17. Si Kuntilanak

3K 493 38
                                    

"Resha, kamu mau makan apa,sayang,?" tanya Abel ramah pada Resha yang tengah tengkurap diatas guling sambil menonton televisi.

Bayi itu tidak menjawab, ya sebenarnya sih Resha tidak dengar.

"Sayang,"

"Ish , pa cih amu ! Beyicik!" semprot si bayi lalu kembali menonton televisi.

"Kakak ganggu kamu ya?"

"Ish ! Kan Eca dah biyang ! Angan beyicik! Eca agi nton !"

"Resha,kamu yang sopan kalau sama kakak" Abel menarik Resha hingga bayi itu terduduk diatas guling.

Resha menatap Abel kesal bahkan ia sudah siap untuk berteriak dan memanggil nama Gibran dengan keras tapi cewek itu langsung membekap mulutnya dan membawanya ke kamar.

"Diem ! Gue tuh udah mencoba baik ya sama Lo, tapi lo tuh ! Huh!!" Abel sudah tak sanggup untuk berkata-kata lagi.

Resha hanya mengerjap.

"Jangan ganggu gue ! Apalagi kalau gue lagi berduaan sama Gibran ! Gue gak peduli walaupun Lo adalah adiknya si Gibran ! Tapi Gibran,punya gue !"

"Ish ! Nda oyeh ! Amu pegi cana ! Ni yumah Eca !" usir Resha kesal.

"Aw!" Resha sedikit menjerit kaget waktu Abel mencubit lengannya dengan kuat.

HEH ! ini pertama kalinya seorang Resha ditangani seperti ini ! Kedua bola mata Resha berair, bukan karena takut tapi karena sakit.  "Huks, cakit"

"Sakit? Rasain. Makanya besok-besok gak usah ngehalangin gue deketin Gibran lagi ! Dan,awas aja kalau Lo ngadu, gue buang juga Lo" ancam Abel.

Resha tak sepenuhnya paham karena bayi itu masih sibuk menangisi lengannya yang sakit karena dicubit Abel.

"Heh ! Diem Lo!"

Bukannya diam,Resha sengaja mengeraskan tangisnya dengan harapan, babu nya alias Gibran mendengar tangisannya.

"AAA !!" karena kelewat kesal, Abel kembali mencubit lengan Resha dengan kuat hingga bayi itu menjerit kesakitan.

Brak !

"Anjing ! Lo apain adik gue,hah?!" Gibran datang. Cowok itu langsung menggendong Resha dan mengecup pipinya dengan sayang.

"Aku gak ngapa-ngapain,dia tiba-tiba nangis sendiri" bohong Abel.

"HUAAAA !!! NGAN ECA CAKIT !!!!!"

"Sialan pake ngadu lagi. Bisa gawat gue"

"Ssst,udah ya. Ayo pergi"

Sebelum keluar dari kamar Abel, Gibran berbalik dan berkata, "habis Lo ditangan gue"

...

"Anjir ! Biru Sha!" teriak Gibran heboh ketika melihat lengan Resha yang berwarna biru keunguan akibat bekas cubitan Abel.

Iya,bayi itu mengadu.

"Cakit..."

"Selain cubit,dia ngapain Lo?"

"Nda au ! Oyang giya !"

"Udah,jangan kebanyakan teriak dulu. Sekarang Lo tidur, besok ikut gue ke sekolah. Ya?"

"Eca au ain yumah Nana"

"Lo gak takut ketemu kuntilanak?"

"Nda. Ecok,Eca ainan cama Nana!"

"Nah boleh lah, besok Lo ajak si Sena buat kerjain tuh kuntilanak,oke?"

"Key!"

Mumpung grandma lagi gak di rumah, Gibran langsung otw ke kamar si Abel dan gedor-gedor kamar itu cewek dengan brutal. Masa bodoh kalau rusak !

"Iya Gibran,kamu butuh sesuatu?" tanya Abel ramah dan tersenyum senang.

"Ya,gue butuh kematian Lo!" ucap Gibran marah.

Cowok itu langsung menarik rambut Abel dan membawanya ke arah kolam renang yang ada di belakang rumah, dengan tak berperasaan, Gibran mendorong cewek itu begitu saja.

"Gue masih berbaik hati gak bunuh Lo dengan cepat!" ucap Gibran lalu meninggalkan Abel yang tengah berusaha untuk naik kepermukaan meskipun gagal. Ia tak bisa berenang.

"Ya Allah ! Non Abel, Kok non bisa disitu?!" Bi Asih berlari cemas begitu melihat Abel yang hampir hilang dari permukaan . Wanita itu langsung mencari bantuan kepada satpam, untung saja nyawa Abel masih bisa disepakati. Setidaknya,untuk saat ini.

"Apa?! Abel?" tanya Alan kaget saat Gibran bercerita bahwa ada manusia yang membuatnya naik darah belakangan ini.

"Abel kan yang dulu suka sama Lo" ucap Zafran, ngomong-ngomong, cowok itu kini bersekolah di tempat yang sama dengan Gibran dkk.

"Kurang ajar sih dia masa sampe cubit-cubit !" komentar Umay.

"Gue kemarin baca di novel, malah ada yang ampe dicekik,dicelupin di air, di tampar di buang, di fitnah, dipukuli juga"

Gibran melirik sinis,"Lo mau si Kunti ngelakuin itu,gitu ?"

"Ya kagak, maksud gue masih mending kan cuman dicubit"

"Apapun itu,kalau udah bikin Resha nangis, gak ada kata simple lagi" jelas Zafran. Cowok itu masih kesal sih sebenarnya dengan bayi bernama Resha itu. 

"Ngomong-ngomong, Geon gimana sama si kembarannya?" tanya Zafran .

"Masih sama. Si Gavin suka caper si Geon hobi ngamuk" timpal Alan kesal.

"Soal Erik,gue minta maaf sama Lo semua karena gue gak bisa melayat secara langsung, gue juga baru denger kabar belum lama ini" ucap Zafran.

"No problem, maafin kesalahan saudara gue ya, lagian gak guna you dendam sama orang yang ufa beda alam"

"Tenang Cas, gue udah maafin kesalahan Erik, sebenarnya tangan gue gatel pengen ngehajar anak-anak Zhero" kekeh Zafran.

"Alah, mereka mah biarin aja dulu kalau nyari masalah lagi baru kita hemmmm" Alan membuat gestur memukul dengan gemasnya.

...

Resha baru pulang main di rumah Sena. Abel lagi duduk di depan televisi. Sebenarnya Resha heran kenapa Abel tinggal disini? Bilangnya sama grandma,dia mau jadi maid disini tapi kok?

"Eh,pulang juga lo?" sinis Abel sambil melirik Resha yang membawa mainan dalam kantong keresek berwarna hitam.

Cewek itu bangkit dan mendekat ke arah Resha, "Apa itu?"

"Ainan Eca !" Resha berteriak sambil menyembunyikan keresek itu .

Abel tertarik untuk mengerjai bayi itu . "Sini!!"

"Ih ! Angan,ini unya Eca !!!"

Abel hendak menarik keresek itu tapi Resha masih memegang dengan erat," Bawa sini gak?!"

"Angan ! Amu akal anget cih ! Huh ! Tilanak jeyek !"

"Siniin!"

Ketika Abel berhasil meraih keresek itu, Rhesa menatap marah kemudian berlari menjauh , memasuki kamarnya .

"Rasain tuh!" ujar Abel senang. Cewek itu penasaran dengan mainan yang Resha bawa,

"AAAAAAA !!!!!!!"

Ya, Resha mengerjai cewek itu. Kantong keresek berisi tujuh ulat bulu dan cacing.

"Acain tuh ! Eca gitu yoh" sombong Resha sambil mengibaskan tangannya senang.

...
Follow ig ku yukkk
@lalaaleo_

GIRESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang