"Hiks...catu""Dua,"
"Tiga,hiks !"
"Pat..."
"Ujuh..."
"Seyatus...!hiks!"
Dengan sesenggukan sekaligus senang, Resha menghitung sambil memasukkan tanah basah ke dalam sepatu Abel.
Kenapa Resha melakukan itu ? Begini bundanya Eca, dengar-dengar grandma menyuruh Gibran untuk menemani Abel jalan-jalan, Resha kan mau ikut tuh, tapi si Kunti langsung ngejambak rambut Resha pas gak ada grandma.
Sakit woy! Makanya dia nangis . Tapi seorang Resha kan pencinta balas dendam,jadilah dia balik mengerjai Abel. Pokoknya nanti Resha mau ikut !
...
"Resha jangan ikut ya, biar Abang jalan-jalan sama Kak Abel dulu" rayu grandma karena Resha kini gelongsoran di lantai, berteriak-teriak ingin ikut.
"Resha gak boleh nakal gitu" rayu grandma lagi. Tapi sia-sia,itu tidak akan berguna karena satu-satunya orang yang bisa merayu Resha,hanya Gibran.
Ngomong-ngomong soal Gibran,cowok itu lagi mandi karena dia dipaksa grandma sih, oh ya ! Si Abel belum pake sepatunya.
Diam-diam Abel senyum puas sambil melet-melet ngebuat Resha makin teriak dan menendang asal apapun yang ada di sampingnya.
"Sha, Lo ngapa gelongsoran?" tanya Gibran dengan muka ngenesnya. Lagian penampilan Resha sangat berantakan.
Bayi itu sudah bedakan sendiri karena ia ingin ikut tapi dilarang grandma,jadilah dia menangis. Jadi kalian bisa bayangkan bagaimana wajah Resha saat ini.
"Bang ! Eca au ikut !!!!!!!!!"
"Iya Lo ikut,siapa bilang Lo di tinggal" Gibran meraih adik nya lalu membersihkan wajah Resha dengan tisu yang ia bawa.
"Gibran" ucap grandma.
"Kenapa?"
"Ini waktu kamu buat berdua sama Abel" grandma menunjuk Abel dan secepatnya Abel membuat muka sedih.
"Emang dia siapa? Aku mau keluar buat jalan-jalan sama Resha. Yang mau sama dia siapa" ketus Gibran.
"Gibran, grandma tidak pernah mengajari kamu untuk tidak sopan dengan perempuan seperti Abel"
Gibran diam tak peduli. Cowok mendudukkan Resha di sofa lalu memakaikan sepatu untuk si bayi dengan telaten.
"Resha,kamu dirumah sama grandma,oke? Abang cuma sebentar" rayu grandma lagi.
"Nda au ! Au ikut!" dengan buru-buru Resha memeluk Gibran, pokoknya dia mau ikut.
"Iya Lo ikut. Diem dulu Napa,Sha. "
"Gibran grandma mohon,jangan bikin Abel jadi kecewa"
"Gak papa grandma, aku gak masalah kok. Lagian aku bisa kenal deket sama Resha, bukannya itu bagus?" ucap Abel lembut,atau mungkin sok lembut?
"Tapi Resha itu nakalnya minta ampun,grandma aja kesulitan buat nanganin dia."
"Aku mohon ya grandma, biarin aku lebih deket sama Resha,aku yakin aku juga bisa jadi kakak yang baik untuk Resha. "
"Wah,kamu baik sekali Abel, terima kasih ya, kamu udah datang di kehidupan grandma. Beneran gak papa kan?"
"Iya gak papa kok"
"Maaf ya,Resha jadi ngerepotin" ucap grandma.
"Resha adik gue, sama sekali gak ngerepotin. Justru Lo yang ngerepotin" Gibran menggendong Resha lalu beranjak pergi tanpa perkataan apapun.
"Grandma,aku duluan ya" Abel pamit dan segera mengejar Gibran tak lupa, mengambil sepatu yang akan ia pakai ketika sudah di luar.
"AAAA !!!"
Gibran dan Resha sontak menoleh,menatap Abel yang tengah terkejut karena kakinya penuh dengan tanah liat. Sepatu itu berwarna cokelat tanah jadi,bisa samar kan Resha masukin tanahnya belepotan.
"Kerjaan lo kan?" tanya Gibran sambil berbisik.
Resha tersenyum lalu memukul dada Gibran,"Hihi tau aja cih?"
"Genit banget Lo sekarang"
"Hehe"
"Ketawa lagi?"
"Hehehe!"
Keduanya tampak bersuka ria tanpa peduli pada Abel yang membersihkan kakinya dengan air di kran, "Gibran,aku ambil sepatu dulu ya , tunggu bentar aja" Abel langsung berlari masuk untuk mengambil sepatu lainnya.
Gibran benar-benar menunggu kok, itu membuat Abel senang tapi sebenarnya cowok itu menunggu Resha yang tengah bermain dengan kucing tetangga. Bukan punya Sena kayaknya, soalnya kucing itu baik,beda dengan kucing Sena yang gak punya akhlak kayak yang punya.
...
Abel kira dia bakal dibawa jalan-jalan ke taman, tapi Abel salah. Dia gak tahu kalau ternyata cowok yang dia incer itu ketua geng begajulan yang dulu pernah gelud sama bapaknya.
Dari sini Abel tahu,kenapa keluarga nya tak menyukai Gibran. Tapi Abel tak peduli, ia mencintai Gibran. Sangat.
"Woy ! Lo mau jual tuh cewek? Murah kayaknya nih" tawa anak-anak Zhero terbahak-bahak.
Mereka mengira jika Abel adalah kekasih Gibran jadi, mereka berencana menjadikan Abel umpan untuk menjatuhkan Gibran .
"Minat? Ambil aja" jawab Gibran ketus dan kini giliran anak Alvares yang tertawa puas.
Abel bukan cewek pemberani kalau masalah geng motor seperti ini, wajahnya udah pucat bahkan ia takut untuk natap cowok-cowok di sekelilingnya.
Anak Alvares menatapnya sinis, sedangkan anak Zhero bersiul menggoda.
"Bos,minat gak tuh?" anak-anak Zhero tertawa sambil bertanya pada Geon.
Geon tersenyum singkat,"Skip. Gue lebih tertarik sama itu Cimol buat dijadikan umpan"
Cimol adalah panggilan khusus untuk si pemilik pipi gembul yang ada di gendongan Gibran.
Alvares dan Zhero berada di tempat ini jelas untuk balapan tapi jelasnya bukan ketua yang akan turun melainkan anggota biasa dan anggota inti.
"I'm the first!" teriak Lucas sambil mengangkat helm nya tanda jika ia menginginkan untuk yang pertama balapan melawan anggota Zhero.
Lupakan dengan balapan itu,mari fokus ke Resha yang mulai caper dengan anak-anak Zhero.
Bayi itu iseng melambaikan tangannya kalau tidak ya meletakkan lidahnya pada anak-anak Zhero. Membuat sebagian dari mereka sibuk menahan amarahnya."Gibran, pulang yuk. Aku ngantuk" ucap Abel manja sambil mendekati Gibran. Cowok itu acuh dan memilih menonton anak-anak geng nya yang tengah balapan .
"Haduh-haduh, balapan ini pake taruhan ya?" tanya Alan julid, Lucas yang sudah selesai balapan menggeleng main-main.
"Gak asik taruhannya, gak berkelas !"
"Gue bukan bahan taruhan!" Abel berteriak. Lama-lama cewek itu merasa risih juga karena terus-menerus di julidin anak-anak.
"Heh, kayaknya ada yang speaking, tapi kok gue gak listen ya?" Lucas dengan tingkah absurdnya menggaruk tengkuknya.
"Setan kali Cas,kan gue gak denger" timpal Umay.
Resha yang mendengar kata 'Setan' buru-buru menoleh. "ana cetan na?"
"Tuh di belakang Abang Lo" tawa Alan.
Resha mengangguk," tu namana ntu tilanak !"
"Hah ?! Wahahahahhaa"
"Kapan-kapan gue pengen culik itu Cimol buat satu hari"
....
Selamat Hari Santri Nasional
22 Oktober 2022 !!Yuk mau Resha yang gimana ??
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRESHA
Teen FictionTidak ada yang bisa mengalahkan seorang ketua geng begajulan dan kejam seperti Gibran, kecuali Resha , balita aktif berumur 3 tahun yang selalu membuat geleng-geleng kepala. (BROTHESHIP) 23 September 2022