47. Apakah Ini Baik?

1.2K 246 35
                                    

Markas Alvares memang kosong sejak 5 tahun yang lalu namun bukan berarti markas itu terbengkalai begitu saja. Ada orang yang selalu membersihkan markas itu setiap harinya. Mungkin ia sudah ditugaskan.

Dan hal itulah yang membuat banyak anggota geng motor yang percaya jika Alvares tidak benar-benar menghilang.

Semenjak kelima anggota inti Alvares yang pergi meninggalkan kota ini, anggota Alvares yang lain pun juga tak pernah terlihat lagi.
Sama sekali tak ada yang melihatnya.

...

"Bang Geon mau kemana?" tanya Resha yang melihat Geon berlari menuruni tangga dengan terburu-buru.

"Gue lupa malam ini ada jawdal balapan" cengir Geon.

Cowo itu berlari kearah dapur melewati Resha yang tengah asyik menonton televisi. Lalu kembali lagi dengan keadaan berlari cepat.

"Gue balapan dulu,Mol. Lo jangan nungguin gue" ujar Geon sambil berlari.

Ditengah berlarinya ia masih menyempatkan waktu untuk sekedar mengusak rambut Resha dengan lembut. Sementara Resha hanya mengangguk dan kembali menonton televisi di depannya.

Suasana rumah sangat sepi. Hanya terdengar suara gemericik air di akuarium, suara AC dan juga televisi yang Resha tonton.

"Tumben Bang Geon gak ngajakin gue" gumam Resha.

"Ah, Bodo amatlah gue tidur aja" ucapnya lalu memilih memejamkan mata karena memang ia sudah begitu mengantuk.

...

Geon memarkirkan motornya di depan sebuah pos satpam perumahan. Cowok itu turun dan mengatakan sesuatu lalu sang satpam pun membukakan pintu gerbang untuk ia masuk.

Cowok itu tak membawa motornya masuk dan ia memilih berjalan kaki. Sesampainya ia di salah satu rumah, ia mendekat dan memastikan sesuatu lalu mengetuknya dengan tegas.

Ceklek

Pintu dibuka dan Geon segera masuk tanpa disuruh.

"Bajingan Lo semua" ujar Geon dengan mata tajamnya ketika menatap beberapa pemuda yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

Pemuda-pemuda itu tak ada yang menyahut, mereka tetap diam dan menghentikan kegiatan awal mereka.

"Dari semua bajingan-bajingan ini, cuman Lo yang paling bajingan, Gibran Melviano!" teriak Geon marah.

Cowok itu bahkan langsung mencengkeram erat kerah baju cowok yang ia panggil Gibran Melviano tadi. Tatapan mata Geon tampak nyalang. Ia begitu membenci sosok di depannya ini.

"Gue tahu itu Geon" jawab Gibran. Ya,Gibran Melviano.

"Gue kembali, Alvares kembali, dan gue juga mau ambil permata gue kembali" ujar Gibran dingin.

"Permata Lo? Siapa permata Lo?" tanya Geon sinis. Ia tertawa meremehkan.

Gibran tak menyahut,ia terlihat tenang. Berbanding terbalik dengan Geon yang sudah kepalang emosi melihat Gibran dan anggota inti Alvares yang lain.

"Gue mau ambil Resha. Dia adik gue,permata gue" ujar Gibran tenang.

"Resha? Lo mau ambil dia? Mau ngelawak Lo hah?!"

bugh !

Satu bogeman mentah Geon berikan pada Gibran. Entah ada apa, Geon terlihat begitu membenci Gibran bahkan terlihat sangat membenci Gibran lebih dari sebelumnya.

"Maksud Lo apaan hah?! Alvares balik bukan berarti kami nyari ribut sama Lo !" geram Alan. Cowok itu mendorong Geon dan hendak menghajarnya namun dihentikan oleh Gibran.

GIRESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang