19. Cimol !!

2.8K 502 19
                                    

Semakin kesini Gibran merasa jika anggota inti Alvares makin tidak waras saja. Iya sih,jika di Medan perang atau di sekolah penampilan nya sangar semua tapi enggak sama kelakuan.

Gimana Gibran gak mikir begitu kalau tingkahnya kayak gini,

Lucas lagi sibuk main ular tangga bareng Alan dan Resha. Ya Resha mah kalah-kalah terus. Dia selalu dimakan ular tapi kan Resha belum paham sama sistem permainannya jadi bayi itu asik-asik saja .
Umay malah mempreteli mobil-mobilan milik Resha sedangkan Zafran asik nonton mukbang.

Ngomong-ngomong,mereka lagi berkunjung ke rumah Gibran dengan alasan, mau ketemu Resha.

Zafran lama-kelamaan bosan,cowok itu kini berguling di atas karpet lalu menatap si oknum yang lagi mainan ular tangga, pandangan Zafran langsung bergulir natap Gibran yang mainan hp di sofa.

Zafran tersenyum misterius, "Eh ! Mol ! Abang Lo gak punya cewek ya?" niatnya mau menggoda Gibran. Tapi Zafran lupa kalau Gibran itu paling gak suka diceng-cengin atau di ledek urusan cewek jadi ketika dia digoda Zafran, Gibran langsung nendang Zafran hingga cowok itu mengaduh kesakitan.

"Ngapa manggil Resha cimol-cimol sih? Kayak si Geon aja" komentar Alan .

Zafran menatap Alan jengkel, intinya Alan itu nyebelin. Udah julid,galak, omongannya pedes, kepoan lagi sama urusan orang . Kan mirip sama tetangganya Zafran.

"Ya suka-suka gue lah, gue manggil gitu kan atas ide gue bukan niru si Geon!" ucap Zafran tak terima.

"Tolol" ucap si Alan.

"Sudah saudara sebangsa setanah air, we are friends, jadi you pada gak usah ribut begitu lah" Lucas memberi titah, cowok itu gegayaan mengacungkan jari telunjuknya sambil memejamkan matanya.

"Si Geon tuh pengen ketemu sama si Resha" ucap Umay.

"Tahu" ucap Gibran cepat.

"Lupain soal Geon! Lo gak lupa sama Si Luki kan?!—

"Luki guru Lo anjir! Gak sopan banget!"

"Halah ! Ngapain sopan-sopan sama si Luki ! Guru kampret ! Enak aja itu orang, masa kemarin dia mukul gue ampe berdarah cuma karena telat masuk kelasnya dia!" beber Zafran,

"Setuju gue sama you. Emang anjing itu teacher, dia ngatain gue anak gak bener di kantin kemarin siang. Kan otaknya udah geser !" Lucas ikutan nimbrung.

"Udah sih gak usah heran,Pak Luki kan emang gak suka sama anak geng kayak kita" ucap Umay santai.

"Se gak sukanya dia sama kalian,dia paling gak suka sama gue" ucap Gibran tiba-tiba.

"Dia punya dendam sama gue"

...

Ketika ditinggal sekolah, Rehsa bermain sendiri di halaman rumah. Bayi itu tak bermain ke rumah Sena karena malas dan ia lebih senang bermain ayunan yang kemarin dibuatkan oleh Pak Mamat alias satpam yang bekerja di rumah nya.

Dari tadi pagi,Rehsa merasa jika ia seperti di awasi seseorang padahal di rumah hanya ada dirinya dan Bi Asih. Pak Mamat pergi untuk menjadi supir sementara grandma, beliau mengantarkan grandma untuk pergi ke pasar.

Grek !

Resha berjenggit kaget waktu melihat seseorang memanjat gerbang di rumahnya yang tinggi lalu disusul beberapa orang lagi. Mereka berbaju hitam dan menggunakan masker.

Entah apa yang ada di pikiran Resha, intinya bayi itu dengan segera turun dan bersembunyi di antara semak-semak.

Grakkk !!!

Gerbang dibuka oleh salah satu dari mereka. Resha takut,iya dia takut bahkan kedua kakinya bergetar hebat. Bayi itu menutup mulutnya agar tak berteriak .

"Cari sampai dapat!"

"AAAA !!!"

Resha semakin ketakutan ketika ia mendengar suara teriakan Bi Asih dari dalam, bayi itu menangis kecil, "Abang...toyong, Eca nda au ati"

"Iya,Lo gak akan mati..."

"HUAAAA !!! YEPAS ! NO ! AMU CAPA ?!!!!!"

Entah lah bagaimana ia bisa ketahuan padahal Resha sudah berusaha untuk tenang dan menyembunyikan diri diantara semak-semak.
"Langsung cabut!"

Resha yang masih menjerit,dibawa keluar dari lingkungan rumahnya. "Diem Lo!" Resha takut, bukan takut karena dibentak tapi entah kenapa.

"YEPAS ! YEPAS ! NO ! NO !"

"WOY ! DIA BILANG LEPAS YA LEPAS LAH ANJING!"

Beberapa orang berbaju hitam yang ada di belakang langsung tumbang karena perbuatan seseorang . "Bawa dia pergi"

Secepatnya orang yang menggendong Resha langsung membawa Resha ke dalam mobil dan segera melajukan mobilnya secepat mungkin.
"Sialan!"

Seorang cowok yang berhasil menumbangkan orang-orang itu langsung melanjukan motornya untuk mengejar mobil yang membawa Resha.

Ya,cowok itu adalah Geon. Entah apa yang membimbingnya untuk melewati daerah rumah Gibran tadi. Geon tersenyum miring waktu melihat mobil itu tak jauh dari hadapan nya. "Lo berhadapan sama pembalap" kekehnya dibalik helm .

Ckiittt !

Dalam sekejap, mobil itu berhasil Geon hadang.
"Turun lo!"

"Lepasin itu cimol !!" suruh Geon. Orang-orang asing itu tertawa, "Silahkan, tapi setelah dia terluka ditangan kami"

"Lukain aja,asal Lo sanggup sama konsekuensinya" sinis Geon. Ya maksud cowok itu adalah, bagaimana kalau Gibran tahu? Akan sangat bagus bukan?

Tanpa basa-basi Geon langsung menyerang mereka . Kemampuan seorang ketua Zhero ini tak bisa diragukan, buktinya orang-orang asing ini langsung tepar begitu saja. Dan dengan mudah,Resha bisa Geon ambil alih.

...

"Geon, kok itu bayi bisa sama Lo?" tanya anak Zhero yang tengah nongkrong asik di markas.

Sekolah? Halah ! Masa bodoh!

"Dia diculik" ucap Geon membuat anak-anak Zhero kaget.

"Setahu gue, Alvares gak punya musuh kuat selain kita. Masa sih ada yang jadiin itu bayi umpan?"

"Mereka bukan geng motor. Itu yang gue tangkap" ujar Geon. Cowok itu menatap Resha yang terlelap dalam gendongannya.

"Gue males banget kalau Alvares sialan itu nuduh kita yang nyulik itu bayi" ketus seseorang yang duduk di bagian pojok.

Geon tersenyum miring,"Itu gak akan terjadi"

Cowok itu duduk di salah satu sofa lalu merebahkan Resha di pangkuannya. Entah apa yang lucu, ketua Zhero itu senyum-senyum sendiri membuat anak buahnya ngeri seketika.

"Gue mau pulang. Kalau Alvares nyari nih cimol,suruh ambil di rumah gue"

"Kalau Gibran ngamuk gimana?"

"Ya bales,"



....

GIRESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang