh berbeda dengan versi aslinya.

"Resha anak setan, jelek dan buluk ! Karena anaknya nakal dan galak ! Selama Resha bayi selalu di beri oli, makanan yang basi, dan minuman sapi !!!"

"ABANG !!!!!!"

"Hahahaha!"

Gibran tertawa puas setelah meledek Resha dengan lagu legend ciptaannya. Bayi itu sadar jika ia diejek jadi sekarang ia tengah merenggut sambil menatap musuhan kearah Gibran.

"Makanya,Sha. Jangan galak-galak Lo"

Resha diam, bayi itu sedang kesal ngomong-ngomong, makanya jutek nya minta ampun. Sedetik kemudian,raut Resha berubah sedih. Bayi itu menunduk sambil memainkan jari-jari kakinya.

Tentu saja Gibran kaget. Resha itu bayi nakal yang jarang menangis jadi sepertinya sangat mustahil jika Resha menangis hanya karena ledekannya yang belum seberapa.

Cowok itu berjalan mendekati Resha, "Sha."

Resha mendongak membuat Gibran kaget. Cowok itu langsung menggendong Resha dengan khawatir. Masalahnya itu bayi tiba-tiba nangis.

"Eh,kenapa nangis? Sakit hati ,Sha?" tanya Gibran.

Resha tidak menjawab. Bayi itu mencengkram kuat baju Gibran dan mendusalkan kepalanya seiiring dengan kerasnya suara tangisannya yang tiba-tiba.

Menyadari perubahan mood adiknya yang tiba-tiba berubah, Gibran langsung berhenti bercanda bahkan dari gaya bicaranya langsung berubah.

"Hei, Rhesa kenapa? Sakit ?" Gibran berusaha menyentuh kening di bayi tapi Resha menolak dan tetap meraung tanpa sebab.

"AAAA !!! NO ! IH ! HUS HUS !" Resha menangis tapi tangannya ia gunakan untuk menepis tangan Gibran yang hendak mengecek suhu tubuh nya.

"Sha, jangan bikin gue ngerasa bersalah dong,"

"Eca yapay !!!! Au num cucu !!!!!"

"ASTAGHFIRULLAH !!!!!!!"

...

"Lo itu bodoh atau gimana ! Gak usah cari gara-gara sama Gibran ! Ujung-ujungnya juga gue yang nyelesain !" amuk Geon pada Gavin,sang saudara kembar.

"Apa salah kalau gue ngebela Lo?! Wajar kan kalau gue gak terima sama apa yang Gibran lakuin ke Lo?!" balas Gavin membela diri

"Masalahnya, Lo bisa bantu apa ? Lo itu cuman nambah beban gue, Vin ! Jadi, gak usah sok-sokan ngebela gue !" bantah Geon.

Sudah tak ada yang kaget dengan hal ini. Si kembar Geon dan Gavin memang terkenal tidak akur. Sebenarnya sih,hanya Geon yang tidak begitu menerima Gavin dalam hidupnya.

Gavin cacat dan merepotkan ! Itu alasan dibalik sikap acuh seorang Geon tapi masih ada alasan lain . Gavin lebih pintar dalam bidang apapun, kecuali berbuat onar. Hal itu membuat kedua orang tuanya membagi kasih sayang yang tak seimbang diantara keduanya.

Tapi bagaimanapun juga, Geon akan melindungi Gavin karena hanya dirinya yang bisa melindungi Gavin. Untuk saat ini.

"Setidaknya biarin gue bantu dikit-dikit, biar gue gak sepenuhnya jadi beban buat hidup Lo"

Geon menatap tajam yang lebih tua, "Lebih baik Lo urusin diri Lo sendiri daripada ngurusin gue"

"Tapi tawaran Lo menarik juga,"

"Permalukan Gibran disekolah. Jatuhin dia sejatuh-jatuhnya" ucap Geon puas.

...

Resha berdiri di belakang Gibran yang tengah melaksanakan sholat Maghrib. Biarpun diluar modelan berandal tapi kalau dirumah, dia harus tetap berusaha menjadi anak baik di mata grandma walau kesannya malah menyeramkan.

Resha sih sebenarnya disuruh sholat juga tapi bayi itu bosan ! Jadi, ia memilih untuk berjoget-joget asal dibelakang. Ketika melihat Gibran sujud, kedua mata Resha berbinar, bayi itu segera menubruk punggung Gibran dan menaikinya.

"Hihaaaa !!! Eca aik kuda !!!! Hihaaaa !!!"

Saat Gibran bergerak untuk duduk diantara dua sujud, bayi itu masih menempel dipunggung Gibran seperti cicak.

Omong-omong soal cicak, Resha punya keinginan untuk menangkap cicak menggunakan gelang karet seperti yang dulu pernah Sena ajarkan. Sepertinya Sena adalah guru yang berbahaya untuk Resha.

Bayi itu masih asyik pada dunia fantasinya hingga sadar ,kini Gibran sudah berdiri. "Eh,eh. Eca jatuh nda ya? " pikir Resha.

Alih-alih merasa takut,bayi itu justru merasa tertantang untuk tetap menempel di punggung Gibran hingga sholat selesai. Tak jarang Resha berteriak senang saat Gibran bergerak untuk sujud.

Untung tidak nyungsep.

Gibran salam, dan sholat selesai. Cowok itu segera menarik Resha untuk duduk dipangkuan nya lalu menatapnya tajam. Resha tahu Gibran pasti akan marah. Bagaimanapun juga,ini adalah masalah beribadah yang seharusnya tak dijadikan mainan. Tapi untuk anak seusia Resha belum memikirkan hal itu. Pemikiran mereka hanya sebatas bersenang-senang.

Karena Gibran melotot dan menurut Resha itu cukup menyeramkan, Resha memejamkan kedua matanya agar tak melihat manik galak Gibran.

"Selalu gitu, kalau Abang lagi sholat jangan ganggu. Resha main sendiri dulu,"

jika Gibran sudah memanggil dirinya sendiri dengan kata 'Abang' dan memanggil Resha dengan namanya, maka artinya cowok itu lagi serius.

"Denger nggak?"

"Heem" Resha mengangguk.

"Kalau Resha gak bisa dikasih tahu, gak usah ikut-ikut Abang lagi "

Ingin rasanya Resha memukul muka Gibran,tapi Abang nya itu lagi pura-pura marah jadi dia harus pura-pura sedih juga kan?

Huh ! Resha kan pendendam !

"Abang gak lagi pura-pura" Gibran menggendong Resha dan meletakkan bayi itu di atas ranjang lalu ia keluar dari kamar.

Setelah pintu tertutup, "HIII ! BANG AKAL ! APACIH MAYAH-MAYAHIN ECA ! LIYAT AJA NTAL ECA GIGIT ANGAN NA !!"

Resha berguling tak tentu arah bahkan ia memukul-mukul bonekanya dengan brutal.

ceklek

"Ngapain begitu?" tanya Gibran .

"Cayi bong !" ketus Resha lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.

Menyadari hal itu Gibran mati-matian menyembunyikan tawa nya. Resha yang sedang berusaha marah dan balas dendam selalu lucu  di mata Gibran.

"Mau cokelat ?"

"Auuu"

"Kalau mau harus bilang gimana dulu?"

Resha tersenyum manis sambil membuka kedua telapak tangannya, "Abang yang jeyek, yang uluk, Eca au jajan !!!"

"HEH ! KOK JADI BEGITU ! HARUSNYA ABANG YANG GANTENG, YANG BAIK !!"

"cuka-cuka Eca lah, "

...

Kalian mau ada konflik gak ?
Biar panas gitu ?
😁

Tapi gak usah khawatir karena ini akan tetap GIRESHA. Mereka gak mudah termakan fitnah atau apapun itu lah.

GIRESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang