Gibran pulang sekolah dengan perasaan senang bukan main. Apalagi jawabannya kalau bukan karena dia baru saja membantai Luki hingga guru muda itu langsung dilarikan ke rumah sakit oleh beberapa guru yang lain.Sebenarnya cowok itu masih belum puas karena ia tidak menghabisi Luki dengan tangannya tapi tak apa, Gibran tetap berterima kasih pada keberuntungannya saat ini.
Guru itu terjatuh dari lantai tiga karena berlari dari kejaran anak-anak Alvares.
"RESHAAA !!!"
Kedua mata Gibran langsung melotot jengkel pas lihat Resha lagi asyik bermain dengan Geon. Bahkan cowok yang berstatus sebagai lawannya itu senyum-senyum gaje sendiri.
"Lo ajarin apa,hah?!" selidik Gibran.
Geon duduk. Cowok itu melirik sinis ke arah Gibran. "Gue cuman ngajarin dia nulis aja, gue kaget sih soalnya dia itu bayi yang cerdas. Coba aja kalau Lo latih jadi bejat, pasti profesional besok"
Bugh
Geon terjatuh, tepatnya setelah Gibran menendang nya tanpa perasaan. "Lo ajarin dia macem-macem,gue bisa jamin nyawa taruhannya" tegas Gibran.
Geon bangkit. Cowok itu ketawa puas lalu mengambil puntung rokok yang tadi ia matikan di meja belajar Gibran. "Cih,gak ada ancaman lain"
Tanpa pamit,Geon langsung menghilang dibalik pintu meninggalkan Gibran dan Resha yang masih saling melotot satu sama lain.
"Apa yihat-yihat Eca ?!" ujar si bayi nyolot.
"Ampun dah,galak bener Lo"
"Biayin!"
"Yaelah,Sha. Gue minta maaf. Lo masih gak mau maafin gue,nih?"
"Au...Eca au aapin Abang"
Resha merentangkan kedua tangannya minta digendong, sekaligus tanda jika ia sudah tidak marah sama sekali dengan Gibran. Cowok 18 tahun itu langsung salting dan buru-buru nggendong Resha dengan sayang.
"Tadi diajarin apa aja sama si Geon brengsek itu?"
"Diajayin tuyis-tuyis, diajayin catu duwa iga"
"Itu namanya diajarin menghitung Sha,bukan catu duwa iga" gerutu Gibran. Hampir saja ia salah mengartikan.
"Oww namanya beyajang itung?"
"Hooh. Gimana dah bisa belum Lo?"
"Udah dong! Kan Eca nak pintang!" seru Resha. Badannya terlonjak seiring ia berusaha melompat dalam gendongan.
"Coba,gue mau denger"
"Catu...uwa...iga...pat...yima....nam...uju....anyak !!!!" teriak Resha lalu tepuk tangan sendiri dengan heboh.
"Kurang itu, delapan, sembilan,sepuluh,!"
"Api bang adi,Uman acih au itu"
"Alah si Geon mah goblok. Makanya Lo belajar sama gue,dia ngitung kan bisanya cuman sampai tujuh doang"
"Owayah ...Eca ayu au"
"Ya iya lah. Mau aja Lo dibodohi Ama dia"
....
Ada yang mau request?
Karena book ini sudah mendekat akhir :)
Permasalahan juga sedikit demi sedikit udah cukup beres.Buat Luki mungkin gak akan beres dengan cepat karena aku mau buat versi Resha pas udah mayan Gedhe. Ada yang mau?
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRESHA
Teen FictionTidak ada yang bisa mengalahkan seorang ketua geng begajulan dan kejam seperti Gibran, kecuali Resha , balita aktif berumur 3 tahun yang selalu membuat geleng-geleng kepala. (BROTHESHIP) 23 September 2022