46. Satu,Ketemu !

1.9K 336 49
                                    

Jangan lupa follow Instagram
@lalaaleo_
@laelaarfh

"Heh wan kawan ! Yang bener aja,masa gue Baim Wiguna harus naik angkot! Panas woy !" celoteh Baim ketika mendengar usulan Jean jika mereka bertiga akan pulang sekolah naik angkot.

"Ya terus gimana kampret ?! Lo bilang mau boncengin gue pake sepeda tapi sepeda Lo banya bocor ! Papa Jean juga gak bisa jemput! Jadi,daripada jalan kaki kan mending kita naik angkot !" cerocos Resha membela usulan Jean.

"Tapi ya Resha,Lo tau kan jam jam segini angkot tuh penuh sama pedagang pulang dari pasar yang bawa banyak barang ! Beuh sumpek !" semprot Baim.

"Jadi,Lo mau bareng gue naik angkot apa jalan kaki?" tanya Jean dengan nada dinginnya membuat Resha dan Baim langsung terdiam dan menatap satu sama lain.

"Bareng Lo aja deh, mumpung dibayarin" cengir Baim pada akhirnya.

....

Ckiiittt ...

Angkutan umum yang ditumpangi oleh Resha dan kawan kawan tiba-tiba ngerem mendadak . "Turun kalian semua!"

"Ampun ! Jangan ambil tas saya!" teriak salah satu penumpang sembari mempertahankan tas nya yang hendak dirampas oleh preman tersebut.

"Jean,Resha. Ada preman. Gue gak mau matiiiii" ujar Baim ketakutan.

"Eh Bang! Lepasin tas Ibu itu!" teriak Jean. Si preman yang merasa marah langsung menarik Jean keluar dari angkot dan memukulnya dengan mudah.

Resha dan Baim juga ikut keluar diikuti oleh beberapa penumpang yang lain.

Oke,sekarang Resha hanya terdiam ketika ia sadar jika angkot ini sudah di kepung oleh preman preman kota yang sok berkuasa.

"Jean! Lo gak papa?!" tanya Resha sembari membantu Jean bangkit. Wajah sahabatnya ini sudah terdapat beberapa memar yang pasti akan membawa masalah esok hari.

"Eh Bang! Gak usah Cemen dong! Masa lawannya sama anak SMP!" cibir Resha.

"Wah belagu nih anak! Heh Lo semua ambil barang berharga penumpang nya ! Biar gue yang ngehajar anak kurang ajar ini!" perintah si ketua preman.

Resha sedikit berlari menjauh dari keramaian. Ia tidak takut tapi Resha hanya tak mau menyakiti orang yang tak bersalah.

Preman tersebut langsung menyerang Resha tapi Resha bisa menghindar dengan lincah. Resha sama sekali tidak menyerang, ia hanya menghindar dan terus menghindar.

"Jangan Cemen Lo!" ujar preman itu.

"Lo yang cemen! Dimana nyali lo sampai milih lawan anak SMP!" ucap seseorang yang kemudian langsung memukul si preman hingga terkapar tak berdaya.

Karena posisi mereka yang cukup jauh dari angkot tadi,membuat preman lain tak menghampiri Resha ke sini.

"Lo gak papa?" tanya orang dibalik kaca mata hitam itu.

"Enggak. Makasih Bang udah nolongin saya" ujar Resha sopan sembari tersenyum.

"Sama-sama" orang yang memakai kacamata hitam juga topi itu tersenyum balik.

Resha menatap orang itu cukup lama hingga, "kalau begitu gue duluan,"

"Bentar!"

"Abang? Bang Alan kan?!"

...




Alan, salah satu sahabat dekat Gibran kini tak bisa menutupi apapun lagi. Alan kira Resha tidak akan mengenalinya tapi ternyata Resha masih ingat. Bahkan anak itu kini terduduk di depan nya dengan wajah yang begitu ceria.

"Abang kemana,bang?" tanya Resha penuh harap.

Dari dulu Resha tahu jika Alan itu orangnya super judes. Judesnya tak tertolong.

"Amerika"

"Anterin aku kesana" pinta Resha.

"Males"

"Bang"

"Apa?"

"Kemarin-kemarin kalian semua kemana? Kok pada pergi ninggalin aku?"

"Terus urusannya sama Lo apa?"

Ya! Beginilah kawan-kawan. Mental Resha sudah terlatih sejak dini.

"Kenapa aku gak dikasih tahu?"

"Lo ngarep banget dikasih tahu? Sepenting itukah Lo?"

Resha mengepalkan tangannya, kesabaran nya tipis asal kalian tahu. "Kalau Abang yang pergi,aku juga nggak ngurusin. Aku cuman ngurusin Bang Gibran doang!" ketusnya balik.

"Bagus,gue juga males ngurusin lo" balas Alan.

"Dan stop lebay. Lo itu cowok! Yang tegar,gak usah dikit-dikit ngeluh!" sinis Alan.

Resha mengangguk lalu tersenyum. " Abang bisa ngomong gitu karena nggak tahu yang aku rasain. Coba Abang jadi aku. Aku udah ditinggal pergi Bunda sama Ayah dari kecil.aku bahkan gak tahu gimana mereka. Gak cuman bunda sama ayah,tapi grandma juga! Terus sekarang,aku juga ditinggal sama Bang Gibran! Abang gak tahu kan gimana rasanya?!" ujar Resha dengan nada rendahnya .

Alan hanya diam. Dalam hati,ia membenarkan semua perkataan Resha.

"Iyalah Abang gak tahu rasanya,kan aku itu manusia paling menyedihkan di dunia ini" sinis Resha.

Alan menatap Resha tajam, "Lo pikir,Lo itu paling menyedihkan? Terus coba Lo bayangin kalau Lo jadi Gibran ! Umurnya masih 15 tahun,dia harus ngerawat Lo dari bayi! Dia ngejagain Lo,Dia mimpin Alvares, dia masih harus sekolah ! Lo pikir cuman Lo doang yang ngerasa menyedihkan?" tanya Alan tak suka.

Lelaki dewasa itu mendekati Resha, "Gak usah ngimpi buat nerusin Alvares kalau mental Lo aja selemah ini!"

Resha tersenyum miring,"Emang,siapa yang mau jadi penerus Alvares? Aku ? Enggak mungkin! Bang Gibran bakal punya anak kan? Suruh aja dia" Resha mengambil tas nya dan hendak keluar dari rumah Alan.

"Gue antar, Lo bisa dalam bahaya" ujar Alan.

"Gak perlu,toh gak bakal ada yang nyariin aku"

...

"JEAAANNNN !!!! BUKA PINTU !"

Ini lagi si Resha, mentang-mentang Jean di rumah sendiri, dia dengan pede langsung teriak-teriak di depan rumah sahabatnya yang tak jauh dari rumah Geon.

"Apaan si lu?" sinis Jean.

"Lo tau gak,Je?" tanya Resha bahagia.

"Kagak"

"Besok pagi Momoy ulang tahuuun ! Yes gue bahagia bangetttt!!!!" teriak Resha sembari tersenyum lebar.

"Ke berapa?" tanya Jean sinis.

"Lupa. Kayaknya sih satu atau dua Minggu"

Jean hanya menatap jengkel kearah sahabat nya yang satu ini. "emang masih hidup si Momoy nya?" tanya Jean malas.

"Heh ngawur kamu ya! Momoy kan selalu gue doain biar panjang umur jadi masih hidup dong ! Nih buktinya dia ada di tudung Hoodie gue!"

Dengan secepat kilat Resha membalikkan badannya dan dapat Jean lihat jika Momoy alias tupai kecil yang Resha dapat beberapa Minggu lalu itu tampak menyembul.

"Lo setres dari kapan,Sha?"

"Dari bayi"

Jean menggelengkan kepalanya lalu segera beristighfar sebanyak-banyaknya.

"Dia gemoy kan,Je?"

"Iya banget" sahut Jean malas.

"Oke,jadi tujuan Lo ke rumah gue mau apa?" tanya Jean langsung.

"Main dong, Kemarin tuh gue udah ngajak di Momoy tour di rumah Bang Geon jadi rencananya gue mau ajak dia tour di rumah Lo" jawab Resha semangat.

Jean memincingkan matanya tak percaya. "yakin cuma itu doang?"

"Yakin! Gue gak bakal ngubek-ngubek akuarium lo kok. Gue janj!"

"Gue pegang janji lho,kalau Lo ingkar,gue sate si Momoy nya!"

"Jahat lu"

GIRESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang