Hai semua ! Kita udah menginjak saat dimana Resha jadi bocil esde !Resha udah gak cadel lagi yaaaa
...
"Loh...kok yang jemput bukan Abang ?!!!" bocil berumur enam tahun itu teriak teriak di depan gerbang sekolah saat menyadari jika hari ini ia dijemput oleh rival si Abang. Hooh,si Geon.
"Eh,cimol. Bukannya makasih dan sujud sukur gue mau jemput Lo. Abang Lo tuh lagi tawuran" sungut Geon.
Udah tiga tahun,tapi panggilan itu masih tersemat apik untuk Resha. Tiga tahun ini juga Gibran dan Geon masih suka tawuran satu sama lain.
Kan sudah ku bilang, Gibran dan Geon gak bisa akur . Mereka cuman akur pas lagi sama Resha doang,kalau nggak ya enggak lah.
Dan kalian harus tahu, kalau sampai saat ini tidak ada yang berubah dari mereka,hanya usia yang semakin dewasa . Bahkan sampai sekarang Resha masih memanggil dirinya dengan nama "Eca"
"Mau makan dulu gak?" tawar Geon baik Hati. Soalnya Resha kelihatan merengut kesal karena gak dijemput babu kesayangannya.
"Gak mau. Ada racunnya" sungut Resha.
"Heh! Kalau mau ngeracunin Lo mah,dari dulu aja!"
"Oh,kamu racunin Eca ?!"
"Enggak mol,sensi banget sih Lo hari ini!"
"Eca mau nangis!!!!"
"Eh ya jangan dong, di gibek si Gibran yang ada. Kuy lah,gue anterin pulang"
"Katanya makan?"
Geon menghela nafas lelah,"Makin kesini,makin aneh"
...
"Rhesa !! Haje nakal ! Dia nakutin aku pake belalang !!" seorang anak perempuan berlari masuk kelas mendekati Resha.
"Salah kamu,kenapa takut" ucap Resha polos membuat anak perempuan di depannya tampak jengkel.
"Kamu gak mau nolongin aku?!" Resha menggeleng.
"Sha,ayo ikut. Aku mau malak"
"Yoo!!"
Inilah kelakuan Resha selama ia menjadi siswa kelas 1 sekolah dasar . Semua ini berawal ketika dia punya temen berbadan bongsor,bermuka sangar dan hobi malak. Siapa lagi kalau bukan Jean.
Semua anak kelas 1 baik kelas A maupun B takut dengan Jean,kecuali Resha tentunya. Jangankan Jean, sama ketua geng motor aja dia berani.
Resha gak pernah ikut malak,dia cuman nemenin Jean aja. Biasanya kalau jam istirahat Jean suka malak di kelas 1-B . Soalnya kata Jean,anak B itu cemen-cemen.
"Sha,aku benci sama anak kelas B, kemarin anak yang namanya Roy ngelempar aku pake kemoceng" adu Jean sambil berjalan ala-ala anak SMA menuju kelas sebelah.
"Sama. Eca juga kemarin dilempar tapi pake batu depan kelas"
"Hah? Pasti sakit. Kepala Resha berdarah gak?" tanya Jean.
"Kepala Eca nda berdarah kok, soalnya dia lemparnya kena di kaki" jawab Resha polos.
Jean tersenyum sabar,"Kapan-kapan Resha bales ya"
"Kapan-kapan aja, soalnya sekarang Eca males"
...
Ketua Alvares dan Ketua Zhero itu memandang sengit satu sama lain. Semua ini berawal dari niat keduanya untuk menjemput Resha tapi eh, barengan.
Ketika keduanya sibuk menatap sengit di atas motor masing-masing, keduanya dibuat kaget dengan seorang anak yang menangis di pelukan Ibunya.
"Mama !hiks,kenapa teman-teman ada ayah!! Kenapa aku gak ada!!! hiks"
"Ssst, sudah ya sayang,jangan nangis.ssst," sang ibu tampak menenangkan putranya yang masih menangis keras.
Ngomong-ngomong,Geon ini punya sifat yang sedikit lebih ramah dibandingkan Gibran jadi ketika melihat seorang anak yang menangis dan meneriakkan ayahnya,Geon mencoba bertanya.
"Anaknya kenapa,Bu?" tanya Geon.
"Gak papa nak," jawab si ibu ramah.
"Ngomong-ngomong anaknya kelas berapa Bu?"
"Kelas 1"
Geon menatap Gibran yang juga tengah menatapnya.
"Tadi katanya,semua anak disuruh menceritakan tentang Mama dan Papanya tapi ayah Via sudah gak ada,nak" jawab si ibu seraya tersenyum tipis.
"K-kalau gitu saya permisi Bu-Heh tunggu!"
Geon berlari mengejar Gibran yang sudah berjalan dulu ke arah kelas-kelas yang berjajar di depannya. Kedatangan dua cowok itu membuat antensi anak-anak SD heboh.
Hey,ibu tadi bilang, anaknya kelas 1. Mungkin saja satu kelas dengan Resha. Bagaimana jika Resha juga diminta menjelaskan hal yang sama?
"Resha" Gibran memanggil nama si adik saat ia sampai di kelas 1-A.
"ABANGGGG !!!! KOK SEKOLAH SD LAGI?!!!" dengan laknatnya Resha tertawa,tapi bocil itu merentang kedua tangannya minta di gendong.
Gibran terkekeh,"Gak malu Lo sama temen Lo?masa minta gendong"
"Gendong ish!!! Gendong !!!"
"Iya-iya,anak siapa sih ini???"
"Anak....Orang !!!"
Ini sebenarnya sudah jam pulang sekolah. Tapi berhubung Resha itu menunggu siapa yang menjemputnya,maka anak itu menunggu di dalam kelas bersama anak-anak yang lain.
"Tadi belajar apaan,Mol?" tanya Geon. Cowok gondrong itu berjalan di belakang Resha dan Gibran sambil membawakan tas si bocil.
"Tadi disuruh cerita soal Mama sama Papa" jawab Resha.
"Terus?" tanya Gibran.
"Ya Eca cerita lah !"
"Mmm,kalau boleh gue tahu,gimana mol?" tanya Geon kepo.
"Eca bilang,Mama sama Papa baik soalnya kasih Eca Abang yang baik banget buat Eca !!!"
"Resha sayang Mama Papa?"
"Yaaaa! Sayang banget!! Tapi,Eca lebih sayang Abang !"
"Idih,gue terlupakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRESHA
Teen FictionTidak ada yang bisa mengalahkan seorang ketua geng begajulan dan kejam seperti Gibran, kecuali Resha , balita aktif berumur 3 tahun yang selalu membuat geleng-geleng kepala. (BROTHESHIP) 23 September 2022