Mari lupakan sejenak soal cewek di rumah Gibran.
Hari ini Gibran lagi nongkrong di atas motornya untuk balapan melawan Geon. Ini yang ke sekian kalinya."Bang ! Nda usah Nang ! Acian dia!" Resha berteriak menunjuk Geon.
Alan yang tengah menggendong Resha tak dapat menahan tawanya demikian juga dengan anak-anak Alvares yang tertawa terpingkal-pingkal karena ucapan Resha.
Untung saja Geon tidak paham dengan bahasa si bayi. Kalau paham,bisa ribut mereka.
Jangan ditanya kenapa bayi itu bisa ikut Gibran, jawabnya karena memang Gibran yang memaksa.
Oke gak pake lama keduanya langsung melajukan motor masing-masing begitu bendera sudah di lemparkan. Dan, sudah bisa ditebak dengan mudah. Gibran lah pemenangnya.
"Woy ! Awas lo semua!" Ancam Geon sebelum cowok itu akhirnya pergi, diikuti oleh anak buahnya.
"Huuu ! Kalah ya kalah aja" sewot Lucas.
"Tau tuh,dah tahu suka kalah masih aja nantangin" julid Alan.
Dipuji oleh anggota inti tak begitu berkesan untuk Gibran. Cowok itu sedang asyik menatap majikannya yang tengah mencoba topi milik salah satu anak Alvares. Tapi,topi itu terlalu besar untuk Resha, jadi wajahnya kadang sampai tertutupi topi.
"Sha, ayo pulang" Gibran mendekat, mencoba mengendong Resha.
"Ntal duyu"
"Gue mau mampir minimarket, yakin gak mau pulang?"
"Ih ! Ntal duyu ! Eca agi coba pi bayu"
"Es krim ?"
"Ih auuu!"
Resha Langsung melupakan topi yang sebelumnya ia gunakan untuk bermain dan langsung menerima gendongan Gibran.
"Bisa demam dia kalau malam-malam makan es krim" ujar Umay bijak diangguki oleh Alan.
"Dia bisa ngatur porsi makannya sendiri" jawab Gibran.
"Tetap aja, ini udah malam. Udara juga dingin kasihan kalau dia sakit" lanjut Umay.
"Hm" Gibran gak peduli,cowok itu membawa Resha menaiki motornya kemudian pergi begitu saja dari hadapan anak Alvares.
"Percuma you give nasihat buat si Gibran, dia tuh keras kepala!" komentar Lucas.
"Ketua Lo tuh!" ketuas Alan sambil mendorong pundak Umay.
"Ketua Lo juga ege!"
"Ngomong-ngomong soal ketua, gue jadi kangen sama pak wakketu , dia pakabar ya?" tanya Umay .
"Kalau Zafran disini, gue sih yakin kalau perang kemarin, anak-anak Zhero ada yang meregang nyawa" komentar Alan.
"So, You ngeraguin Gibran ?!" semprot Lucas gak nyelo .
"Bukan begitu,tapi kan Lo tahu selain Gibran , si Zafran juga pendendam banget" ucap Alan. Jangan sampai ada kesalahpahaman.
"Se bringas dan pendendam nya Zafran, dia bukan pembunuh kayak Gibran sih," kekeh Umay.
"Ya, emang sepantes itu dia jadi ketua" angguk Alan.
...
"Sha, gue kebelet. Lo berdiri sini, jangan kemana-mana, okey ? Kalau gue balik gak lihat Lo di sini, tidur sendiri Lo ntar malam !"
Belum juga mendengar jawaban Resha, Gibran sudah lari terbirit-birit ke arah toilet meninggalkan Resha yang mematung tak peduli.
"Di cini jual bong nda ya?" Resha menatap rak-rak tinggi di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRESHA
Teen FictionTidak ada yang bisa mengalahkan seorang ketua geng begajulan dan kejam seperti Gibran, kecuali Resha , balita aktif berumur 3 tahun yang selalu membuat geleng-geleng kepala. (BROTHESHIP) 23 September 2022